Langsung ke konten utama

Paskibraka Upacara 17 Agustus 2023 di Banyuwangi, dikukuhkan

 

Banyuwangi (Warta Blambangan) Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani telah mengukuhkan 75 anggota Paskibraka di Pendopo Sabha Swagata pada 15 Agustus 2023. Sebelum dikukuhkan, mereka diminta mengucapkan Ikrar Putra Indonesia yang isinya mengenai kesetiaan pada negara dan Pancasila.


Melalui akun instagram @banyuwangi_kab mengabarkan, Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka akan bertugas mengibarkan bendera Merah Putih pada upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada Kamis, 17 Agustus 2023, di Taman Blambangan.

Suasana khidmat begitu terasa dalam prosesi pengukuhan tersebut. Seluruh peserta tampak larut. Terutama saat mengucapkan ikrar Putra Indonesia dan melakukan prosesi mencium Sang Saka Merah Putih sembari diiringi lagu 'Padamu Negeri'. Tak sedikit yang terlihat berkaca-kaca. "Bahagia dan haru. Ini kebanggaan dan kehormatan  bagi saya bisa terpilih sebagai paskibraka. Ini cita-cita saya sejak kecil. Senang sekali akhirnya bisa terwujud" ujarnya Amelia Seplita usai dikukuhkan.

Usai prosesi pengukuhan, Bupati Ipuk memberikan selamat kepada para anggota Paskibraka 2023. Ipuk mengatakan, mendapat kepercayaan mengibarkan bendera Merah Putih adalah kebanggaan yang tidak semua orang bisa mendapatkan.

Ipuk berpesan agar semangat nasionalisme, patriotisme, dan jiwa kepemimpinan yang terbentuk selama masa penempaan tidak hanya berhenti pada momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI, namun harus terus diimplementasikan dalam kehidupan. 

"Kalian bisa menjadi energi positif dan menjadi contoh yang baik bagi generasi muda lainnya," papar Ipuk.

Sementara Koordinator Pelatih Paskibraka 2023 Kapten Inf Gunoto menjelaskan, total paskibraka Banyuwangi 2023 berjumlah 77 orang. Mereka adalah peserta yang lolos seleksi dari 697 peserta yang mendaftar. 


"Dari 77 paskibraka ini, sebanyak 2 orang terpilih paskibraka provinsi Jatim, dan 75 orang paskibraka lainnya kabupaten," katanya. 

Selama masa pendidikan dan pelatihan, mereka mendapatkan materi tentang peraturan baris berbaris, penghormatan militer, latihan formasi, juga penguatan jiwa nasionalisme. 

Dalam upacara yang akan digelar di RTH Taman Blambangan tersebut, pada pagi hari petugas pembentang bendera adalah: Dhimaz Addilah Maulana (SMAN 2 Taruna Bhayangkara), pengerek adalah Achmad Dhani Najib (SMKN I Banyuwangi), dan pemberi aba-aba adalah Teddy Anugrah New Year (MAN I Banyuwangi). Dengan petugas pembawa baki bendera adalah Amelia Seplita (SMAN I Genteng) dan Shiera Bilqees Andrea (SMAN I Giri Taruna Bangsa).

Di sore hari, Muhammad Faezal Iqbal (SMAN 2 Taruna Bhayangkara) akan bertugas sebagai pembentang bendera, didampingi dua petugas pengerek bendera yakni Bintang Prabu Raditya (SMAN 2 Taruna Bhayangkara) dan Rio Sapta Muarif (SMKN I Glagah). Dan petugas pembawa baki bendera Gendhis Ayuning Bathari (SMKN I Banyuwangi), Intan Dewi Safitri (SMAN I Giri Taruna Bangsa).

Turut hadir dalam pengukuhan paskibraka tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Mujiono, Dandim 0825 Letkol (Kav) Eko Julianto Ramadan, anggota DPRD Banyuwangi Marifatul Kamilah, serta perwakilan dari kejaksaan negeri Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, dan juga Lanal Banyuwangi.(syaf)

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...