Langsung ke konten utama

Postingan

Seni yang Resah di Padepokan Tua: Dari Kopi, Kata, dan Kegelisahan Budaya

Lemahbang Dewo, (Warta Blambangan) Sabtu S ore (17/05/2025)  menyelinap pelan di desa Lemahbang Dewo. Langit seperti kanvas senja yang digores lembayung. Di antara rindang bonsai tua yang seolah menyimpan rahasia zaman, sebuah padepokan milik Profesor Jaenuri menjadi saksi bisu pertemuan mereka yang masih percaya bahwa budaya bukan sekadar tontonan, melainkan tuntunan. Tidak ada panggung resmi. Tidak ada meja panel atau mikrofon. Gesah sore itu berlangsung tanpa moderator, mengalir sekenanya, seperti sungai kecil yang mengikuti lekuk tanah. Di tempat yang oleh warga sekitar dijuluki “palagan seni” atau “tempat orang-orang bersila dalam diam,” berkumpullah para pengangguran, penyair, dan budayawan Banyuwangi. Mereka datang tak berseragam, tak bertata protokoler. Mereka hadir seperti daun yang tahu arah angin. Dengan secangkir kopi dan hati yang tersulut, mereka bicara: tentang budaya, tentang luka, dan tentang jalan pulang.  Diskusi dimulai pelan. Di hadapan gelas kaca yang m...

Polresta Banyuwangi Implementasikan Program Humanis “Mayur Kamtibmas” sebagai Strategi Pendekatan Sosial dan Edukasi Keamanan

  Banyuwangi, (Warta Blambangan)  Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi kembali merealisasikan komitmen institusionalnya dalam memperkuat hubungan sosial dengan masyarakat melalui pelaksanaan program “Mayur Kamtibmas” (Mobil Sayur Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). Kegiatan ini diselenggarakan di Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, dengan melibatkan kolaborasi multi-stakeholder yang terdiri atas Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polresta Banyuwangi, Polsek Genteng, Pemerintah Desa, serta unsur Bhayangkari. Program Mayur Kamtibmas merupakan inovasi strategis berbasis pendekatan humanistik yang bertujuan memberikan dukungan sosial berupa distribusi kebutuhan pokok kepada masyarakat kurang mampu, serta menyampaikan edukasi langsung terkait urgensi pemeliharaan keamanan dan ketertiban lingkungan. Pelaksanaan program ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek karitatif, tetapi juga sebagai wahana komunikasi dua arah antara aparat penegak hukum dan warga....

Rujak Soto dan Kue Bagiak: Warisan Rasa yang Kini Sah Menjadi Kekayaan Bangsa

BANYUWANGI  (Warta Blambangan) Di bawah langit Blambangan yang mengguratkan kabut pagi dan nyanyian laut selatan, dua pusaka rasa akhirnya menapaki podium pengakuan. Rujak Soto—sebuah simfoni kuliner dari petis dan kuah daging—serta Kue Bagiak—renyah manis yang lahir dari panggangan masa silam—kini telah sah menjadi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) milik Banyuwangi. Sebuah kabar yang bukan hanya menenangkan lidah, tapi juga menggembirakan jiwa. Pada 24 Maret 2025, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM resmi menyerahkan surat pencatatan KIK itu kepada Pemkab Banyuwangi. Sebuah pengesahan yang tidak hanya menambatkan rasa pada tempat kelahirannya, tapi juga mengikatkan jati diri budaya pada batang tubuh sejarah.  Seperti matahari yang bangkit dari ujung timur Jawa, pengakuan ini menyinari jejak-jejak kuliner yang telah lama menjadi napas keseharian rakyat Banyuwangi. Rujak soto bukan sekadar hidangan, melainkan cerita tentang keberanian mencampur...

Sebanyak 376 Jamaah Haji Kloter Sub-44 Banyuwangi Dilepas Bupati Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Sebanyak 376 jamaah haji asal Banyuwangi yang tergabung dalam Kloter Sub-44 diberangkatkan ke Asrama Haji Surabaya pada Selasa pagi, 13 Mei 2025. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melepas secara langsung para tamu Allah di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Dalam sambutannya, Bupati Ipuk menyampaikan harapan agar para jamaah senantiasa menjaga sikap dan menjadi duta bangsa yang membawa nama baik Indonesia, khususnya Banyuwangi. "Bapak-Ibu adalah duta bangsa. Jaga sikap, jaga kekompakan, mari kita manfaatkan undangan dari Allah ini dengan sebaik-baiknya. Kita umat Nabi Muhammad saling kuatkan persaudaraan," ujar Ipuk di hadapan ratusan jamaah dan keluarga yang mengantar. Ipuk juga menitipkan doa kepada para jamaah agar memohonkan kebaikan dan keberkahan bagi Banyuwangi. "Titip doa untuk Banyuwangi agar selalu dalam lindungan Allah, diberi keberkahan, dijauhkan dari hal-hal buruk," tambahnya. Pagi itu, sebanyak sembilan rom...

