Langsung ke konten utama

Pak Ketua: Uji Kepemimpinan Publik

 Pak Ketua: Uji Kepemimpinan Publik

Oleh: Farid Wajdy, Pengawas PAI SMP, SMA dan SMK


Gagal Merencanakan berarti Merencanakan untuk Gagal. Wuich, kata-kata yang sangat mengena bagi seorang Ketua. Tantangan menjadi pak ketua di masa pandemi berturut-turut 2 tahun sangat luar biasa. Masa pandemi memberikan multi effect kepada seluruh sektor kehidupan di masyarakat.  Pemenuhan kebutuhan saat ini tidaklah mudah seperti apa yang kita harapkan, namun di masa-masa sulit seperti itu  masih ada orang-orang,  yang terutama di daerah pak ketua berada, sangat antusias untuk tetap ikut melaksanakan ibadah kurban. Dua tahun berturut-turut  penyembelihan di atas 10 ekor sapi, adapun proses penyembelihan hewan kurban sampai kepada pendistribusian nyaris tidak ada kendala. Apapun momen yang terjadi, menjadi catatan yang luar biasa bagi pak ketua untuk melampaui hari-harinya, harus tetap memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya, agar supaya prosesi pelaksanaan penyembelihan sampai pendistribusian itu berjalan dengan lancar. Diawali dengan pelaksanaan salat Ied harus dipersiapkan sebaik mungkin menggunakan lapangan maupun sebagai alternatif adalah menggunakan masjid tercinta, pak ketua menjadi sosok yang sangat stratmenentukan langkah-langkah strategis apa yang harus dilaksanakan karena cukup banyak faktor-faktor atau unsur-unsur yang harus dipertimbangkan terutama untuk mengurangi segala macam permasalahan yang kecil sampai permasalahan yang besar, pelaksanaan salat Idul Adha maupun penyembelihan hewan kurban harus sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat berkali-kali. 

Anjuran dan himbauan untuk menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan  menjadi perhitungan tersendiri bagi pak ketua. Sebelum terpilih pak ketua hanya sebagai panitia pengawas, perannya cukup penting, meski hanya memonitor dan melihat di sana-sini, kegiatan yang apa yang sekiranya belum sesuai dengan prosedur. Namun pada saat ini, ketika menjadi pak ketua terpilih secara aklamasi pak ketua harus ikhlas menerima amanah dari jamaah dilakukanlah berbagai macam rancangan rancangan kegiatan mulai dari rapat pembentukan dan penyusunan personil panitia mulai dari ketua hingga sampai kepada petugas kebersihan.

Terdapat tiga arti dari kata “ketua”. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang masuk ke dalam kelas kata nomina (kata benda), ketua adalah orang yang tertua dan banyak pengalamannya (dalam suatu kampung dan sebagainya) atau orang yang mengepalai atau memimpin (rapat, dewan, perkumpulan dan sebagainya). 

Menjadi seorang ketua harus dipilih orang-orang yang memahami karakter penduduk lokal di situ banyak sekali karakter-karakter unik yang dihadapi ada yang memiliki karakter keras namun sesuai dengan kerjanya mereka mampu untuk menyelesaikan tugas yang harus diselesaikan yang harus dilakukan yang kedua ada yang biasa-biasa saja yang ketiga ada yang tipe pemikir namun di lapangan tidak bisa memberikan kontribusi yang cukup dan yang keempat adalah ah baik konsep maupun aktif di lapangan dan menjadi penentu kebijakan itulah pak ketua pak ketua tidak bisa sendiri dia harus dibantu, disokong dan ditopang oleh orang-orang yang berada di bawahnya. Secara struktural pak ketua sebagai penanggung jawab secara umum apakah kepanitiaan ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses dalam melaksanakan tugasnya atau kau malah menjadi kepanitiaan yang gagal.

Yang tidak kalah penting adalah analisis SWOT yaitu Strength, Weakness, Opportunities, Threats. Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek. Dalam setiap kegiatan apapun, pasti membutuhkan analisis ini. Membaca potensi, kelemahan yang dimiliki, peluang yang muncul dan hambatan atau hambatan yang dihadapi, apabila ter-iqro (terbaca) dan terukur, maka proses eksplorasi solusi (pencarian langkaha-langkah yang solutif) akan semakin mudah.

Selain membuat analisis SWOT,  juga harus mulai membuat analisis manajemen yang sempurna, yang kita kenal dengan istilah POAC. Mengapa POAC? Karena POAC merupakan fungsi manajemen yang bersifat umum dan meliputi keseluruan proses manajerial. Banyak para ahli menambah banyak pengertian dari fungsi manajemen, namun diantara banyak tambahan tersebut, didalamnya sudah termasuk keempat fungsi yang diperkenalkan oleh George R Terry, yakni Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerak dan Pengawasan. Keempat fungsi manajemen tersebut dalam manajemen modern tidak berjalan linear, namun spiral. Hal ini memungkinkan organisasi akan bergerak terus-menerus dan tidak berhenti pada satu tahap. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa siklus manajemen yang dilakukan oleh suatu organisasi adalah merencanakan, mengorganisasi staf dan sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja, dan mengendalikan (pengawasan) jalannya pekerjaan. Di dalam tahapan pengendalian dilakukan evaluasi untuk memperoleh umpan balik (feed back) untuk dasar perencanaan selanjutnya, atau untuk perencanaan kembali (replanning). Demikian seterusnya sehingga kegiatan fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan suatu siklus spiral.

Yang terakhir ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan sebagai langkah awal kegiatan Pak Ketua berjalan sukses, yakni harus  S.M.A.R.T. S.M.A.R.T yaitu specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Measurable artinya program kerja organisasi atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan hanya sekedar angan-angan dalam merencanakan dan tidak dapat dilaksanakan. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.

Inilah langkah pasti Pak Ketua dalam melalui hari-harinya. Langkah strategis agar kepanitiaan berjalan sukses menjadi sebuah keniscayaan. Pesan Desi Ratnasari, sesuai dengan target Pak Ketua yaitu bukan timnya yang sukses tapi betul-betul Tim Sukses. Yakinlah kebenaran yang tidak terstruktur dan terorganisir dengan baik, akan dikalahkan oleh kejahatan yang terstruktur dan terorganisir dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...