Langsung ke konten utama

Penarikan Peserta PKL UIN KHAS Jember di Kemenag Banyuwangi

Banyuwangi  (Warta Blambangan) Usai sudah Praktik Kerja Lapang (PKL) Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember selama satu Bulan di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, baik di Kantor Kemenag maupun di KUA Kecamatan.


Seratus Mahasiswa tersebut diserahkan kembali kepada UIN KHAS Jember oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin di aula bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi,  Kamis (16/02/23).



Amak menyampaikan bahwa sebuah kebanggaan bagi Kementerian Agama mendapat kesempatan dijadikan tempat PKL bagi seratus Mahasiswa Fakuktas Dakwah. “Penyuluh Agama Islam merupakan garda terdepan dalam menyampaikan penyuluhan dengan memakai bahasa agama”, ungkapnya.


Lebih lanjut Amak mengatakan,  para sarjana dakwah merupakan sarjana yang diprioritaskan menjadi penyuluh Agama Islam, dengan mengingat saat ini persyaratan menjadi penyuluh adalah sarjana Perguruan Tinggi Agama Islam non Tarbiyah.

Amak juga berpesan agar ketika ada kekurangan, baik di KUA Kecamatan maupun di Kantor Kementerian Agama, disampaikan intern sebagai masukan untuk perbaikan. Dirinya juga berharap para Mahasiswa bisa menyampaikan pengalaman selama PKL dalam sebuah karya tulis. Amak juga menyampaikan bahwa bersama Lentera Sastra dengan Ketua Syafaat, Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi pada tahun telah melaunching 77 penulis dengan 130 judul buku ber ISBN, yang ditulis tidak sampai setahun.

Diakhir sambutannya  Amak mohon maaf jika dalam mendampingi Mahasiswa PKL ada kekurangan.

Sementara Wakil Dekan II Fakultas Dakwah Abdul Muis menyampaikan, dengan PKL ini para Mahasiswa mempunyai pengalaman dalam praktik yang mungkin berbeda dengan yang didapat di kampus. “Kami berharap ilmu yang di dapat selama satu bulan dapat dijadikan pengalaman berharga untuk masa depannya”, tandasnya.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa image sebelumnya KUA Kecamatan hanya sebagai tempat pencatatan nikah, namun faktanya KUA Kecamatan merupakan instansi yang bertugas untuk menangani semua masalah keagamaan, termasuk sertifikat produk halal.

“Mohon maaf jika selama PKL, para mahasiswa ada kesalahan atau perbuatan yang kurang berkenan, terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada mahasiswa kami”, ucapnya.

Dalam kese mpatan itu para Mahasiswa berharap persaudaraan yang telah terjalin dengan Kementerian Agama dan KUA Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi dapat terus berlanjut, serpihan pengalaman yang didapat menjadikan sebuah hal yang sangat berharga. hal ini disampaikan perwakilan Mahasiswa Liyananda dan Anjalu yang menutup kesan dan pesan dengan gending Umbul umbul Belambangan. (syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...