Kepala SMPN menjadi Pembimbing Ibadah Haji Kloter

  Kepala SMPN menjadi Pembimbing Ibadah Haji Kloter Saya mengenalnya tahun lalu di Makkah, Saat saya menjadi ketua kloter SUB-58. Namanya Zainur Rofik. Masih muda. Jauh lebih muda daripada saya. Tapi perannya penting. Dia ketua rombongan. Satu dari beberapa ketua rombongan yang saya koordinasi. Yang paling saya ingat: dia berangkat bersama istrinya. Dan sang istri—yang kalem, murah senyum, dan sabar itu—selalu memanggilnya dengan sebutan yang membuat saya tertegun pertama kali mendengarnya: Sayyang. Itu bukan panggilan umum di kloter kami. Bukan pula bahasa Arab. Saya baru tahu kemudian, itu bahasa Bugis. Artinya: sayang. Atau kekasih. Atau mungkin lebih tepat: belahan hati yang dikuduskan oleh waktu dan pengorbanan. Saya sering mencatat panggilan-panggilan unik antara suami dan istri dalam kloter. Ada yang memanggil "Pakne", "Ibuk", ada pula "Mas", "Dik", atau yang paling sering: “Woi!” Tapi Sayyang adalah panggilan yang membuat saya diam sejena...

Banyuwangi Berangkatkan 752 Jamaah Haji dalam Dua Kloter Besar

Banyuwangi (Warta Blambangan) Sebanyak 752 jamaah haji asal Kabupaten Banyuwangi resmi diberangkatkan menuju Tanah Suci pada Senin, 12 Mei 2025. Prosesi pemberangkatan berlangsung khidmat di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, yang terbagi dalam dua kelompok terbang (kloter) besar: SUB-42 dan SUB-43, masing-masing terdiri dari 376 jamaah. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. H. Chaironi Hidayat, menyampaikan bahwa tahun ini jamaah Banyuwangi tergabung dalam tujuh kloter, jumlah yang relatif sedikit dibandingkan daerah lain. Hal ini disebabkan oleh penerapan sistem baru oleh Pemerintah Arab Saudi dalam pengelolaan haji.  "Jumlah jamaah yang sudah melakukan pelunasan awal sebanyak 1.144 orang. Namun satu orang di antaranya meninggal dunia sebelum keberangkatan," ujar Chaironi. Dari total jamaah tersebut, sebanyak 72 orang tergolong lanjut usia. Jamaah tertua adalah Sukirman Kertonadi (94) dari Muncar, sedangkan yang termuda adalah Naila Nur Fitr...
Dari Abdullah bin Umar RA, “bahwasanya Nabi SAW bertakbir pada hari Idul Fitri sejak beliau keluar dari rumah sampai tiba di tempat salat (lapangan).“(HR. As-Sayuthi)). Penjelasan Hadis Hadis ini menjelaskan anjuran melafalkan kalimat Allahu Akbar pada saat Idul Fitri, dimana Rasulullah SAW senantiasa bertakbir ketika menuju tempat salat Idul Fitri. Idul Fitri merupakan salah satu hari besar bagi umat Islam. Karenanya, Islam membolehkan umatnya untuk mengungkapkan perasaan bahagia dan bersenang-senang pada hari itu, salah satunya dengan bertakbir. Membaca kalimat takbir, tahmi, dan tahlil pada malam Idul Fitri merupakan ibadah yang disunahkan bagi umat Islam. Anjuran bertakbir ini dapat dilakukan di rumah, di masjid, di kendaraan, di jalan, di rumah sakit, di kantor, dan di tempat-tempat umum sebagai syiar keagamaan. Pada tahun-tahun sebelumnya, semarak bertakbir biasa dilakukan dengan berkeliling kampung oleh sekelompok anak-anak pengajian atau kaum remaja masjid sambil mem...