Langsung ke konten utama

PD-PKPNU Angkatan 40 Resmi Dibuka, NU Banyuwangi Siapkan Kader Pilihan untuk Menjawab Tantangan Zaman

Genteng, (Warta Blambangan) Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) angkatan ke-40 resmi dibuka di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Genteng, Banyuwangi, Jumat (18/4/2025). Kegiatan kaderisasi ini menjadi momentum penting dalam penguatan ideologi, loyalitas, dan militansi kader-kader Nahdlatul Ulama (NU) di tengah dinamika sosial kebangsaan.



Acara dimulai dengan proses check-in peserta sejak pukul 13.00 WIB dan dibuka secara resmi melalui Khutbah Iftitah oleh Rois Syuriah PCNU Banyuwangi, Drs. KH Masykur Ali. Dalam tausiyahnya, beliau menegaskan bahwa kader NU adalah manusia-manusia terpilih dari yang dipilih.


> “NU bukan hanya untuk Indonesia, tapi untuk dunia yang damai. Panjenengan adalah orang-orang pilihan yang digembleng agar memiliki loyalitas tinggi. NU adalah simbol Islam rahmatan lil alamin, dan panjenengan adalah perwakilan dari semangat itu,” ujar KH Masykur Ali dengan semangat.




Ia juga mengungkapkan keistimewaan PD-PKPNU angkatan ke-40 karena dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal PBNU sekaligus Menteri Sosial RI, Drs. Syaifullah Yusuf (Gus Ipul).


Sementara itu, Ketua PCNU Banyuwangi, KH Sunandi, menyampaikan bahwa kaderisasi bukan sekadar syarat administratif untuk menjadi pengurus, melainkan media mencetak kader pilihan yang siap menjaga ideologi ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah di tengah masyarakat.


> “Panjenengan adalah benteng pertama NU. Di akar rumput, masih banyak yang bertanya kenapa harus qunut, kenapa tarawih 20 rakaat. Panjenengan harus siap menjawab itu dengan ilmu dan akhlak,” tutur KH Sunandi.




Acara pembukaan juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Wakil Bupati Banyuwangi, Ir. Mujiono, M.Si, yang menyampaikan apresiasi atas konsistensi NU dalam menjaga ukhuwah dan peran strategisnya dalam pembangunan daerah. Ia juga menyampaikan bahwa NU Banyuwangi telah berkontribusi signifikan terhadap capaian-capaian pembangunan, termasuk dalam bidang kesehatan.


> “Harapan hidup masyarakat Banyuwangi kini rata-rata mencapai 74 tahun, salah satunya berkat peran NU dalam mendukung program-program pemerintah daerah,” jelas Mujiono.




Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Teguh Priyo Wasono, juga hadir memberikan dukungan dan menegaskan pentingnya sinergi antara NU dan aparat keamanan dalam menjaga harmoni sosial.


Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai elemen, termasuk panitia pelaksana di bawah koordinasi Gus Turmudi. Diharapkan para peserta PD-PKPNU mampu membawa semangat kebangkitan ulama dan umat, meneladani amaliah, pemikiran, serta perjuangan para muassis NU, demi terwujudnya masyarakat yang religius, toleran, dan berkemajuan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...