Langsung ke konten utama

Serumpun Bintang Ujung Timur Banyuwangi

 Serumpun Bintang Ujung Timur Banyuwangi

Oleh : Syafaat
Dengan mengasah kemampuan menulis sangat bermanfaat bagi perkembangan menapaki kehidupan masa depan, hal ini mengingat hampir tidak ada pekerjaan yang tidak membutuhkan tulisan. Dengan penguasan cara penulisan yang baik dan mudah di fahami tersebut akan memudahkan untuk berkomunikasi, karena dengan bahasa tulisan pesan yang dimaksud akan mudah di fahami. 


Sebuah tulisan yang baik adalah jika orang yang membaca judul dari cerita tersebut tertarik untuk membacanya, dan ketika membaca paragraf pertama dari tulisan yang disajikan, pembaca tidak melewatkan kata demi kata daripadanya, terus saja membaca yang membawa rasa penasaran untuk terus membaca pada paragraf berikutnya, hingga tuntas semua kata dan kalimat dalam tulisan tersebut semuanya terbaca.
Siswa penulis buku ini merupakan siswa yang sangat istimewa dengan tulisan-tulisannya. Pada saatnya nanti mereka akan membacanya kembali, mengingat-ingat hasil dari karya yang telah ditulisnya, menjadi kenangan indah saat menapaki masa pendidikan di bangku madrasah, yang mungkin ketika para penulis ini menjadi dewasa, bisa jadi mereka menjadi seorang pendidik yang dapat memberikan motivasi kepada para peserta didiknya untuk menulis sebagaimana para penulis ini diajari menulis oleh para fasilitatornya.
Saya membaca satu demi satu karya fiksi remaja yang ditulis oleh para remaja ini, meskipun tidak terlalu liar, imajinasi yang mereka bangun dalam menulis cerita pendek sudah sangat cukup lumayan. Kalimatnya telah mempu membawa para pembacanya untuk tidak jenuh membaca baris demi baris untuk mengikuti alur cerita. Beberapa cerpen juga tidak mudah di tebak endingnya, membuat sang pembaca penasaran dengan alur cerita.
Sengaja saya memberi judul dengan kalimat Serumpun Bintang Ujung Timur Banyuwangi, bukan ujung Pulau Jawa, dengan mengingat para siswa dari Kecamatan Muncar ini merupakan Madrasah yang wilayah Kecamatannya berbatasan dengan teluk pangpang,yang di sebelah timurnya sudah tidak ada lagi wilayah Kecamatan lainnya di provinsi Jawa Timur. Karenanya dari judul tersebut saya berharap para penulis dalam buku ini menjadi pelopor penulis fiksi remaja.
Para penulis dari madrasah pertama yang menerbitkan buku dari siswanya ini memang anak-anak terpilih yang sangat eman jika kemampuan mereka hanya berhenti disini saja, hal ini dengan mengingat kemampuan menulis sangat penting bagi pengembangan keilmuan yang sedang dilakoninya, terlebih dalam penulisan fiksi yang membutuhkan imajinasi yang kuat agar cerita yang di tulisnya terlihat nyata.
Semoga para penulis ini dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, sehingga dapat membawa nama baik Banyuwangi di kancah Nasional hingga internasional.
Salam sastra
Ketua Lentera Sastra

Komentar

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...