Langsung ke konten utama

Market Day MI Darun Najah Banyuwangi

 Banyuwangi (Warta Blambangan) Kembangkan Wirausaha MI Darun Najah II Banyuwangi dengan Market Day


Market Day yang digelar oleh siswi kelas 6 MI Darun Najah II Kelurahan Tukang Kayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi berhasil menarik perhatian para siswi dan Masyarakat, Selasa (12/12/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk menggali kreativitas dan menanamkan keterampilan wirausaha siswi sejak dini, pada



Dalam acara ini, 34 siswi terbagi dalam 5 kelompok, menjual makanan dan minuman hasil buatan mereka sendiri.


Sebelum Market Day digelar, para siswi diberikan kesempatan untuk mempromosikan produk mereka dengan membuat video dan pamflet, serta membagikannya melalui media sosial. Selain itu, mereka juga dituntut untuk membuat perencanaan yang matang mengenai makanan dan minuman yang akan dijual.


Kepala MI Darun Najah II, Majidatul Himmah, berharap melalui kegiatan ini, kreativitas siswa dapat berkembang sehingga mereka tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi tantangan di masa depan. “Market Day ini diharapkan dapat menanamkan nilai kewirausahaan sejak dini pada pada para siswi,” katanya pada actanews.id.



Tidak butuh waktu lama, makanan dan minuman yang dijual di Market Day ini, habis habis terjual. Hal ini bisa dimaklumi mengingat menu yang dijual memang makanan dan minuman kesukaan anak-anak.


Meskipun ada beberapa insiden kecil seperti siswi yang terkena minyak panas saat menggoreng, namun hal itu tidak menyurutkan semangat dan keseruan siswa dalam berwirausaha.


Menurut majid, momentum Market Day itu diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minat dalam bidang wirausaha. Selain itu, dapat memberikan pelajaran berharga tentang manajemen dan kerja sama dalam tim.


“Kegiatan Market Day MI Darun Najah II berhasil membuktikan bahwa melalui pendidikan kewirausahaan sejak dini, para siswi dapat tumbuh menjadi pribadi yang kreatif dan berani menghadapi tantangan di masa depan,” tandasnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...