SEHARUSNYA KUBANGUN SEJAK DULU
Oleh : Faiz Abadi
Bangunan ini bernama Qolbu
Pondasi bernama iman
Tiang pancang dan seluruhnya adalah taqwa
Di atas menara sana aku pernah berkaca
Saat usia senja masihkah semuanya kukuh
Atau bahkan runtuh
Gemerlap dunia membuat lupa
Di persimpangan kutub jasad dan jiwa
Seharusnya ku perkuat keduanya
Kebutuhan jasad selalu menggebu
Bahkan tujuh turunan tiada habisnya
Rumah dan gedung tinggi kokoh
Seperti pencakar langit
Jiwaku hingga kini kosong melompong
Dalam pergantian siang malam
Selalu kegelisahan datang
Apalagi ketika sepi sunyi menyapa
Tetapi semuanya tidak pernah ku hiraukan
Ku ambil sedikit saja ayat ayat
Itupun untuk membangun citra diri
Juga kewibawaan di hadapan manusia
DihadapanMu jujur kukatakan
Tak sanggup
Sungguh tak sanggup bila Engkau mengambilnya tiba tiba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar