Langsung ke konten utama

ALUMNI MAN 2 BANYUWANGI IKUT BERBAGI KEPADA SESAMA

GENTENG,(16/05) Ikatan Alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Banyuwangi mengadakan bagi donasi kepada sesama, kegiatan ini lakukan untuk membantu sesama yang terdampak oleh pandemi covid-19 diwilayah Kecamatan Genteng. Bantuan ini di berikan kepada lansia dan beberapa keluarga kurang mampu yang ada di 15 daerah disekitar Kecamatan Geteng Donasi yang terkumpul berjumlah 75 sembako yang di distribusikan oleh para alumni dan kepala madrasah secara simbolik. 

Memang covid 19 itu sangat berdampak di berbagai segala hal. Mulai aktifitas masyarakat lebih lebih mereka yang bekerja di hari ini mencari nafkah dan hari ini di makan. Dan dari segi lain yaitu seperti protokol yang sangat perlu di perhatikan. Maka kegiatan ini sangat membantu terhadap sesama kita yang membutuhkan.

"Saya mengucapkan trima kasih dengan adanya kegiatan positif ini semoga dapat di salurkan ke mereka - mereka yang terkena dampak atas pandemi ini".ujar  Moh. Anwar Kepala MAN 2 Banyuwangi

"Saya ucapkan selamat dan trimakasih terhadap alumni yang dapat kembali dengan nuansa yang cukup berbeda. Kami meminta doanya kepada alumni untuk kepada madrasah ini dapat menjadi tempat menuntut ilmu yang kelak menjadikan siswa siswi yang sholeh dan sholehah".imbuhnya

Kegiatan ini di mulai dengan serah trima donasi alumni organisasi dan alumni MAN 2 Banyuwangi. Yang di salurkan lewat kepala MAN 2 Banyuwangi diberikan kepada masyarakat sekitar MAN 2 Banyuwangi yang membutuhkan. dalam kesempatan tersebut Kepala MAN 2 Banyuwangi Drs. Moh.Anwar M.Pdi didampiingi  waka kesiswaan Drs. Mohammad Tashil M.PdI.

"Kami dari alumni mengucapkan banyak trima kasih terhadap bapak kepala yang telah memberikan apresiasi kami atas kegiatan ini. "Semoga kedepanya kegiatan kami dapat memberikan yang terbaik kepada madrasah".ujar Ali mewakili alumni
Pendistribusian bantuan tersebut diterima dengan senang hati oleh masyarakat, mereka sangat bertrima kasih atas donasi tersebut dan berharap agar pandemi ini lekas menghilang.(difary)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...