Langsung ke konten utama

MAN 2 Banyuwangi Dinobatkan sebagai Sekolah Aktif Literasi Nasional


 (Mandawangi)-MAN 2 Banyuwangi kembali menorehkan prestasi di masa pandemi ini. Kali ini mendapatkan penghargaan dari Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) dan Gerakan Menulis Buku (GMB) sebagai sekolah aktif literasi nasional. Hal ini dikarenakan MAN 2 Banyuwangi telah aktif mengikut-sertakan siswa-siswi beserta gurunya untuk mengikuti kegiatan Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB), Selasa (9/3).

 

Tahun ini merupakan tahun kedua, dimana tahun lalu mengirimkan 50 karya tulisan siswa-siswi, sedangkan tahun ini meningkat drastis. Tahun ini MAN 2 Banyuwangi kembali mengirimkan 170 karya tulis siswa-siswinya yang tercover dalam 2 judul buku dengan masing-masing judul buku ada 2 jilid. Bukan hanya siswa, namun juga ada 6 judul buku solo karya guru, yang akan dilaunching dalam beberapa bulan ke depan.

 

“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan komitmen semua unsur dalam keluarga MAN 2 Banyuwangi untuk meningkatkan prestasi siswa terutama dalam bidang literasi dan kepenulisan, sehingga preestasi demi prestasi di bidang literasi bisa kita capai,” terang Anwar, tim jurnalistik MAN 2 Banyuwangi.

 

“Termasuk beberapa kali tulisan guru dan siswa dimuat di Jawa Pos Radar Banyuwangi, hingga sekarang juga mendapatkan predikat sebagai sekolah aktif literasi nasional dari Gerakan Menulis Buku (GMB) Indonesia,” sambungnya.

 

Tidak hanya Madrasah dan Kepala Madrasah saja yang mendapatkan penghargaan, namun juga siswa-siswi yang berkarya mendapatkan sertifikat kompetensi menulis sebagai penulis sekaligus peserta. Tidak kalah juga penghargaan diberikan kepada Agus Novel Mukholis selaku Guru Koordinator dalam kegiatan Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) di MAN 2 Banyuwangi sebagai Pembina Aktif di bidang literasi.


 

Dalam kesempatan itu, Amalia Melinda penulis berbakat MAN 2 Banyuwangi berharap dukungan, motivasi, dari madrasah dalam berkarya, terutama dalam bidang penulisan dan literasi. “Kami berharap terus mendapatkan bimbingan dan motivasi agar karya-karya kami bisa terus diapresiasi,” pungkas Amalia (Team Jurnalis MAN 2)

Komentar

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...