“Kata-Kata 2”
Oleh : Dardiri
Pada mulanya adalah kata. Malu-malu membuka jendela pertama kegelisahannya. Mengasah mau-nya yang purba dengan suara. Melahirkan isyarat dan tanda. Menjalin janji bersama bunyi. Lalu berkelana ke bukit-bukit berbait. Melayang-layang di atas batu karang dan jurang tinta sewarna arang. Mengalir ke hilir syair. Menggelepar di dalam lautan debar. Meluruh di muara rasa menggemuruh. Melesat ke cakrawala firasat. Mengambil sepotong wahyu di langit-langit semu. Mengembara di hutan-hutan wingit nurani menyempit. Mengitari setapak jalan memanjang serupa bilah parang di rongga benak terbimbang. Berlarian di lintas larik. Menghambur bersama tambur rindu melebur. Mengambil bentuk dalam rimpis baris. Melukis nada dalam kotak irama. Menghantar kabar dari rekah bergambar. Menyelinap sekap di persimpangan jeda. Mengendap-endap dalam belantara rahasia.
Hingga,
Sampailah kepada-mu,
Yang sebenarnya aku sendiripun tak tahu,-
(K G P H : 07 Februari 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar