Langsung ke konten utama

HIKMAH DI BALIK KESULITAN PADA MASA PANDEMI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN.

 

HIKMAH DI BALIK KESULITAN PADA MASA PANDEMI

TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN.

               oleh:  Nanik Ekowati, S.Pd

Sejak Desember 2019 hingga sekarang di berbagai negara di belahan dunia, tengah dipusingkan dengan munculnya penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Corona atau lebih dikenal dengan istilah Covid-19 (Corona Virus Disease-19). Virus ini sangat cepat menyebar ke berbagai pelosok dunia. World Health Organization (WHO) menyatakan wabah penyebaran virus ini sebagai pandemi dunia saat ini.

Banyak orang di seluruh dunia tak terkecuali di  Indonesia yang terpapar dengan virus ini, bahkan kemudian meninggal dunia. Bahkan banyak pula tenaga medis yang menjadi korban lalu meninggal. Penyebaran virus ini sangat sulit dikenali, karena virus ini baru dapat dikenali sekitar 14 hari. Namun, orang  yang telah terpapar dengan virus ini memiliki gejala seperti demam di atas suhu normal manusia atau di atas suhu 380 C, gangguan pernapasan seperti batuk, sesak nafas serta dengan gejala lainnya seperti gangguan tenggorokan, mual, dan pilek. Bahkan ada pula yang tanpa gejala. Apabila mulai merasakan gejala tersebut maka perlu adanya karantina mandiri (self quarantine).

 Akibat dari Pandemi covid-19 inilah menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan  untuk memutus rantai penyebaran virus covid -19 di Indonesia. Upaya- upaya  yang dilakukan oleh pemerintah  seperti selalu memakai masker saat keluar rumah, physical distancing (menjaga jarak), sering mencuci tangan, menjauhi segala bentuk kerumunan dan perkumpulan. Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah.

Pendidikan menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi ini. Para guru yang biasanya dari  pagi sudah mempersiapkan diri untuk memberikan materi secara langsung di kelas, menyiapkan bahan ajar, metode ataupun media apa yang akan kita pergunakan untuk menyampaikan pembelajaran di kelas, memberi motivasi, dan pendampingan kepada anak-anak didik baik perkembangan di bidang akademik maupun non-akademik seketika harus beradaptasi dengan kondisi yang berbeda dari sebelumnya juga pembiasaan-pembiasaan baru yang tentunya tidak langsung begitu saja mudah untuk dilakukan.

Dengan adanya pembatasan interaksi sehingga Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar  Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, mulailah muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa, seperti  bagaimana guru harus mempersiapkan bahan ajar yang akan diberikan pada siswa melalui berbagai macam bentuk aplikasi seperti  google classroom, elearning, Microsoft Teams, Zoom cloud meeting, youtobe, whatsApp dan masih banyak lagi yang lainnya.

Seorang guru juga mempunyai berbagai macam tantangan untuk menggunakan model dan metode pembelajaran yang bisa membuat siswa tetap tertarik dan mampu menyerap materi yang diberikan. Walaupun semua bentuk kegiatan ini sudah biasa dilakukan oleh seorang guru tetapi dengan pembelajaran secara online terasa sekali perbedaannya dalam menerapkan semua itu . Guru mau tidak mau harus keluar dari zona nyaman dan  mau mencoba melakukan  pembiasaan-pembiasaan baru yang sebelumnya masih belum terbiasa dilakukan. Misalnya guru harus setiap hari terbiasa mempergunakan laptop untuk terus meningkatkan  kemampuan menguasai teknologi, memeriksa keaktifan peserta didik melalui aplikasi online yang digunakan dalam pembelajaran online, memeriksa penugasan-penugasan siswa, dan juga guru harus mengetahui kendala-kendala siswanya yang belum bisa mengikuti pembelajaran online secara aktif, mencarikan solusi anak didiknya yang masih belum bisa memahami materi yang telah diberikan melalui pembelajaran online. 

Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat guru maupun siswa memiliki tantangan  untuk mempercepat menguasai teknologi  pembelajaran secara digital dan mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti  pembelajaran di kelas secara langsung tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian secara tidak langsung metode pembelajaran yang bervariasi dan kreativitas yang dilakukan guru  akan mampu menumbuhkan kreativitas di kalangan siswa dalam mengembangkan pengetahuan melalui analisis mereka sendiri tanpa keluar dari pokok bahasan materi yang telah disampaikan oleh guru.

Adanya pandemi covid-19 ini juga mampu memberikan kesempatan pada orang tua untuk mampu meluangkan waktu mendampingi, memonitor, mengawasi dan membimbing perkembangan terhadap perkembangan belajar anak secara langsung. Hal ini tentunya akan menumbuhkan komunikasi yang  lebih intensif dan hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang tua. Seperti kita paham bahwa sebenarnya orang tua adalah institusi pertama dalam pendidikan anak.

Peran orang tua semakin diperlukan dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan gadget pada hal-hal yang kurang bermanfaat atau negatif. Walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak adanya pandemi covid-19  ini, namun di balik itu semua terdapat hikmah dan pelajaran yang dapat diambil yaitu meningkatkan kesadaran untuk menguasai kemajuan teknologi dan mengatasi permasalahan proses pendidikan di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...