Langsung ke konten utama

Postingan

Jaga Buah Hati Kita

**Jaga Buah Hati Kita** oleh: Ketua Yayasan Lentera Sastra Betapa hancurnya hati orang tua ketika buah hatinya yang masih begitu imut dan baru saja bersekolah di lembaga pendidikan dasar, harus kembali ke alam baka dengan cara yang bahkan mungkin iblis pun tak sanggup melakukannya. Rasanya, jari-jemari ini bergetar ketika saya membuka pesan di grup, air mata pun menetes. Saya tak sanggup memberi banyak komentar atas peristiwa yang lebih kejam dari peperangan. Saya yakin, semua pihak mengutuk atau setidaknya mendoakan agar pelaku segera tertangkap. Meski saya sangat percaya bahwa peristiwa yang menghilangkan nyawa ini pada akhirnya akan terungkap, pelaku tak akan tenang menikmati kebebasan. Saya pun menerima foto korban saat bersama teman-temannya di madrasah, terlihat sangat imut. Saya yakin orang tuanya menitipkan pendidikan di madrasah agar anak ini kelak menjadi pribadi yang bukan hanya pintar dalam pengetahuan, tetapi juga berkarakter dengan akhlakul karimah. Peristiwa yang terjadi...

Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu: Implementasi Nilai-Nilai Agama di Era Digital

  Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu: Implementasi Nilai-Nilai Agama di Era Digital Oleh : Syafaat                  Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai momen refleksi atas jasa-jasa para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan. Dalam momentum ini, kita diingatkan kembali untuk meneladani nilai-nilai luhur yang telah mereka tunjukkan, seperti semangat, keberanian, kejujuran, dan kecintaan pada tanah air. Nilai-nilai ini tidak terlepas dari ajaran agama yang mengajarkan kita untuk hidup dengan penuh kebaikan dan ketakwaan. Melalui nilai-nilai agama, kita dapat membangun rasa cinta dan tanggung jawab terhadap negeri ini, sebagaimana yang dicontohkan para pahlawan.    Dalam semua agama, cinta terhadap sesama dan terhadap tempat di mana kita hidup adalah hal yang sangat dijunjung tinggi. Agama mengajarkan kita untuk berlaku jujur, adil, dan bertanggung jawab, tidak hanya dala...

Upaya Pencegahan Perkawinan Anak

Jalan Panjang Lurus dan Rata: Pencegahan Perkawinan Anak Oleh: Syafaat   Sering kali saya diajak berdiskusi, baik dalam forum resmi maupun secara santai, tentang pencegahan perkawinan anak. Biasanya, yang menjadi topik utama adalah perkawinan yang dicatatkan di lembaga resmi pemerintah. Diskusi ini tampaknya seperti perjalanan panjang yang lurus, mungkin tanpa ujung, dan berhenti tahap demi tahap, namun setiap langkah sangat berarti daripada tidak berusaha sama sekali.   Ada berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur atau memberikan batasan berbeda tentang usia dewasa. Setiap aturan ini memiliki latar belakang yang berbeda, sesuai konteks zaman dan kepentingannya. Namun, dalam hal ini kita sepakati bahwa definisi "anak" yang kita pakai adalah sesuai dengan Konvensi Hak Anak.   Menurut Burgerlijk Wetboek (BW) atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang masih berlaku di Indonesia, seseorang dianggap dewasa pada usia 21 tahun atau setelah menikah, meskipun belum me...

Menyoal Bu Guru Supriyani

  Menyoal Bu Guru Supriyani Oleh   : Mohammad Hasyim         Diberitakan dibanyak media. Mengundang     keprihatinan banyak   pihak terutama orang - orag yag seprofesi denganya. Ya,   Bu Supriyani. Seorang guru wanita      SDN 4 Baito   Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Suktra).   Bu Supriyani     yang hanya seorang   guru honorer   (   bukan ASN/PPPK )   diperkarakan oleh salah seorang     wali murid   atas tindakanya. Dia   diduga menganiaya salah seorang murid inisial   D ( 8tahun ).   Menganiaya ?          Jangan - jangan apa yang dilakukan Bu Supriyni adalah cara beliau mendidik   siswanya   dengan     memberikan hukuman phisik ringan lalu dianggap sebagai bentuk pelanggaran karena telah menyakiti phisisk seorang anak ? , Entahlah . Kita   tidak tahu apa...

