Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

KAU BERIKAN PERDAMAIAN

 KAU BERIKAN PERDAMAIAN Faiz Abadi Kukecup keningmu tatkala tidur Damai aura wajahmu adalah tanda penghuni surga Kau segalanya bagi masa depan keluarga Istriku tercinta kaulah pengobatku dalam segala luka Kau adalah bening mata air Penyejuk jiwaku yang garang Karena pertempuran nurani tidak pernah usai Di tengah konflik soal harga diri atau prestasi Di tengah cibiran para pencari citra Mengatasnamakan kebaikan di tengah penderitaan sesama Membuat diri terkadang terkulai lemas Ketika berbaring lepaskan keletihan Kaulah penuntunku ajarkan kelembutan Saat darah bergolak menahan marah Perjalanan kebenaran tertatih Di penghujung perputaran bumi sebelum lepas dari orbitnya

KEMBALILAH PADA KEMURNIAN AYAT AYAT SATU

 KEMBALILAH PADA KEMURNIAN AYAT AYAT SATU Faiz Abadi Kubuka lembar sejarah risalah 2 kitab ini dogma bukan filosofi Kubuka lembar tauhid Al ikhlasmu tiada syair bisa menandinginya  Karena firman mu adalah firman dari raja diraja Untukmu sekalian manusia, segenap penghuni bumi, segenap nyata, bahkan segenap kegaiban Wahai segenap pengikut Adakah hendak samarkan  Kebenaran hakiki ilahi dengan segenap hoby Tidak...tentu tidak bisa Al kafirun pembatas untuk sebuah sakral Transfaransi hati menuju jati diri Setelah buang segenap kesemuan apalagi kepalsuan Buat apa kau tukarkan absurdmu menjadi nyata  Sekedar kesenanganmukah Padahal jelas jelas tipuan untuk para musafir Mengembara menuju titian jati diri khalifah Penjaga keabadian orbit bumi Untuk menahan murkaNya Apalagi yang hendak kau cari? Hadir..hadirkanlah namaNya seperti anak panah Bisa ..bisakah? Apakah mungkin badan halusmu penuh beban sarat berlari sangat cepat Kau mau miliki padahal cuma titipan Kau tenggelamkan ...

RAPALKAN AJI AJI PASAK BUMI

 RAPALKAN AJI AJI PASAK BUMI Faiz Abadi Genap sudah 3 hari segenap energi bernyawa telah sirna Ku bilas rambut dengan bunga 3 warna Jangankan haram subhatpun sirna Putihlah jati diri Tujuh pintu jalan neraka  Murnikan dulu dengan dengan sari pati raga Pada kemurnian jiwa Segenap pertapaan belantara telah sirna Kini kita duduk bersemadi bersama cercaan, hujatan, kasak kusuk, ghibah bahkan fitnah Tak mengapa Rapalkan dalam raga dari ujung kaki hingga mahkota kepala Rapalkan rantai.jiwa pada setiap sel sel darah Terus rapalkan jangan pernah goyah Jin, demit, peri, kuntilanak pindah ke kota kota dengan seribu wajah Anak tega pada ibunya Orang tua lampiaskan keinginan pada dagingnya Ha ha ha.... Energi jahiliyah semakin tak kentara Jangan surut rapalkan Sari sholawat Sebut asma dengan tekad 7 petala langit Lebur sufiah, aluamah, syahwat, juga amarah  Redam diri menuju jati diri Sucikan. Syukuri, tahlilkan, jabarkan kebesaran untukNya Tetapi jangan lupa pintu langit akan terbuk...

