Langsung ke konten utama

Satu Peserta MTQ Kabupaten Banyuwangi akan Maju Ditingkat Nasional

Banyuwangi (Warta Blambangan) Ahmad Syaifuddin Amin  peserta Musabaqah Tafsir Al-Qur’an Bahasa Indonesia dari Kafilah Kabupaten Banyuwangi mendapatkan nilai tertinggi dalam final yang dilaksanakan di Gedung Harmoni Kota Pasuruan, Sabtu (07/10/2023). Gedung tua peninggalan Belamda yang dulu bernama Societeit Harmonie tersebut menjadi saksi dari perolehan juara satu-satunya yang diperoleh Kafilah MTQ Kabupaten Banyuwangi. Gedung Harmoni mulai dikerjakan tahun 1858 dan digunakan sebagai tempat perkumpulan (societeit) dan pesta orang Belanda. Pada Event MTQ XXX Provinsi Jawa Timur, edung ini dipergunakan venue Musabaqoh Tarsir Bahasa Indonesia dan Musabaqoh Tafsir Bahasa Inggris.

Amin yang pada MTQ Nasional di Banjarmasin menjadi juara pertama Tafsir Bahasa Inggris, pada MTQ XXX Provinsi Jawa Timur menjadi peserta termuda dalam final bidang Tafsir Bahasa Indonesia. Hal ini mengingat usia Amin yang baru 26 tahun, jauh lebih muda dibandingkan dua finalis lainnya yang usianya diatas 30 tahun.

"Alhamdulillah berkah bimbingan ustad dan ustadzah kami bisa" kata Amin.

Mahasiswa Doktoral dari salah satu Universitas ternama di negeri jiran Malaysia ini benar-benar menyiapkan dirinya dalam mengikuti MTQ Provinsi Jawa Timur. Beberapa kemenangan dalam event sebelumnya tidak menyurutkan langkah untuk terus menambah pengetahuan bersama pembinanya, Nyai Siti Nikmaturrohmah dari Kecamatan Muncar.

Ketekunan Amin patut ditiru oleh siapapun yang ingin sukses, meskipun dalam filan yang disiarkan secara live tersebut, Amin terlihat kurang sehat, hingga panitia memberikan air mineral disaat sesi penjurian, Amin terlihat tenang dan mampu meraih nilai tertinggi di cabang tersebut.


Beberapa kali Amin yang pernah nyantri di pesantren Minhajut Thullab Sumberberas ini mengikuti MTQ mulai dari remaja. Masih terbayang dirinya ketika masih MTs mengikuti ajang MTQ ditingkat Kabupaten Banyuwangi, dan pulangnya diajak makan ikang bareng-bareng dengan semua peserta dari Kecamatan Muncar, pada saat pembinaan di Kabupaten Banyuangi juga diajak berenang di kolam renang di Desa Kemiren Kecamatan Glagah.

Salah satu pendamping MTQ Kabupaten Banyuwangi yang mengikuti MTQ di Pasuruan Syafaat menyampaikan bahwa untuk saat ini hanya 2 peserta yang dapat menembus final yang salah satunya adalah Ahmad Syaifuddin Amin  di cabang Musabaqoh Tafsir Al-Qur’an Bahasa Indonesia. 

Ketua LPTQ Kabupaten Banyuwangi Arif Setiawan menyampaikan bahwa tahun ini ada dua peserta yang tembus final, selain Ahmad Syaifuddin Amin  peserta Musabaqah Tafsir Al-Qur’an Bahasa Indonesia, juga ada peserta Musabaqoh Hifdzil Qur'an (MHQ) 30 Juz Khamidatus Sholeha yang juga masuk final.
"MHQ 30 juz putri meaih terbaik ketiga, Alhamdulillah" kata Arif.

MTQ XXX Provinsi Jawa Timur akan ditutup oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah IndarParawansa di Stadion Untung Suropati kota Pasuruan, Ahad, (08/10/2023) dan akan di umumkan tempat pelaksanaan MTQ XXXI dua tahun mendatang. (syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...