“Dermaga 3”
Oleh : Dardiri
Berlayar saja,
Karena sauh telah jauh,
Meninggalkan tiang pancang,
Berkendara di seberang ufuk,
Menenun persembunyian keseharusan,
Labuh bagi dermaga,
Pelana baja bagi kuda perang,
Ingin sekali ditulisnya sendiri,
Tentang betapa sempitnya semesta,
Di hadapan rindu yang tersekap jarak,
Atau, dilukiskannya sendiri,
Tentang begitu cepatnya senja,
Ketika, guratan bulan sabit muncul tiba-tiba dan tak didapatinya kau di sana,
Kadang juga,
Ingin ia bertanya,
Tentang siapa yang menyadap hujan dan menjadikannya genangan demi genangan di setiap ruas jalan,
Tentang bagaimana lalimnya keadaan, melahirkan kebersamaan yang tak pernah menyatu,
Kamu?,
Menyimpan sendiri tajam tanya-mu,
Di sebuah ceruk, atau lebih tepatnya palung tanpa pusaran,
Di sebuah ngarai, atau lebih tepatnya jurang paling curam,
Rahasiamu yang paling perawan,
Rindu?,
Berlayar sendirian,
Melewati labuh demi labuh,
Mencari dermaga,
Yang telah lama ditinggalkannya,-
(K G P H : 30 Januari 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar