Langsung ke konten utama

KEBERHASILAN BANYUWANGI DALAM BEREVOLUSI

 

KEBERHASILAN BANYUWANGI DALAM BEREVOLUSI

Oleh : Mila Dewi Partikasari

      Kota inovasi. Julukan yang layak  disematkan untuk Kabupaten Banyuwangi. Sudah tenar dengan segala potensi yang luar biasa, Namun seakan tidak puas dengan itu semua. Sehingga membuat Kota Banyuwangi terus berevolusi menjadi sebuah kabupaten yang selalu menampilkan inovasi-inovasi baru di setiap tahunnya.

     10 Tahun sudah Banyuwangi mengalami metamorfosis diberbagai sektor di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Annas. Dan benih-benih perubahan positif mulai tampak diberagam lini kehidupan masyarakat Banyuwangi. Penambahan inovasi-inovasi baru yang bahkan tidak terpikirkan oleh kabupaten-kabupaten lain, membuat Banyuwangi menjadi sosok kabupaten terinspiratif atau bisa kita sebut sebagai “counties with spectacular creativity”. Dengan itu semua,maka tidak heran apabila Kota Banyuwangi berhasil menyabet gelar sebagi kabupaten besar terinovatif se-Indonesia di kompetisi Innovative Government Award(IGA) yang membuat Alterasi unggul di Kabupaten Banyuwangi diakui secara hormat oleh negara. Jika dilihat dari segi kuantitas, kualitas dan manfaat, Banyuwangi memang memenuhi semua kriteria itu .


       Banyuwangi kota multitallenta. Pemikiran cerdas dari Abdullah Azwar Annas beserta timnya membuat kabupaten Banyuwangi semakin maju dan unggul di semua bidang. Salah satunya di bidang tata kelola pemerintahan yang sudah berfundamen dengan sistem teknologi informasi atau lebih dikenal dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Dengan inilah yang membuat semua aktivitas monitoring pemerintahan lebih efektif dan efisien. Keunggulan inilah yang patut dicontoh dan diaplikasikan di kabupaten-kabupaten lain dengan tujuan pemaksimalan dalam hal pemantauan kinerja pemerintahan yang mumpuni. Fantastis, memang sangat fantastis. Dengan melihat segala keistimewaan yang ada pada diri Kabupaten Banyuwangi, disitulah sudut pandang positif selalu mewarnai keunggulan harkat,derajat dan khasiat yang sudah tidak diragukan lagi. Sangat worth it jika Banyuwangi dijuluki sebagai kota IT(Informasi dan Teknologi) dengan kecanggihan yang sangat spektakuler.

      Abdullah Azwar Annas adalah sosok pemimpin yang hebat. Beliau sangat tanggap terhadap semua problem yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan sebuah keadaan masyarakat yang sangat mengkhawatrikan. Dengan terbelenggu oleh kemiskinan, tak sedikit masyarakat yang tersandung kasus kriminalitas seperti pencurian, perampokan, penjambretan, pembegalan dan tindak pidana lainnya. Maka dari itu untuk mengatasi masalah kemiskinan yang terjadi, Bupati Annas mencetuskan beberapa program inovatif. Seperti halnya pada stimulasi penambahan peluang dan perluasan skala ekonomi masyarakat, termasuk didukung oleh pelayanan yang mumpuni di desa-desa dengan melalui program Smart Kampung. Untuk solusi kedua yaitu dengan memberikan peluang besar untuk rakyat supaya mereka bisa ikut andil dalam berpartisipasi dan bergotong royong disetiap aktivitas pembangunan daerah. 

