Perempuan Pematah Jalanan Oleh : Tria Aini Wulandari Karena aku perempuan Manis sepagi ini Sudah kulampaui berpetak jarak Mengendus jalan kering Mencecap kidung patahnya reranting Hangat menyapa kota Apa kabar sibuk? Kali ini seperti biasa Kau melambai, aku mengangguk Langit siap menabur benih Sedia bumi menanda sesiapa Yang tak kenal takluk Menjadi bagian hiruk pikuk Langkah berayun. Mengepal jemari menyumpal lamun. Terimalah, segenap cinta perempuan pematah jalanan (Puisi Nurul Ludfia Rochmah) April identik dengan Kartini, sebuah kegiatan sebagai salah satu peringatan terhadap perjuangan seorang perempuan yang sedikit mengharap persamaan dalam hal pendidikan bagi seorang perempuan agar lebih mampu untuk mendidik putra putrinya menjadi lebih baik, menjadi seorang isteri yang tidak mengecewakan ketika mendampingi suami dalam menjalankan kewajibannya, terlebih jika seorang suami yang didampinginya merupakan seorang pemimpin...
Media Informasi dan Komunikasi Masyarakat Banyuwangi