MELEBURLAH NURANIMU

 MELEBURLAH NURANIMU Faiz Abadi Pantaskah kata kata sarkasmu itu Tertuju untuk Anak anak bangsa Menyusui, disapih, disemayamkan di bumi pertiwi Wahai engkau tidak sadarkah Setiap umpatan, caci maki, hujatan Adalah busur panah melesat ke dadamu sendiri Apakah semuanya lupa Negeri ini tidak hadir serta merta Ada genangan darah Bahkan kubangan darah dan banjir airmata Jikalau belum turut berjuang Napak tilas jalan jalan setapak sudah cukup Penuh liku para gerilyawan menempuhnya Bapak Sudirman harus dengan satu paru paru Bapak Diponegorp harus diasingkan di pulau sepi Semua pahlawan harus menanggung penderitaan Belum.cukupkah itu Bangkitkah malumu Untuk negeri tercinta  Wahai para penghujat Menghina sesama di kampung, kota, apalagi medsos Belum terlambat bangkitkan rasa malumu Semua mata tertuju padamu Wahai saudara saudaraku di sana

KUPERHATIIKAN BULAN DAN MATAHARI

 KUPERHATIIKAN BULAN DAN MATAHARI Faiz Abadi Bulan adalah hatimu Sedangkan matahari adalah fikiranmu Tidakkah engkau menemukannya Manakala sang mentari menjadi raja pada siang  Berganti bulan merebut tahtanya ketika malam tiba Seolah begitu Padahal semua pada orbitnya Sebab bergerak karena perhitunganNya Masihkah harus diterangkan kembali Leburkan bulan dan matahari manusiamu Agar sel sel hidupmu Agar ion ion positif netral berputar pada poros mengikuti kehendaknya Rapalkan pada setiap degup jantungmu TasbihNya Tahmid untukNya Tahlil di dalam bentengNya Sebelum kau berserah tenggelam ke dalam angkasa tanpa batas Kedalaman pada Takbir kepadaNya Terbukalah sebenarnya siapa kita Sebelum khusyuk  datang membentang Kita adalah penyembah angan angan Adakah yang mengelak Ketika takbir pada setiap rakaatmu Jasadmu mengucap Sedang jiwamu masih bercerita tentang rasa memiliki dunia

Doa Pelacur

 Doa Pelacur Syafaat Seorang pelacur khusuk berdoa Sebelum kupacu dengan nafsu membara Ketika kutelusuri gunung dan lembah belantaranya Dia diam saja tanpa desah suara Ketika wajahku beradu dengannya Dia berkata Tuhan ada dalam diriku dan bersama kita Aku terdiam tanpa suara Mengapa kalimat itu keluar dari mulutnya Seorang pelacur tanpa busana

Trilogi Simbiosis

 Trilogi Simbiosis Faiz Abadi Apakah kau biarkan dirimu terpaku bisu Menatap keburaman masa depan Langit semakin mendung Daratan menjadi meja keluh kesah Air mata kesedihan  melanda Menyatulah solusi Mutualisme Komensalisme Parasitisme Jasad khalifah Menyatukan siklus Ketentuan dan ketetapan Seimbang dan selaras Tanpa keluh kesah  Menjadi indah Dalam Qalam dan KalamNya

Bulan di Altar Malam

 Bulan di Altar Malam By. Viefa Bulan bersandar di altar malam Aku gagal menemuinya Sepenggal napas satu-satu ingin lepas Aku pandang sedalam rasa cintanya yang selalu diberikan Ketakutan merantai Kuintip purnama dari jendela Ia tiada Ku lepas pandang sejauh mata menembus ruang Masih ada malam-malam lain Bulan menungguku di altar malam Dengan cinta Dua insan berangkul mesra setia healingsubuh@viefa BWI, 28/12/20

BERUNTUNG AKU

 BERUNTUNG AKU Faiz Abadi Lolongan anjing pemburu mangsa Lagu lagu indah serangga malam Kokok ayam jantan sebelum fajar menyingsing Bangunkan pola pikirku Takkan ku biarkan generasi pewaris negeri  Lelap terus dalam buaian mimpi Bangun Ayo bangunlah Ambil sajadah Penatnya jiwa tatkala berdoa ditengah malam Ajarkan ketekunan  Ajarkan kegigihan Setelah tidak kau dapatkan itu Pada tempat kamuflase itu Seolah mereka bisa segalanya Tapi sebenarnya tidak bisa apa apa Mengapa kesepakatan justru menyesatkan Tatkala matahari telah terbit Ku suruh mereka berlari melawan teriknya matahari Ayo ayunkan raketmu Ayo raih prestasi Walaupun keringat bercucuran Karena itu hakekat kehidupan Ku lihat mereka tidak dapatkan di meja dan kursi itu Biarpun berapa kubayarkan Untuk pelatih dan guru prifat Agar mereka punya bekal di hari tua Sebab nilai 8mu ha ha Nilai 9mu hi hi hi

