“Kelir”
Oleh : Dardiri
Byar,
“Blencong Lenga Patra”,
Yang telah digantikan tugasnya oleh “Halogen 1000 Watt”,
Pelan-pelan berdaulat,
Bukan oleh api,
Tetapi karena cahaya yang menyilaukan mata,
Dhog,
Dhog,
Dhog,
Cempala dan keprak saling beradu,
Laras “Cucur Bawuk” bertalu,
Tetapi bukan berarti syahwat sedang berburu,
Sebagaimana kayon menjelma kearifan waktu,
Murwa,
Nyandra,
Antawacana,
Janturan,
Ginem,
Pocapan,
Suluk,
Suwuk,
Ada-ada,
Pakeliran benar-benar sedang dipertunjukkan,
Siapa dalang?,
Siapa wayang?,
Siapa niyaga dan waranggana?,
Siapa Nurcahya,
Siapa Nurrasa?,
Siapa Wening, siapa Wenang?,
Siapa Tunggal?,
Siapa Antiga?,
Siapa para Dewa?,
Siapa kaum raksasa dan Denawa?,
Siapa Rama?
Siapa Rahwana?,
Siapa Bagaspati?,
Siapa Lembu Handini?,
Siapa Pandawa?,
Siapa Kurawa?,
Siapa Kala?,
Siapa Manumayasa?,
Siapa Dhanurwenda?,
Siapa Sasi Kirana?,
Siapa dunia?,
Siapa antariksa?,
Siapa narmada?,
Siapa samudra?,
Adalah diri kita sendiri,
Di dalam pakeliran,
Kita bisa memerankan siapa saja,
Dan berkuasa menjadi apa saja,
Sekehendak pikiran kita,
Tetapi,
“Tancep Kayon”-lah,
Penentu segalanya,-
(K G P H : 25 Januari 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar