Langsung ke konten utama

Staf Bimas Islam dipercaya Sebagai Juri KTN APGURAINDO



Karya Tulis Nyata (KTN) merupakan karya tulis dari pekerjaan maupun kegiatan unggulan yang dilaksanakan. Tidak ada siklus dalam KTN tersebut. Hal ini disampaikan Syafaat, Staf Seksi Bimbingan Masyarakat Islam yang dipercaya sebagai Juri dalam Lomba KTN APGURAINDO (Apresiasi Guru RA Indonesia) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2022 Kamis (05/06/2022) di aula atas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.
Menariknya salah satu kegiatan yang dilaksanakan lembaga dibawah binaan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tersebut dipercayakan kepada salah satu staf Seksi Bimbingan Masyarakat Islam.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr. Moh. Amak Burhanudin menyampakan bahwa yang terpenting dari seorang juri bukan dari seksi mana, yang terpenting adalah kemampuan individu dari juri tersebut.
Syafaat yang beberapa kali membimbing Karya Tulis Ilmiah (KTI) tersebut juga pernah dipercaya sebagai juri KTI-Al Qur'an LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an) Kabupaten Banyuwangi.
Lebih lanjut Amak menyampaikan bahwa Juri bukan hanya menyeleksi dan memilih karya terbaik, tetapi juga memberikan pembinaan kepada para penulis agar dapat menyampakan karya tulis yang lebih baik lagi.
Syafaat merasa puas dengan hasil KTN para guru sejumlah 33 peserta tersebut, meskipun beberapa peserta kurang pas dalam penulisan.
"Ada beberapa peserta yang membuat karya tulis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) karena tidak dapat membedakan JTN dengan PTK" ungkapnya.
Lebih lanjut ketua Komunitas Lentera Sastra (Terminal Literasi Pegawai Kementerian Agama) tersebut menyampaikan bahwa seringkali ketika ada lomba menulis, peserta tidak benar-benar menahami juknis yang telah disampaikan, sehingga ada peserta yang meskipun karyanya bauk, tetapi tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam Juknis (syaf) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...