KAU MINUMKAN ANGGUR

 KAU MINUMKAN ANGGUR Faiz Abadi Kau mimumkan anggur Untuk putra putri dan mereka semua Terpampang nilai nilai bagus Tetapi sebenarnya untuk apa 8 ha ha ha  9 hi hi hi  Setelah lulus mereka cari nafkah Sama sekali berbeda Nampak sekali nilai nilai itu semu Kebanggaan sesat Agar dikatakan hebat Atas nama institusi Atas nama harga diri Walaupun sampai sekian tahun menuntut ilmu Baru tahu bakat  Setelah mencoba mencari nafkah Untuk apa Untuk siapa  Nilai nilai laporan itu Aku tidak mau berandai andai Ku ajari mereka membaca sajak Agar mengerti arti kehidupan Ku ajari mereka penatnya mencari prestasi  Lewat olah tenaga Karena ku tahu jiwa mereka lelah Dimabukkan anggur anggur Sejak mengenal bangku bangku etalase ilmu

BERIKAN UNTAIAN TASBIH PADANYA

 BERIKAN  UNTAIAN TASBIH PADANYA Faiz Abadi Apakah kau belum merasa Kehampaan pada setiap rokaat Lafadz kau ucapkan jiwamu melayang Berikan tasbih pada buah hati Pada setiap hitungan tasbih Laksana benih tersemaikan pada ladang ladang harapan Pada jiwa yang berlari Menuju hakekat kemenangan Engkau tahu bagaimana ke pulau kesana Harus kau kayuh sampan Hingga penat tak kau rasakan Engkau tahu harus berlari mengejar mimpi Pada kilometer itu Tetapi mengapa engkau belum mengerti Jiwa kitapun harus berpenat penat  Walaupun harus berlelah seharian semalaman Membobol dinding hijab Membukakan tirai  ihsan Agar setiap tengadah tanganmu Diperhatikan olehNya Bwi, 23 des 2020

TULIS SAJA ALIF LAM MIM

 TULIS SAJA ALIF LAM MIM Faiz Abadi Maaf kawan ku tulis syair berbeda Kurasa irama tidak lagi seperti dulu Lewat medsos semuanya semakin tahu Tetapi mengapa terbujur kaku Membisu Lidah kelu Di sekitar tidak tahu malu Banyak langkah salah Akhlak bubrah Di mana kemaksiatan merambah Di tengah hidup susah Kau teguk pembangkit amarah Dan sungguh keterlaluan Tidak mengenal tempat kau salurkan hasrat  Mungkin persetan kuwalat Liar denguskan hasrat Dimabuk asmara instan Harkat manusia kau gadaikan Ayo semua  katakan Awali dengan Alif Lam Mim saja

KUPELUK ENGKAU DALAM ANGAN

 KUPELUK ENGKAU DALAM ANGAN Oleh Faiz Abadi Kau tahu selalu keperhatikan Ngilu kaki masih terasa Ku tendang bangku tanpa terasa Duhai engkau ku sapa Tidak menggubris padahal sekedar senyum ku harapkan Rambutmu pirang Kukira kau gadis dari negeri sebrang H ....dengan akhiran I Tahukah engkau nilai merah pada raportku Karena sepanjang hari wajahmu  terus membayang Teganya sungguh teganya Kau buat kehilangan gairah Duhai adik kelasku Tiada pernah lelah aku menunggu Kan kirimkan harum dupa dan kembang mayang Siapapun didekatmu kelak terbuang 😁😁😁

