Langsung ke konten utama

Uji Validasi Pengembangan Bidang Lektur dan Khazanah Keagamaan.

 Uji Validasi Pengembangan Bidang Lektur dan Khazanah Keagamaan.


Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Drs. H.Slamet, M.H.I. membuka kegiatan Penyusunan katalog naskah keagamaan di Bali oleh Balai Litbang Agama Semarang, Selasa (21/9/2021) di Hotel  Aston Banyuwangi.

Panitia Pelaksana kegiatan Agus Iswanto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari penelitian yang telah dilakukan, baik di Bali, Madura maupun di Banyuwangi. 

Dalam uji Validasi tersebut  menghadirkan berbagai peserta, baik dari akademisi, penggiat budaya hingga jurnalis terkemuka. Baik dari Bali, Jember maupun Banyuwangi.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi berterima kasih terhadap Balitbang Semarang yang telah melaksanakan kegiatan di Banyuwangi. "Di Banyuwangi masih banyak naskah kuno yang layak untuk diteili" ungkapnya.

Lebih lanjut H.Slamet menyampaikan bahwa di Banyuwangi pernah berdiri Kerajaan besar bernama Blambangan.

Yang lebih membanggakan bahwa Penggubah Shalawat Badar adalah KH. Ali Mansur yang merupakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi pada tahun sekitar tahun enam puluhan.

"Sebuah kebanggaan bagi insan Kementerian Agama  dalam bidang sastra yang perlu dilanjutkan' ungkapnya.

Sebagai Narasumber dalam kegiatan tersebut, Jumari, S.Pd., M.Pd, Ketua STAI Denpasar, Moh. Ali, MA., Min dari Unair, Prof. Dr. I Nengah  Duija dari Manasaa serta Dr. Eko Suwargono, M.Hum dari Unej.

Buku yang telah diterbitkan Litbang Semarang terkait Naskah kuno, dikupas tuntas oleh Narasumber dan dikritisi oleh peserta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...