Langsung ke konten utama

YPSM Bhakti Nagari Gelar Seminar Santri dan Pemuda Tangguh Perangi Narkoba

BANYUWANGI - Memaknai Hari Santri dan Hari Sumpah Pemuda serta menghadapi sikon darurat narkoba, Yayasan Pendidikan dan Sosial Masyarakat (YPSM) Bhakti Nagari menggelar Seminar Santri dan Pemuda Tangguh dalam Memerangi Narkoba. Kegiatan tersebut diikuti 75 peserta dari unsur perwakilan Ormas Pemuda, Mahasiswa dan Santri bertempat di Cawan View Resto Glagah, Sabtu (29/10/22). Hadir sebagai narasumber utama, Dosen Universitas Jember Irma Prasetyawati,SKM,M.Kes.



Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, HM. Basir Khodim, S.Ag yang membuka acara seminar diawali berbagi ke janda dhuafa dan yatim piatu itu berharap peserta yang telah mendapatkan ilmu seluk beluk narkoba bisa menjadi duta sebagai penyuluh di komunitasnya untuk mencegah penyalahgunaan napza. 


Mengingat sikon darurat narkoba, lanjut Basir, maka perlu kader untuk menjadi pelopor pemberantasan dan pencegahan narkoba. "Kami berharap aparat penegak hukum dan kepala sekolah senantiasa peka dengan sikon ini untuk menyelamatkan generasi muda sekaligus menyelamatkan masa depan bangsa," ujar politisi Fraksi PPP alumni Ponpes Salafuliyah Sukorejo-Asembagus ini seraya bercerita saat kunker, reses maupun sidak. 


Untuk itu, Basir mendukung Kanit Binmas Polsek Glagah Aiptu Joko Wiyanto yang rutin razia  ke sekolah koordinasi dengan guru BK dan sudah menangkap pengedar pil trex dikalangan pelajar yang suka rokok dan miras.


Pembina YPSM Bhakti Nagari Nurohma Arifianto, S.Sos seraya lembaganya giat di pojok baca dan pembentukan karakter bangsa, berharap acara seminar tersebut bisa menjadi motivasi dan momentum buat santri serta pemuda yang sehat, mandiri, tanggungjawab,  serta berakhlakul karimah. "Kami ikhtiar jadi mitra lembaga pencegahan penyalahgunaan narkotika dan instansi terkait untuk bisa berperan dalam penanggulangan bencana narkoba dengan pendekatan religius nasionalisme," ungkap pria staf Bappeda ini pada acara yang juga dihadiri sekcam dan perwakilan MUI serta generasi penerus NU, Muhammadiyah seta mahasiswi yang sedang KKN.


Sementara itu, pemateri yang sedang menyelesaikan doktornya di UNS ini berharap tiap keluarga bisa mendeteksi dini akan bahaya narkoba yang berakibat nama baik hancur dan biaya tinggi dalam upaya lepas dari kecanduannya. Dia meminta jangan menghakimi maupun menjauhi yang sudah terpapar. "Ada lembaga yang menangani rehabilitasi serta hendaknya kian menumbuhkan kasih sayang. Harapannya juga hukuman buat pengedar dan bandar apalagi pelakunya oknum aparat, hukuman sesuai regulasi ditegakkan yang setimpal," harapnya.


Selain itu, lanjut Irma, dia berharap agar bisa mewarnai kehidupan mereka yang terjerumus dengan jati diri yang kuat. "Jangan malah katut dengan bujuk rayu jebakan dan mimpi semu yang ditawarkan !," tambah perempuan Ketua PC Lembaga Kesehatan Nahdhatul Ulama (LKNU) Jember ini yang ikut  gabung ke komunitas HIV/AIDS sembari mengingatkan ada aplikasi yang gampang masuk ke dunia LGBT ini.



Dalam seminar yang dimoderatori Slamet Mukhlisin tersebut, narasumber yang mengajar epidemilogi FKM Unej itu juga membagikan link pretest sehat dan narkoba. (Aguk/YC/JN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...