Penantian Tak Berujung

 Penantian Tak Berujung Oleh : Herny Nilawati Sampai kapan? Jumpa bersama guru Menuntut ilmu seperti dulu Sampai kapan?  Ruang-ruangan kelas membisu Menumpuk debu Sampai kapan?  Menuai ragu  Dalam bertemu dan bertamu Sampai kapan? Langkah kakiku  Kaku terbelenggu Oleh cakar-cakar virusmu Sampai kapan harus menunggu Kau segera berlalu Ingin  kulepas segala rindu  Beradu dan bercumbu Seperti dulu  Tanpa batasan waktu Tanpa banyak rambu Banyuwangi/25122020

BISAKAH TERTIB ANTRI

 BISAKAH TERTIB ANTRIF Faiz Abadi Tidak perlu berebut Bikin negeri carut marut Episode ini lima tahunan Seusai pilihan kembalilah berangkulan Aku bertanya kepadamu Semua penduduk negeri juga sama Apakah perbedaan harus diselesaikan diujung belati pertikaian Malu...Apakah tidak tahu malu Terus menjadi tontonan Hari ini dan seterusnya dalam sejarah peradaban Bukankah sudah ditunjukkan Pihak kalah diberi wadah Apakah semuanya minta jatah Boleh...boleh saja Tapi kan harus menunggu antrian Apabila kalian legawa bukankah sudah cukup Tunjukkan pada dunia  Kita negeri dewasa Padahal pepatah indah menjadi legenda Semakin tinggi pucuk pohon Semakin kencang angin berhembus Apabila tak juga diakhiri Kita tetap menjadi raksasa dengan kaki teramputasi Maukah kamu meninggalkan penderitaan Buat cucu cicit di rumah Menangis inginkan tuan tuan pulang Satu kata saja  Tertibkan antri menunggu giliran Agar energi dibumi pertiwi tidak terbuang percuma

PENA DI UJUNG TAHTA ABU ABU

 PENA DI UJUNG TAHTA ABU ABU Faiz Abadi Berikan jalan pasti Sebelum tergelincir lebih jauh Putihlah putih Hitam legamlah hitam Berdirikah kita di bawah cahaya taram temaram? Berdirikah kita di bawah bulan separo Kaliankah melangkah terhuyung Disebabkan ketidakpastian Kaliankah bercita cita tanpa rencana Produk Cibaduyut bermerk Singapura Bagaikah mengayuh sampan di atas pasir Maukah melayang tanpa batas nyata Antara laut dan angkasa Memeluk rindu kosong Padahal waktu terus meluruh Tidak kenal mengeluh Kita dijebak pada nilai seolah olah pasti Tapi sebenarnya tidak berarti apa apa Masa depan adalah logika dan realita Semua sudah tahu tidak boleh membisu Apabila sudah tertulis di jiwa Takkan mudah terhapus begitu saja Warnamu abu abu Mau jadi apa?

Pergi By. Viefa Kau padamkan apinya Kau bungkam denyutnya Tak terdengar lagi nyanyian itu Lolongan panjang Senyaring Auman srigala gurun Menyeringai hatimu berlari pecahbening@viefa BWI, 26/12/20

 Pergi By. Viefa Kau padamkan apinya Kau bungkam denyutnya Tak terdengar lagi nyanyian itu Lolongan panjang  Senyaring Auman srigala gurun Menyeringai hatimu berlari pecahbening@viefa BWI, 26/12/20

KUYAKIN PADAMU TUAN BIDEN

 KUYAKIN PADAMU TUAN BIDEN Faiz Abadi Pergilah tuan Trump Berapa kubangan darah baru di mana mana Episode paling buruk buat negeri raksasa Bukannya memupuk perdamaian Malah menambah pentas ring keonaran Datang...datanglah tuanku yang baru Rakyat rakyat jelata diseluruh belahan dunia penuh harap padamu Akhiri segenap pertikaian selalu berujung pada pembantaian Bukan hanya nuklir Bukan bukan itu saja Seolah musnah begitu marah Seribu senjata pemusnah bertebaran Sama saja.. Sama saja bukan Tetapi lebih dari itu tuan Sifat serakah menjarah Sifat pongah menjajah Berdalih persahabatan untuk dunia Kalian tebarkan isu senjata kimia Bagi lawan tak berdaya Lewat propaganda diplomasi Menutupi kebusukan tangan besi Hentikan tuan.. Dengarkan suara suara rindu di gereja gereja Sejuta uluran kasih kelak buatmu Ketika terompet sangkakala mengakhiri dunia Tuan biden ku tunggu kebesaran hatimu

