Langsung ke konten utama

Aplikasi Mudah Bagi Jamaah Haji

Surabaya (Warta Blambangan) Jamaah Haji Indonesia dengan berbagai latar belakang pendidikan mengakibatkan ketidaksamaan pengetahuan perhajian dan semua permasalahan di tanah suci. Hal inilah yang melatarbelakangi panitia pelaksana Bimbingan Tehnis PPIH Kloter Embarkasi Surabaya Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan untuk memberikan materi tentang penggunaan aplikasi agar memudahkan jamaah dengan menggunakan perangkat Handphone. Kegiatan yang dilakukan di Hall Muzdalifah Asrama Haji Embarkasi Surabaya yang diikuti 560 peserta ini menghadurkan narasumber Nur Yasin Syirotol Mustaqim – Kepala Seksi MTQ pada Bidang Penais Zawa Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur atau biasa dipanggil Ustad Sirot, Selasa (05/04/2024)
Ustad Sirot menyampaikan bahwa untuk mempermudah pencarian bisa menghubungi WA auto respon di 08888000077 "pada WA tersebut langsung secara otomatis akan terjawab sesuai dengan menu yang ada" katanya. Selain WA auto respon, Ustad Sirot juga menyampaikan aplikasi manasik haji dan umroh melalui play store. "silahkan unduh aplikasi Ilmu Manasik dan ada menu audio sehingga lebih mudah" katanya lagi. Materi ini disambut baik oleh para peserta pelatihan yang akan diteruskan kepada para jamaah. dr. Nurlaila Ayu Purwaningsih, salah satu peserta dari TKHK ( Tim Kesehatan Haji Kloter) menyampaikan bahwa materi ini sangat penting, terutama agar mudah berkomunikasi dengan Bahasa Arab. Hal ini dengan mengingat dalam pekerjaan melayani jamaah yang pasti akan bersinggungan dengan pihak di Rumah Sakit Arab Saudi maupun dengan pihak Maktab. Hal serupa juga disampaikan Syafaat, ketua Kloter asal Kabupaten Banyuwangi yang menyampaikan bahwa beberapa aplikasi diberikan, termasuk aplikasi untuk mencari lokasi Handphone. "dengan aplikasi ini memudahkan kita mencari jamaah dengan mencari posisi Handphone yang dimiliki" kata Syafaat. Semua aplikasi yang memudahkan dalam komunikasi dan koordinasi tersebut akan di desiminasikan kepada para jamaah melalui para ketua Rombongan maupun Ketua Regu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...