Langsung ke konten utama

Kamus Politik

 “Kamus Politik”

Oleh : Dardiri

Membuka kamus pagi ini,

Membaca tanda dan kata,

Kita tinggalkan sejenak tentang cinta dan bunga-bunga,

Kita tanggalkan sementara tentang sendu dan deru rindu,

Lalu kita buka bersama-sama kamus besar kita,

Kita membaca dan membicarakan hal besar dan tenar,

Negara dan dunia,


Salam,


Dalam kamus ketatanegaraan dikenal istilah politik,

Iktikad politik, alat politik, landasan politik, strategi politik, produk politik, komunikasi politik, pejabat politik, kebijakan politik,

Ya,

Segalanya akan kita temui serba politik,

Tidak ada satupun negara yang pernah ada di dunia yang tidak pernah berpolitik,

Politik tidak bisa terpisahkan dari dunia dan sebuah negara,

Politik tidak bisa dipisahkan dari kedaulatan dan pemerintahan,


Pada dasarnya politik itu baik, indah dan mulia,

Politik adalah serangkaian cara, kegiatan, fungsi, alat, dan kebijakan untuk menciptakan sistem ketatanegaraan yang baik bagi bangsa yang berdaulat dan merdeka, berlandaskan ideologi yang mengandung falsafah dan kepribadian bangsa, sistem pemerintahan yang selaras dengan asas kehidupan warga negara, dan tujuan bersama bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,


Tapi,

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote,

Politik,

Siapa yang tidak tahu politik?,

Dari politik inilah lahir berbagai macam istilah, peradaban, dan kebudayaan yang bercorak ragam,


Politik itu menggelitik,

Politik itu intrik,

Politik itu dinamik,

Politik itu artistik,

Politik itu kosmik,

Politik itu polemik,


Politik itu konspirasi,

Politik itu konfrontasi,

Politik itu kontribusi,

Politik itu koalisi,

Politik itu aliansi,

Politik itu afiliasi,

Politik itu apresiasi,

Politik itu inisiasi,

Politik itu infiltrasi,

Politik itu integrasi,

Politik itu mediasi,

Politik itu sublimasi,

Politik itu rekonstruksi,

Politik itu rekonsiliasi,


Politik itu keinginan,

Politik itu kekuasaan,

Politik itu kekuatan,

Politik itu kesepakatan,

Politik itu kesepahaman,

Politik itu kesinambungan,

Politik itu ketidak ajegan,


Politik itu sulit juga rumit,

Politik itu licik juga pelik,

Politik itu aneh juga nyeleneh,

Politik itu tabu juga rancu,

Politik itu sihir juga pelintir,

Politik itu harkat juga martabat,

Politik itu debat juga rapat,

Politik itu lawak juga kocak,

Politik itu hujat juga sikat,

Politik itu kusut juga sikut,

Politik itu culas juga buas,

Politik itu mengkhawatirkan juga menakutkan,

Politik itu menggelikan juga menakjubkan,

Politik itu memikat juga mengikat,

Politik itu mendidik juga menghardik,

Politik itu bertatap muka juga bermuka dua,

Politik itu janji juga alibi,

Politik itu ngopi juga lobi-lobi,

Politik itu drama juga opera,


Saudara-saudara,


Politik itu melahirkan aneka gambar dan warna,

Ragam lambang dan corak berbeda,

Kitapun sering tidak sejalan dan terpecah hanya karena gambar, warna, dan lambang yang berbeda,


Politik itu sandiwara,

Sandi adalah rahasia,

Dan wara adalah berita,

Rahasia yang diberitakan atau berita yang sengaja dirahasiakan,


Politik itu catur,

Ada bidak, ada raja, ada, ada perdana menteri, ada hulubalang, ada prajurit, ada benteng-benteng kokoh, ada kuda yang siaga berjingkrak, ada tangan-tangan dibelakangnya, ada pertarungan dan pertaruhan di kanan kirinya, ada yang mengelabui, ada yang saling mengintai, ada yang saling menggeser, ada yang senantiasa lapar dan memangsa sesama, ada yang bersorak gembira, ada yang pura-pura menitikkan air mata, ada yang mengumpat, ada yang pura-pura lupa dan menepuk-nepuk jidatnya, ada yang diam-diam meminum secangkir kopi dengan sejuta rencana di kepalanya,


Politik itu senantiasa ada saja,

Politik itu selalu saja diada-ada,


Kamus politik pagi ini,

Adalah tentang politik yang masih politik, tetap politik, dan senantiasa politik,


Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Satu nusa,

Satu bangsa,

Satu negara,

Satu bahasa,

Satu Bhineka Tunggal Ika,

Satu Pancasila,


Kita adalah besar,

Kita adalah kuat,

Kita adalah hebat,

Kita adalah bermartabat,


Politik yang kita baca dan kita terjemahkan sendiri dari kamus tebal bangsa kita,

Janganlah mengerdilkan kebesaran, kekuatan, kehebatan, dan kemartabatan kita sebagai bangsa yang beretika, beradab, bermoral, dan berkepribadian,

Kita adalah Indonesia Raya,

Negara kesatuan yang berpancasila,

Bangsa Nusantara yang terbang tinggi mengitari dunia dengan sayap Garuda Yaksa,


Merdeka!,


Wassalam,-


(K G P H : 12 Maret 2021)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...