Langsung ke konten utama

SDM DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI

 

SDM DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI

Oleh : Muhammad Izzul Islami Mahfud

 


    Di era yang maju seperti saat ini dibarengi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat , banyak sekali bermunculan perusahaan-perusahaan yang  terfokus tujuannya pada kemajuan tekologi, contohnya perusahaan Gawai, Perusahaan Gawai sangatlah banyak , Bahkan perkembangannya selama 4 Tahun terakhir ini sangatlah pesat, perusahaan-perusahaan gawai seperti Oppo, Xiaomi, Vivo, Samsung, Asus   dan Realme adalah contoh Perusahaan yang saat ini  bersaing di dunia Per-Gadgetan,    dan banyak sekali memunculkan inovasi-inovasi terbaru, contohnya mengecas Handphone tanpa  menggunakan Kabel,  kemudian Handphone sudah bisa digunakan untuk menggesek Kartu debit.

     Namun kemajuan di Indonesia masih kurang di dukung dengan  berkembangnya SDM, Rata-rata mereka  yang memiliki SDM lemah mudah terprovokasi dan terhasut ajakan-ajakan tidak benar/menyesetakan yang muncul dari Sosial Media, seperti WhatsApp,Instagram,dll. Begitu pula bagi mereka yang sudah mumpuni dalam menggunakan kemajuan teknologi, Namun tidak menggunakan kemampuannya itu untuk kebaikan melainkan untuk membuat kekhawatiran publik, seperti menyebarkan berita-berita palsu (Hoax), saya sendiri sudah melihat kondisi yang ada bahwa perputaran berita Hoax sangatlah cepat, Bahkan dalam hitungan menit sudah tersebar kemana-mana, hal ini menandakan bahwa masyarakat di Indonesia masih malas untuk mencari kebenaran sebuah berita dan sangat mudah terhasut. 

    Lalu dari banyaknya berita-berita palsu yang beredar membuat pemerintah geram dan akhirnya membuat dan mengesahkan undang-undang ITE yakni UU yang mengatur tentang informasi serta transaksi elektronik, atau teknologi informasi secara umum, namun dengan di sahkannya UU ini tak serta merta membuat para penyebar Hoax berhenti melakukan aksinya, malahan semakin banyak saat ini oknum-oknum yang menyebar luaskan berita palsu hanya untuk kepentingan dan keuntungan pribadinya dan merugikan banyak pihak terutama kaum masyarakat yang belum maju SDM nya di bidang teknologi.

    Kemudian sikap masyarakat yang masih sering mengedapankan emosi tanpa mengutamakan pemikiran/nalar terlebih dahulu juga menyebabkan semakin lemahnhya SDM di indonesia, ada sebuah istilah yang ditunjukan untuk mereka yang mudah termakan berita palsu yakni “Nge Gas Dulu ,Salahnya Belakangan”,bukan hanya itu saja, mereka yang sudah terprovokasi sangatlah sulit untuk di beri pemahaman, mereka akan menentang, dan jika kita jabarkan isi berita yang asli mereka akan menolak dan tidak percaya. Dari sinilah saya memiliki pandangan yakni sebenarnya orang-orang ini bisa meningkatkan kualitasnya dalam menyikapi perkembangan Teknologi, namun kok mereka masih gampang terkena pengaruh orang-orang yang menyebarkan berita palsu, lalu saya berpikir-pikir untuk mencari jawaban di pikiran saya yakni, apa sih hal pertama yang membuat mereka menjadi seperti ini ?, membuat mereka menjadi orang yang mudah terprovokasi ?, membuat mereka sulit untuk dinasehati? lalu saya menemukan jawaban itu, yakni pentingnya Edukasi perkembangan Teknologi sejak Dini, kenapa harus dilakukan sejak dini ? karena kita sudah berada di era yang berbeda, ini bukan era 60an,70an,80an,90an, kita sudah masuk era 2000an, dimana perkembangan teknologi sangat cepat, dimana informasi bisa kita dapatkan dari mana saja, baik itu informasi benar maupun informasi salah, kalau saya bandingankan informasi ditelevesi dengan di media-media sosial yang ada di internet, saya menemukan jawaban bahwa informasi yang ada di televesi belum tentu lengkap seperti yang ada pada media sosial,sebaliknya saya bisa leluasa mencari informasi-informasi yang dimana informasi ini tidak saya dapatkan di televesi, jadi kesimpulan yang saya dapat dari perbandinghan informasi antara televesi dan media sosial yang ada di internet yang saya tujukan untuk pentingnya edukasi sejak dini adalah kita harus bisa lebih cermat dalam menanggapi kemajuan teknologi pada era sekarang selain itu kita harus bijak dalam menyikapi sebuah informasi.

    Dari pandangan inilah mari kita berikan edukasi kepada mereka-mereka yang baru saja mengenal media sosial,  caranya bagaimana? mereka kita tuntut untuk tidak malas dalam mencari kebenaran sebuah berita, kemudian tidak boleh mengedepankan emosi dalam menanggapi sebuah berita yang sensitif/memnyinggung, dicari dulu maksud dari berita itu , lalu kembali pada poin 1 yakni mencari kebenaran berita itu,seterusnya kita ingati mereka untuk selalu memelihara sikap yang sopan dan baik, karena sikap ini adalah cerminan dalam menggunakan kemajuan teknologi, jika kamu memiliki sifat yang buruk maka bisa jadi perilaku buruk yang kamu miliki akan berdampak pada carakamu memanfaatkan kemajuan teknologi, sebaliknya jika perilaku kamu baik. Kemudian jangan sering atau kalau bisa jangan pernah mennggunakan kata-kata kasar yang bisa menyakiti perasaaan orang lain, jika dia berbeda pandangan dengan kamu kemudian kamu menganggap pandanganmu benar tolong orang itu kamu beri pemahaman, berikan fakta-fakta kebenaran yang kamu miliki dengan cara yang baik,dan sopan,  jangan malah kamu emosi ,lalu keluar perkataan kasar yang dapat menyakiti perasaan orang itu. Lalu apakah bisa memberikan edukasi kepada mereka yang sudah terlanjur sulit untuk diberikan pemahaman ? Bisa. Kenapa bisa ? kita tuntun mereka kembali pada hal-hal yang memiliki kaitan penting dengan edukasi sejak dini, mungkin saja orang itu belum pernah belajar ataupun belum ada yang memberikan edukasi kepada orang ini.

    Jadi Jika hal-hal seperti ini terwujud dampaknya adalah mampu mengurangi keberadaan SDM yang lemah, kemudian melahirkan SDM yang lebih unggul dan lebih kondusif dalam menyikapi kemajuan Teknologi, Lalu saya ada pesan untuk Kalian yang memiliki keunggulan dalam menyikapi kemajuan teknologi, tolong jangan malas memberikan informasi yang benar dan jangan pernah menelantarkan mereka yang masih gagap dan baru menikmati kemajuan teknologi di era sekarang. Semua kembali pada diri kita masing-masing kita harus bercermin dan sering-sering membantu, mengedukasi mereka-mereka yang masih sulit dalam menyikapi kemajuan teknologi. Semoga yang saya harapkan mampu diwujudkan oleh kalian yang memiliki SDM lebih unggul dan tentu saja pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan,kementerian agama dan kementerian sosial harus mengambil langkah  untuk  selalu menyampaikan edukasi tentang kemajuan Teknologi, agar generasi-generasi muda bangsa ini benar-benar memiliki jiwa pemimpin yang adil dan iman yang kokoh untuk memipin bangsa ini di kemudian hari.


 

Siswa MAN 2 Banyuwangi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...