Klambi

 Klambi Oleh : Mulyo Cahyono Kepingin nulis  Seng tak tulis opo Pikiran yo molak malik Ora karuan Ono ne mung nglayung Wis ora kroso  Sak iki wis akhir tahun Klendi bagaimana ikai Tahune lewat La la la la  Tangungan panggah mlaku Opo kudu ngono yo mek biso ne nyawang Sinawang barang hang katon Urip mek sak darmo wayang Kang kudu obah  Nuli tanggungan jajan Prigele awak ndadek ake owahe kahanan Prigele ati ndadek ake setiti Opo to wangsalane Yen manungso bakal Muleh neng kandange dewe dewe Mung gowo barang sak titik Kang dadi klambine

Rayuan Malam

 Rayuan Malam Syafaat Di beranda Kita sadur kisah cinta Yang tak berkesudahan cerita Kepucuk rindu terbelit kata Entah sampai kapan rasa ini merana Meski rayuan membuih mesra Dengan sejuta kalimat tersirat makna  Kau masih tak bergeming juga Haruskah kita mesra dalam rayuan asmara Dan bercumbu dalam mimpi semata Sudahkah kau tikam mati cinta ? Haruskah kupendam  asa ? Wulandari yang kupuja Racunmu telah menganga Terlumat habis tubuh dan jiwa Terpapar tak tersisa

BANGGALAH DENGAN JATIDIRI ANAK ANAK NEGERI

 BANGGALAH DENGAN JATIDIRI ANAK ANAK NEGERI Faiz Abadi Persada ini luas membentang  Pegunungan tinggi seperti menantang Kekayaan alam tiada pernah habis Semboyan kerukunanpun tiada pernah terkikis Nenek moyang kita pelaut pelaut gagah Tiada pernah surut langkah meraih cita cita Terbang jauh bersama kepakan sayap garuda Menembus awan nyanyikan lagu Indonesia raya Di negeri ini tidakkan pernah terjadi seperti di Rohingya Rule off law menembus batas kebanggaan  Hingga ke negeri Manca Segenap fitnah apalagi sumpah serapah segeralah enyah Tak elok, tak pantas, sungguh tak indah Semuanya terpampang bukan, sudah sangat jelas Tinggalkan malu ataupun gengsi-harga diri Sehingga kau lupakan jatidiri Tidak perlu parfum dari paris Apalagi sekedar aksesoris Harus kita dapatkan dari negeri seberang sana Dari tanggulangin sampai Cibaduyut sudah tersedia

AYO PODHO NJINGKATO MUMPUNG DURUNG SURUB

 AYO PODHO NJINGKATO MUMPUNG DURUNG SURUB Faiz Abadi Tahun wis likuran Babakan urip ono ring tengahan setengah abad Opo wis jumeneng dulur papat Marang gusti nggenepi syareat Nguwati sempurnang ati minuju hakekat Jingkato ojo mung klemer klemer Babagan dunyo ketoro welo welo Nanging babakan alam pungkasan angel diwoco Koyo dayung perahu ring tengah samudro Akeh dulur kegowo arus Ugo mili tanpo ukoro Dudu mung telu, papat segoro wis disebrangi Limang daratan dilewati Magih tetep baen bingung Dudu serngenge Taping ulane ati Kabur kepilu ring sunar e lintang Terus jangkah tapi sing duwe arah Tangio jingkat sedurunge telat Dung tanduran magih kathon ijo royo Riko kabeh biso nggayuh kebecikan Mumpung durung surub damar lakon riko .