     Dapat dilihat bahwa Banyuwangi memang sangat peduli terhadap kondisi semua rakyatnya. Seperti saja masalah kemiskinan rakyat yang berdampak pada terhambatnya masalah pendidikan anak, seperti halnya putus sekolah yang disebabkan oleh terkendalanya sebuah biaya. Dengan melihat permasalahan yang terjadi,Pak Annas beserta tim nya membuat inovasi baru untulk mengatasi masalah tersebut dengan mencetuskan beberapa program unggulan yang tentunya tidak diragukan lagi kualitas dan nilai manfaatnya, yaitu berupa program Banyuwangi Cerdas. Dengan keberadaan program ini,bisa menunjang peserta didik yang kurang mampu dalam menuntut ilmu untuk menggapai semua impian dan cita-citanya. Selain itu, program mulia yang tercipta demi membantu siswa miskin (kurang mampu) lainnya yaitu seperti program Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah), SAS(Siswa Asuh Sebaya) dan  gerakan pemberantasan buta aksara. Upaya ini semua memang sangatlah berharga dan juga bermanfaat guna memutus mata rantai kemiskinan yang berkelanjutan dan juga untuk meningkatkan mutu pendidikan di Banyuwangi. Kepedulian seorang pemimpin terhadap rakyatnya, menggambarkan kemuliaan mutiara indah dalam surga. Dan itulah yang dilakukan oleh Bupati Abdullah Azwar Annas selama memimpin di Banyuwangi.

   Tidak sampai disitu saja. Sebagai kota pariwisata, Banyuwangi dengan cerdasnya memanfaatkan segala keunggulannya dengan melakukan modifikasi yang membuatnya berhasil menembus jajaran inovasi TOP 99. Dan agenda primadona wisata Inovatif itu dijuluki dengan nama Banyuwangi Festival (B-Fest). Dengan segala potensi ulungnya,Banyuwangi yang secara tidak langsung juga melibatkan masyarakatnya untuk ikut andil dalam berkolaborasi dan berkontribusi dengan berbagai pihak demi suksesnya event B-Fest tersebut. Event B-Fest ini dinilai sangat membantu dalam penguatan sistem Banyuwangi di aspek budaya, ekonomi,masyarakat dan prasarana. Dapat dilihat dari suksesnya program ini pastinya akan memberikan eksotisme tersendiri untuk Kota Banyuwangi, sehingga dapat berdampak pada pesatnya wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung. Faktor itulah yang akan memberikan dampak baik pada perekonomian masyarakat sekitar yang semakin menggeliat.

      Sangat layak apabila kabupaten berjuluk“ The sunrise of java” ini memperoleh penghargaan internasional karena potensi pariwisata ulungnya yang sangat cetar membahana bagai suaka dunia. Dengan memanfaatkan kemampuan spektakulernya, Banyuwangi juga pernah menggelar event yang sudah bertaraf internasional. Dan event tersebut diberi nama “ International tour de Banyuwangi ijen atau Tour de Ijen”.Event ini dinilai memang sangat eminent. Selain itu,Banyuwangi juga memiliki inovasi dibidang kesehatan yang diberi nama Laskar Sakina (Stop Angka Kematian Ibu dan Anak) yang juga berhasil menyabet penghargaan internasional di forum Open Government Partnership. Semua kebijakan-kebijakan yang sangat progresif mampu membawa nama Banyuwangi hingga pada kancah internasional dan dunia.

      Inovasi. Kata yang tepat untuk menggambarkan perkembangan Kabupaten Banyuwangi saat ini. Perubahan positif sudah tampak diberbagai lini kehidupan masyarakat dan kondisi fisik Kota Banyuwangi sendiri. Baik itu di bidang tata kelola pemerintahan, bidang kesehatan, bidang pendidikan, infrastruktur, pelayanan kependudukan (pelayanan publik) dan konsolidasi ekonomi di kalangan masyarakat. Jadi, dengan melihat ini semua kita harus senantiasa bersyukur dan melupakan segala kegerahan yang telah terjadi di masa-masa sulit sebelum Banyuwangi bermetamorfosis dengan penuh inovasi. Dalam 10 Tahun terakhir saja, Banyuwangi sudah memperoleh berbagai macam pencapaian yang sangat luar biasa. Apalagi di tahun-tahun berikutnya meskipun itu dengan pemimpin yang berebeda, kita harus tetap yakin dan percaya terhadap segala potensi yang dimiliki oleh Kota Gandrung ini. Dan tunggu saja suprize-suprize yang akan disajikan Kabupaten Banyuwangi untuk semua masyarakat tercintanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...