Langsung ke konten utama

Wakil Presiden Gibran Tinjau Panen Tebu dan Gelar Dialog Nasional Bersama Petani dalam Rangka Penguatan Swasembada Pangan

 

BANYUWANGI (Warta Blambangan) – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melaksanakan kunjungan kerja selama dua hari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada tanggal 23–24 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah pusat dalam mendorong kedaulatan pangan nasional, khususnya melalui sektor tanaman perkebunan tebu.b


Kegiatan kunjungan kerja Wapres diawali dengan pelaksanaan panen tebu di Kebun Jolondoro yang berada di bawah naungan PT Industri Gula Glenmore (IGG), Kecamatan Glenmore. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan dialog interaktif antara Wapres dan petani tebu dari berbagai wilayah di Indonesia, baik yang hadir langsung di lokasi maupun yang bergabung secara daring.

Dalam sambutannya, Wapres Gibran menegaskan bahwa swasembada pangan merupakan agenda prioritas dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan dirinya. “Pemerintah berkomitmen penuh terhadap tercapainya swasembada pangan sebagai salah satu program utama pembangunan nasional. Penguatan sektor pertanian, termasuk komoditas tebu, menjadi kunci strategis dalam hal ini,” ungkap Gibran di hadapan para petani dan pemangku kepentingan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi perhatian penting dalam rangka menciptakan tata kelola pertanian yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam sesi dialog nasional yang berlangsung secara hybrid, Wapres menerima berbagai aspirasi dan keluhan dari para petani tebu terkait hambatan produksi. Isu-isu yang mengemuka antara lain keterbatasan distribusi pupuk bersubsidi, akses terhadap benih unggul, serta minimnya mekanisasi pertanian. Salah satu perwakilan petani, Siswono, mengusulkan agar pemerintah mengalokasikan dukungan pupuk dan bibit kepada petani tebu secara proporsional seperti halnya kepada petani padi.

Menanggapi hal tersebut, Wapres menyampaikan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi dan menginventarisasi seluruh kendala teknis dan struktural yang dihadapi sektor pertanian. “Pemerintah akan memberikan perhatian serius terhadap aspek mekanisasi, perbaikan distribusi pupuk, serta penyediaan benih berkualitas. Masukan-masukan dari petani akan kami tindak lanjuti secara sistemik dan berkelanjutan,” jelas Wapres.

Ia menambahkan bahwa setiap Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden selalu menempatkan isu harga pangan, tingkat produksi, dan tantangan distribusi sebagai agenda utama pembahasan. Oleh karena itu, kebijakan yang disusun senantiasa mempertimbangkan masukan lapangan dari para pelaku utama pertanian.

Wapres juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas sinergi yang telah terjalin dalam mendukung keberhasilan sektor pertanian. “Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci utama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komunikasi antara pemegang kebijakan dan pelaku utama sektor pertanian, serta menunjukkan komitmen negara dalam mendukung kesejahteraan petani dan peningkatan produktivitas pertanian nasional secara holistik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...