Langsung ke konten utama

Membangun Generasi Muda Masjid Dengan Wawasan Jurnalistik & Media Digital Terkini

 


Hotel Teras Licin, Banyuwangi, 25-26 November 2023

Banyuwangi  - Yayasan As Salam Bekali Remaja Masjid Ilmu Jurnalistik & Santriprenuer bekerja sama dengan EO Tim Kreatif Biro Media BKPRMI menggelar Workshop Jurnalistik dan Santriprenuer di Hotel Teras Licin pada tanggal 25-26 November 2023. Acara yang diikuti oleh remaja masjid, guru ngaji, pelaku bisnis online, dan content creator komunitas ini bertujuan untuk memperkaya wawasan, meningkatkan keterampilan, serta pengalaman dalam dunia jurnalistik berbasis digital, sekaligus meningkatkan kesejahteraan.

Materi workshop dikemas dengan menarik oleh para narasumber ;  Alim Sulaiman, Pimpinan Media Tipi-tipian Dirda LPPTKA-BKPRMI Blitar, membagikan dasar-dasar kreasi video jurnalistik terkini. Andre Waluyo, Founder Aplikasi Gata, turut memberikan wawasan seputar aplikasi dan teknologi pemasaran modern. Sementara Aguk Darsono, Wartawan Majalah Keboendha, memberikan bekal jurnalistik.

Chusnul Chotimah, seorang pegiat koperasi, turut serta dalam acara ini dan menawarkan program multifungsi dengan kartu anggota koperasinya yang dapat digunakan sebagai ATM, E-Toll, untuk belanja di toko modern, dan akses lainnya.


Acara yang dibuka secara resmi oleh Kepala Kemenag Kabupaten Banyuwangi, H. Choironi Hidayat, S.Ag, MM, dihadiri oleh Bupati yang diwakili oleh Kabag Kesra, Ketua DMI, dan anggota DPRD dari Fraksi PPP H. Moh. Basir Khadim, S.Ag.  - Kehadiran mereka mengapresiasi kegiatan ini dan menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dalam mengembangkan ilmu workshop ini hingga ke pemuda dan remaja masjid di berbagai wilayah Banyuwangi.

"Sangat menggembirakan melihat antusiasme dan semangat peserta dalam memperdalam ilmu jurnalistik dan wirausaha digital. Ini menjadi pemicu stimulan bagi pemuda dan remaja masjid untuk lebih aktif dan berprestasi," ujar H. Choironi Hidayat.

Sekretaris Yayasan As-Salam Kabat, Qotrun Nada, S.Pd, didampingi oleh Ketua Yusuf Ali Fahmi, S.Pd, menyampaikan bahwa alumni workshop yang telah terlatih akan didampingi oleh kru media Yayasan As-Salam yang bermitra dengan BKPRMI. Ahmad Sururudin, SE, selaku ketua BKPRMI, berkomitmen untuk terus melatih mereka hingga mampu melaporkan acara pengajian dan mempromosikan usaha di masjid, madrasah, atau ponpes se-Kabupaten Banyuwangi.


Workshop ini menjadi langkah nyata dalam upaya memperbanyak kader menjadi reporter yang mampu melibatkan diri dalam menyampaikan informasi seputar acara pengajian dan mempromosikan kegiatan positif di masyarakat. Yayasan As Salam berharap kegiatan semacam ini dapat terus memberikan manfaat dan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kewirausahaan digital di kalangan pemuda dan remaja masjid Kabupaten Banyuwangi. (Yeti Ch/Syaf/JN/Ag/AW)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...