Langsung ke konten utama

Revitalisasi Bahasa Osing yang Hampir Terlupa

Banyuwangi (Warta Blambangan) Badan pengemban⁷gan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek mengundanghadirkan berbagai elemen untuk mengawali kegiatan revitalisasi bahasa osing, di Aula Minakjinggo Pemkab,Selasa (23/03/23).



Kegiatan diskusi yang selanjutnya di sambut baik oleh Kepala Dinas Pendidikan, KKG, MKKS, MGMP SMP Bahasa Osing, 7 maestro sastra using serta KOPPAT, Lentera Sastra dan DKB. Agenda penting ada penandatanganan kerjasama dan dukungan revitalisasi Bahasa Osing. 

"Momentum hari ini merupakan angin semilir kiling yang harapannya mendorong parapihak untuk mengajarkan ke sekolah dan nguri-nguri jatidiri bangsa.Ndak sekedar wacana atau rapat di dinas!" tegas Ketua MGMP Bahasa Osing SMP.


Pada acara pembukaan,  Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banyuwangi, Drs.Dwi Yanto, MM, Kepala Dinas Pendidikan  Suratno, S.Pd,M.Pd serta Kepala pusat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jawa Timur.

Pada rangkaian pembukaan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Dr. Umi Kulsum, M.Hum menyampaikan bahwa diskusi ini menghasilkan pra modul yang sangat bermanfaat bagi pengembangan Bahasa osing di Banyuwangi.


"Untuk pengembangan Bahasa Using, BBJT telah memilih 7 orang maestro di Banyuwangi yang dipersiapkan untuk terlibat langsung dan berdialog dengan para guru yang akan menyebarkan pengetahuan Bahasa osing,” Kata Umi Kulsum.

Selanjutnya Melalui saluran virtual, Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Drs. Imam Budi Utomo menyampaikan  bahwa " Kegiatan ini diharapkan lebih banyak para penulis berbahasa daerah. Jangan sampai bahasa daerah mengalami kepunahan" 


Mewakili Bupati Banyuwangi, Dwi Yanto  menyampaikan, "Saat ini Kementerian Agama telah menerbitkan Al-Quran terjemah Bahasa osing.

"Para maestro yang hadir saat ini adalah para ahli dibidangnya yang akan mengajarkan Bahasa Osing di Sekolah," ungkapnya.

"Kedepan akan ada pelatihan 60 guru SD dan SMP untuk selanjutnya menjadi fasilitator bahasa osing yang selanjutnya wajib mendiseminasikan kepada kelompok atau guru lain." Ujar Bapak Imam. 


Adapun 7 maestro yang telah terpilih yaitu, 1. Wiwin Indiarti (Nembang/Mocoan Lontar), 2. Antariksawan Yusuf (Baca-tulis Using), 3. Abdullah Fauzi (Cerpen Using), 4. Slamet Penyet (Mendongeng), 5. Nany Asiyani (Pidato Basa Using), 6. Eko Budi Setianto (Puisi Using), 7. Ali Kenthus (Stand up Komedi Using).

Revitalisasi ini akan  dilakukan secara berkelanjutan dan dimonitoring secara berkala

Salah satu peserta Syafaat dari komunitas Lentera Sastra menyampaikan bahwa banyak cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan Bahasa Daerah, seperti menulis dan membaca puisi, menyanyi, menulis cerpen maupun novel Bahasa Daerah dan lain-lain, pelestarian Bahasa Osing bukan berarti meng-osing-kan seluruh warga Banyuwangi yang dihuni berbagai macam etnik yang mempunyai bahasa daerah sendiri, Suku Osing yang berjumlah 20 % dari penduduk di Kabupaten Banyuwangi mempunyai ciri khas tersendiri.

"kita jangan memaksakan kesamaan atas perbedaan atau memaksakan adanya perbedaan dari suatu yang sama" kata Syafaat.

Bahasa Osing yang hidup dan berkembang di ujung timur Pulau Jawa harus dijaga dari kepunahan, dengan cara diajarkan di sekolah formal. (Yeti/Syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...