Artificial Intelligence (AI) dan Masa Depan Sastra

  Artificial Intelligence (AI) dan Masa Depan Sastra Dwi Pranoto **Yang bukan-penyair tidak ambil bagian**   *(Chairil Anwar)* Ketika membaca topik sarasehan "Artificial Intelligence (AI) dan Masa Depan Sastra" dari Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT), kepala saya dipenuhi pertanyaan: Apa hubungan antara AI dan masa depan sastra? Mengapa AI menjadi isu dalam sastra? Seberapa besar pengaruh AI dalam membentuk karya sastra di masa depan? Apakah AI akan mempengaruhi status dan posisi kepengarangan? Jika AI memegang peran penting dalam menentukan bentuk sastra dan posisi kepengarangan, maka bentuk karya sastra serta status kepengarangan mungkin mengalami perubahan signifikan—bahkan bisa hilang. Topik ini memunculkan kecemasan tersirat. Perubahan yang berpotensi terjadi di masa depan sering kali memicu kecemasan. Selain ketidakpastian akan perubahan apa yang akan datang, perubahan umumnya dianggap sebagai hilangnya sesuatu yang telah kita miliki saat ini, sebagian atau seluruhnya...

Ketua Komunitas Lentera Sastra Serahkan Buku Kepada Kepala Kankemenag Kab Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan)- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, menerima buku karya Syafaat berjudul Seikat Petikan Jiwa Malam di ruang kerjanya pada Selasa (5/11/2024). Syafaat, yang juga menjabat sebagai Ketua Lentera Sastra Banyuwangi, mempersembahkan buku ini sebagai bagian dari pengembangan literasi dan sastra di lingkungan Kementerian Agama. Dr. Chaironi Hidayat, yang turut memberikan pengantar dalam buku ini, menyampaikan harapannya agar semakin banyak penulis sastra muncul dari lingkungan Kementerian Agama. "Saya berharap buku ini dapat menjadi inspirasi bagi para pegawai dan masyarakat luas untuk lebih mengembangkan minat baca dan tulis, khususnya dalam bidang sastra," ujarnya. Buku Seikat Petikan Jiwa Malam diterbitkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Banyuwangi. Selain tersedia dalam bentuk cetak, buku ini juga dapat diakses dalam format e-book melalui situs resmi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi, se...

Seminar dan Lokakarya Nasional Kerjasama Antara Orang Tua dan Guru Anak Berkebutuhan Khusus Digelar di Banyuwangi

  Banyuwangi-Warta Blambangan(4/11/2024) - Seminar dan Lokakarya Nasional bertajuk “Kerjasama Antara Orang Tua dan Guru dalam Penyusunan Program Individu yang Bermakna dan Berpusat pada Anak” digelar mulai hari ini, Senin, 4 November 2024, di Hotel Aston Banyuwangi, dan akan diselenggarakan selama 2 hari (4 – 5 Nopember 2024). Acara ini diinisiasi oleh Yayasan Matahati Banyuwangi bekerja sama dengan Perkins International School for the Blind yang berbasis di Amerika Serikat. Seminar ini dihadiri oleh berbagai yayasan yang bergerak di bidang pendidikan anak berkebutuhan khusus serta kelompok orang tua dari berbagai kota di Indonesia. Acara dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Banyuwangi, Bapak Ahmad Jaenuri, S.Pd., M.Pd., yang mendapat sambutan hangat dan perhatian dari pemerintah. Kegiatan ini dinilai sangat dibutuhkan sebagai solusi pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Seminar dan lokakarya ini istimewa karena un...