“Solitude 4”
Oleh : Dardiri
Pernahkah kau tanyakan,
Di mana Tuhan?,
Ketika Socrates harus meminum racun karena mempertahankan dialektika semesta-nya,
Ketika Nicolaus Copernicus menggugat evolusi matahari mengitari bumi,
Ketika Sir Isaac Newton kejatuhan apel di kepalanya,
Yang kemudian melahirkan gagasan daya gravitasi bagi dunia,
Ketika Albert Einstein memikirkan lengkungan ruang dan waktu,
Lalu mengemukakan uluran selimut tak terbatas dan betapa sangat berpengaruhnya cahaya bagi semesta,
Ketika Sigmund Freud mengemukakan tentang insting dan emosi kepribadian,
Lalu melahirkan konsep psikoanalisa,
Ketika Bertrand Russell mengemukakan persoalan nilai dan ranah pengetahuan,
Yang kemudian memunculkan implikasi logis dan prinsip kesepadanan,
Ketika Husein Bin Manshur Al Hallaj mempertahankan Wahdatul Wujudnya di tiang gantungan,
Ketika Jalaluddin Rumi Al-Bakri menggubah Matsnawi_Maknawi,
Yang kemudian melahirkan tarian ritmis Darwisy,
Ketika Mangkunegara keempat menggubah “Serat Wedhatama”,
Dan melahirkan prisnsip kosmologi manusia dan semesta,
Ketika Bagus Burhan mempelajari lontar kuno dan kemudian melahirkan Serat Kalatida yang hingga kini menggemparkan dunia,
Di mana Tuhan?,
Senantiasa gaib dan ajaib,
Hanya,
Keingintahuan kitalah,
Yang seringkali melayang-layang,
Mencari keberadaan-Nya,-
(K G P H : 31 Januari 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar