Langsung ke konten utama

Pelatihan Jurnalistik dan Desain Grafis IGRA Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Pengurus Daerah IGRA (Ikatan Guru Raudlatul Atfal)
Kabupaten Banyuwangi, mengadakan pelatihan jurnalistik dan desain grafis kepada guru RA se-Kabupaten Banyuwangi yang dibagi dalam tiga wilayah, yakni wilayah satu, wilayah dua dan wilayah tiga. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan semakin efektif dan dapat diikuti dengan baik. Pada hari pertama yang diadakan di aula RA Al Ikrom Desa Wringnrejo Kecamatan Gambiran, Senin (13/05/2024) yang diikuti guru RA wilayah Kecamatan Gambiran, Glenmore, Genteng, tegalsari, Kalibaru, Cluring, Purwoharjo, Pesanggaran, Siliragung, Bangorejo dan Tegaldlimo. Dalam kesempaatan tersebut tuga narasumber dihadirkan untuk menyampaikan materi yang dibutuhkan, diataranya Yasin Alibi, Humas kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi yang menyampaikan dasar-dasar jurnalistik, hal ini sangat penting dengan mengingat jurnalistik merupakan dasaar untuk menyampaikan berita.
“fungsi berita untuk menyampaikan kejadian yang tidak biasa kepada masyarakat dengan lengkap” kata Yasin. Selain disampaikan materi Jurnalistik, para guru RA diajarkan tentang desain grafis dan pembuatan blog dengan menghadirkan dua narasumber yakni Syafaat daari kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi daan Afiq Maghfiroh dari Pengurus IGRA Kabupaten Banyuwangi. “berita yang sudah ada dapat di publish kedalam web, media online dan dijadikan sebagai buletin di masing-masing RA’ kata Syafaat. Materi desain grafis disampaikan bukan hanya untuk membuat buletin saja, tetapi juga diajarkan untuk membuat brosur, flyer dan lain-lain. Dengan membuat desain tersendiri tersebut, para guru dapat membuat deain sesuai dengan yang diinginkan dengan biaya yang murah hingga gratis, daan hasil desain selain dapat dicetak, juga dapat di unggah di media online, sehngga lebih banyak menjangkau lapisan masyarakat. Serkretaris IGRA Kabupaten Banyuwangi yang hadir dlam kegiatan tersebut Risma Fitria Fadma menyaampaikan bahwa PD IGRA akan selalu memberikan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kualitas guru RA. “ada tindak lanjut dari kegiatan ini, setian peserta wajib membuat berita dan desain grafis dan mempublish ke media online masing-masing” kata Risma (syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...