Langsung ke konten utama

Mahasiswa Unggul Bersama Kemenag Banyuwangi

             PLP (Pengenalan Lapangan Pendidikan) Pelayanan Terpadu satu pintu yang dilaksanakan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi mendapat apresiasi dari Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) IAIDA Blokagung Banyuwangi. Banyuwangi (4/11). Dalam kesempatan tersebut Kepala Prodi Manajemen Pendidikan Islam Harun Arrosyid, beliau menyampaikan bahwa dirinya sangat bersyukur dengan diterimanya Mahasiswa MPI Magang di Kementerian Agama, terlebih dengan dilakukannya layanan satu pintu pada Kementerian Agama tersebut, “Kami titipkan mahasiswa kepada kementerian agama agar memperoleh pengalaman
dibidang manajemen kependidikan yang dilakukan pada Kementerian Agama” ungkapnya.
Sementara itu Analis Data dan Informasi Kemenag Kabupaten Banyuwangi oleh Syafaat menyambut baik dengan kehadiran para mahasiswa tersebut, terlebih dengan volume pekerjaan yang harus ditangani Kementerian Agama yang lebih dari 400 lembaga dan ribuan guru madrasah tersebut perlu penanganan serius, para mahasiswa diajarkan aplikasi simpatika dimana aplikasi ini wajib dikuasai oleh para guru dan pengelola madrasah. “Saya bangga dengan Mahasiswa dan juga santri dari Pondok Pesantren Blokagung yang berani masuk dalam dunia perkantoran Kemenag” ungkapnya.
Adanya beasiswa yang diterbitkan oleh kemenag juga mendapatkan paresiasi dari beberapa lembaga pendidikan. Apresisasi terhadap Kementrian Agama juga disambut baik oleh Bendahara Umum IAIDA.”Adanya beasiswa yang diadakan oleh kemenag terhadap peserta didik yang memiliki prestasi baik itu non-akademik maupun akademik” ungkapnya.
Kegiatan PLP (Pengenalan Lapangan Pendidikan) yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa IAIDA selama 40 hari, diharapkan dapat memberikan manfaat atau membuka lowongan pekerjaan bagi beberapa mahasiswa yang berada di Kemenag atau Perkantoran khususnya.  Pengalaman sangatlah mahal harganya, maka dari itu gunakan pengalaman itu sebaikmungkin agar memeberikan suatu inovasi serta motivasi untuk menuju kesuksesan. (Hilda)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...