Langsung ke konten utama

Dokter Kloter SUB-58 Memandu Thawaf Wada

 Makkah (Warta Blambangan)J elang keberangkatan ke Madinah, jamaah haji Kabupaten Banyuwangi yang tergabung dalam kloter SUB-58, Kamis (27/06/2024) , melakukan thawaf wada bagi jamaah Lansia dengan menggunakan golf cart.


Ketua kloter SUB-58 Syafaat menyampaikan bahwa tarif untuk Thawaf menggunakan mobil golf sebesar 50 SAR, tanpa sai, petugas kloter yang mendampingi jamaah haji Lansia dalamh menjalankan Thawaf wada tersebut Pembimbing Ibadah (Binbad) H. Muklis dan dokter kloter dr. Hj. Zuwwidatul Husna.

"untuk jamaah haji yang tidak membutuhkan bantuan, kita laksanakan malam Sabtu menjelang keberangkatan ke Madinah" kata Syafaat.

Lebih lanjut Syafaat menyampaikan bahwa sebelum mereka naik mobil golf, petugas kloter mengajari tentang dimulainya thawaf wada.

"Bukan hanya binbad yang mengajarkan bagaimana doa wada, tetapi dokter kloterpun juga memandu bimbingan ibadah" kata Syafaat.

Setelah thawaf wada, jamaah lansia ini merupakan melaksakan sholat sunah dua rakaat lalu doa wada yang dipandu oleh H. Muklis selalu Binbad SUB-58.

Dengan thawaf wada ini, maka selesailah semua ritual haji bagi jamaah haji lansia kloter SUB-58 untuk selanjutnya akan ke Madinah untuk ziarah ke tempat bersejarah di Kota Madinah dan sekitarnya.

Para jamaah merasa sangat senang dan terbantu dengan program petugas kloter yang mengantar dan memandu jamaah haji Lansia dengan menggunakan Golf Cart, yang tarifnya jauh lebih murah dibandingkan dengan jika harus di dorong menggunakan kursi roda

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...