Langsung ke konten utama

Sosialisasi Stop Bullying di Madrasah

Banyuwangi (Warta Blambangan) Bullying bisa terjadi dimana saja, bisa dirumah, disekolah, karenanya MI Darun Najah II Tukang kayu Banyuwangi melakukan kegiatan Sosialisasi anti bullying untuk siswa Sabtu (16/12/2023) di lantai 2 masjid Darun Najah yang diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan wali murid. 


       Kepala MI Darun Najah II menyampaikan bahwa penting bagi madrasah melakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya bullying, salah satunya adalah dengan sosialisasi kepada siswi. Meskipun hampir tidak pernah ditemukan kasus bullying dalam bentuk fisik karena siswi MI Darun Najah II yang seluruhnya adalah perempuan, akan tetapi, penting untuk dilakukan sosialisasi, dengan mengingat bullying bukan hanya kekerasan fisik saja, tetapi juga kekerasan verbal.

"sosialisasi anti kekerasan kalimat maupun tulisan juga perlu dipahami" kata Majid.

Selain diisi Kepala Madrasah, kegiatan ini menghadirkan narasumber Fatmawati, kepala PAUD Cerdas Kelurahan Tukangkayu, beliau menyampaikan bahwa siswa harus berani melawan jika ada yang melakukan bullying.

Tanpa terasa 2 jam siswa asyik mengikuti kegiatan ini dengan diselingi menyanyi dan beberapa icebreaking sehingga siswi tidak merasa bosan. 

Lebih lanjut Majid menyampaikan bahwa sosialisasi ini dilakukan agar siswa menghindari bullying, baik di madrasah maupun dilingkungan keluarga, namun upaya preventif tetap harus dilakukan menuju satuan pendidikan ramah anak.

MI Darun Najah II sudah beberapa kali mengikuti sosialisasi Anti Bullying  dan 2 orang guru telah mengikuti pelatihan tentang konvensi hak anak dan memperoleh sertifikat pelatihan.

Majid menyampaikan bahwa upaya menjadikan madrasah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak terus dilakukan, begitu juga dengan peningkatan kemampuan para pendidik dalam memahami satuan pendidikan ramah anak.(mjd)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...