KEPAKU ROSO

 KEPAKU ROSO Faiz Abadi gending urip bebarengan selawase Tumancep kegowo impen Dudu mung gelung rambut Gawe ati kepilu Maku roso tresno Sakjeroning ati kanggo riko Siji sijine kembang e ati Dudu mung rupo Dudu mung bondo Ugo atin riko sing ono maning ring dunyo Ring palagan werno rupo Sun depani Sun belani Masio hing saiki Rondone hing paran paran Wis kadung jeru kepaku roso

Creative Collaboration, Wajah Baru Gotong Royong

 Creative Collaboration, Wajah Baru Gotong Royong  Oleh : Agus Novel Mukholis (Guru MAN 2 Banyuwangi) Saat membaca tagar “10 Tahun Banyuwangi Penuh Inovasi”, saya jadi percaya dengan berubahnya tampilan wajah Banyuwangi sekarang ini di mata masyarakat Indonesia bahkan dunia. Saya memang bukan asli Banyuwangi. Berdomisili di Banyuwangi baru dua tahun berjalan karena tugas negara. Dua belas jam perjalanan dari Tulungagung, kota asal saya menuju ke Banyuwangi, namun terbayarkan dengan tampilan cantik nan indah panorama alam dan budayanya. Sebelum saya menginjakkan kaki di Bumi Blambangan ini, memang image Banyuwangi sebagai Kota magis masih melekat di fikiran saya. Namun setelah merasakan langsung bagaimana hidup di Bumi Kesenian ini, lalu membaur dan merasakan iklim budayanya, saya usir itu image “kota magis” dari fikiran ini. Singkat cerita ada e-mail masuk dari Radar Banyuwangi, tentang lomba esai yang bertemakan “10 Tahun Banyuwangi Penuh Inovasi”. Brosur itu bagi saya ad...

Sepetak Tanah Surga

 Sepetak tanah surga adalah Banyuwangi                                              Oleh : Bithari Novi Agustin Inilah estetisnya kota Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi adalah kabupaten paling timur di pulau Jawa yang sudah termasyur kekayaan alamnya. Berbagai macam sumber daya alam telah tertanam di Banyuwangi. Bermacam sejarah, budaya, mitologi, tak ada habisnya diperbincangkan. Kota yang berjuluk sunrise of Java ini mendapatkan peringkat pertama sebagai kabupaten/kota dengan kinerja terbaik di Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bulan Oktober lalu. Pencapaian ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Banyuwangi.  Setelah transformasinya kini, Banyuwangi melejit hingga pelosok tanahnya. Kemendagri bahkan juga menetapkannya sebagai kabupaten paling inovatif melalui kompetisi Innovative Government Award (IGA) pada t...

KEBERHASILAN BANYUWANGI DALAM BEREVOLUSI

  KEBERHASILAN BANYUWANGI DALAM BEREVOLUSI Oleh : Mila Dewi Partikasari       Kota inovasi. Julukan yang layak   disematkan untuk Kabupaten Banyuwangi. Sudah tenar dengan segala potensi yang luar biasa, Namun seakan tidak puas dengan itu semua. Sehingga membuat Kota Banyuwangi terus berevolusi menjadi sebuah kabupaten yang selalu menampilkan inovasi-inovasi baru di setiap tahunnya.      10 Tahun sudah Banyuwangi mengalami metamorfosis diberbagai sektor di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Annas. Dan benih-benih perubahan positif mulai tampak diberagam lini kehidupan masyarakat Banyuwangi. Penambahan inovasi-inovasi baru yang bahkan tidak terpikirkan oleh kabupaten-kabupaten lain, membuat Banyuwangi menjadi sosok kabupaten terinspiratif atau bisa kita sebut sebagai “counties with spectacular creativity”. Dengan itu semua,maka tidak heran apabila Kota Banyuwangi berhasil menyabet gelar sebagi kabupaten besar terinovatif s...

