Langsung ke konten utama

Jalan Mawar

 "Jalan Mawar"

oleh : Dardiri

Jalan itu begitu sepi,

Hanya ada angin, embun dan hujan,

Sama sekali tidak ada perempatan dengan rambu dan lampu,

Tidak ada tanjakan tinggi atau turunan curam pun juga kelokan-kelokan tajam,

Kau pun tidak akan menemukan marka  ataupun uraian kabel panjang dengan tiang menjulang,

Jalanan itu benar-benar lengang,

Seolah kosong dari hingar bingar dunia,

Bahkan tatkala ufuk riuh oleh gaduhnya pagi dan senja diam-diam dilindap malam,


Di jalan itu,

Angin lebih mudah mengasah tajamnya duri yang seolah abadi,

Embun senantiasa melintas di jalur yang dibuatnya sendiri jauh sejak sunyi menikam dini hari,

Dan hujan dengan sangat leluasa menjadi cermin dengan pantulan warna berbeda menciptakan kecipak bersahutan di bawah kakinya,

Kemudian membukakan dahan jendela,

Dan dengan sedikit tersipu ada yang mengintipnya dari sana,

Lalu angin dan hujan yang baru saja menuntaskan perselisihannya dengan embun sepagi itu,

Menyambutnya dengan kecupan pertama dan pagutan paling rahasia di gerai rambutnya,


Ya,

Jalan itu bernama mawar,

Adakah yang lebih leluasa melintasinya selain angin, embun dan hujan?,

Kaupun tak perlu melintas di sana,


Karena,

Akulah mawar itu,

Yang mencari jalannya sendiri,

Melintasi butiran napas dan meneduhkan wangi di hulu darahmu,-


(K G P H : 23 Februari 2021)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...