Banyuwangi Gemilang Bersama Sang Bintang

  Banyuwangi Gemilang Bersama Sang Bintang Oleh Achmad Nadzir, S.Pd*          Nama Banyuwangi sepuluh tahun silam, tidaklah seharum saat ini. K esan negatif melekat pada kabupaten di ujung timur Pulau Jawa tersebut . Apa kesan yang paling melekat dengan Banyuwangi saat itu? Banyuwangi dikenal sebagai kota s antet dan terkotor kedua di Jawa Timur. Kuatnya image dan kepercayaan masyarakat akan adanya santet, bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat . Ketika ada orang yang sakit dengan kondisi fisik perut membesar, tidak kunjung sembuh, dan merasakan adanya keanehan-keanehan non - fisik, mereka akan cenderung menganggap sakit nya karena pengaruh santet.        Selain dikenal sebagai kota santet, B anyuwangi juga berpredikat sebagai kota terkotor kedua di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2010 . Predikat itu melekat bukan tanpa alasan dan bukti. Sampah banyak berserakan di lingkungan pasar, t...

Dari Kota Santet Menuju Kota Internet

  Dari Kota Santet Menuju Kota Internet Bandara (bandar udara) Selain menjadi pintu gerbang utama sektor pariwisata, ternyata bandara punya peranan dan fungsi lain sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Dalam aturan tersebut tertulis bahwa peran bandara antara lain sebagai simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hierarkinya, sebagai pintu gerbang kegiatan perekonomian serta sebagai tempat kegiatan alih moda transportasi. Selain itu bandara juga berfungsi sebagai pendorong dan penunjang kegiatan industri dan/atau perdagangan dan prasarana memperkukuh wawasan nusantara dan kedaulatan negara. Pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam upaya pemerataanpembangunan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi serta keselarasan pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang digambarkan sebagai lokasi dan wilayah di sekitar bandar udara yang menjadi pintu masuk dan keluar kegiatan perekonomian. Tempat kegi...

Inovasi Layanan Publik

  Inovasi Layanan Publik Tidak adanya rekuitmen Aparatus Sipil Negera beberapa tahun terakhir mengakibatkan beban pekerjaan ASN semakin meningkat. Namun demikian layanan publik harus tetap dilaksanakan dan ditingkatkan kualitasnya. Hal ini memantik Aparatur Sipil Negara terus melakukan inovasi dengan memanfaatkan Teknologi Informatika untuk mempercepat pekerjaannya dalam melayani masyarakat yang menuntut layanan mudah, cepat dan akurat. Inovasi tersebut tidak dapat dilakukan jika pemimpin tertinggi sebuah organisasi yang dalam hal ini Bupati tidak memberikan suport daan arahan dalam pelaksanannya, karena langkah yang diambil dalam inovasi juga terkait dengan anggaran dan legalitas dari sebuah produk administrasi itu sendiri. Administrasi kependudukan merupakan rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan pengelolaan informasi penduduk serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publ...

Rantang Kasih dan Rantang Dhuafa

  Rantang Kasih dan Rantang Dhuafa Kabupaten Banyuwangi telah menerima penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) Bidang Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup sebagai daerah pertama di dunia yang menyantuni ribuan dhuafa dengan makanan siap saji bergizi setiap hari. Penerima program Rantang Kasih yang dananya berasal dari kolaborasi APBD Banyuwangi dan alokasi dana desa (ADD), serta Rantang Dhuafa dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Berdampak pada angka kemiskinan yang terus turun. Hal ini berkat kerja semua pihak, baik instansi pemerintah lembaga bentukan pemerintah maupun pihak lainnya. Angka kemiskinan di Banyuwangi terus menunjukkan penurunan drastis sejak kurun waktu 10 tahun terakhir. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) pada Kecamatan sebagai kepanjangan tangan Baznas Kabupaten yang sebagian besar berkantor di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, karena pembinaan zakat dan wafaf ditingkat kecamatan merupakan 1 dari 9 layanan pada   KUA Kecamatan sebagaimana diatur dalam Peratu...