Langsung ke konten utama

Postingan

Untuk Cinta

 *Untuk Cinta* oleh : Fatah Yasin Nor Tak perlu lama Untuk mencintaimu Dari hari demi hari Terus menggumpal Membentuk biru Seperti warna langit Hiasan kapas putih Mega-mega berarak pelan Di tepi pantai Tapi entah sejak kapan Aku mencintaimu Naik turun ke tangga gelap Sampai hapal di tingkat berapa Ada segumpal sunyi Lama duduk di situ Seperti menampung kesedihan Atau warna senja yang meredup Dan cinta adalah Rumah panggung kayu jati Menyimpan masa kanakku Hanya takjub untuk sembunyi Dari suara-suara pecah Dari kayu bakar dan asap Dan belumbang Ibu yang pandai memasak 3062021

ENTERPRENEURSHIP MADRASAH DENGAN KOPI WINE

 ENTERPRENEURSHIP MADRASAH DENGAN KOPI WINE   Oleh : Sri Endah Zulaikhatul Kharimah Enterpreneur adalah jiwa dan semangat yang melihat berbagai macam keadaan sebagai peluang finansial. Kemampuan ini sangatlah dibutuhkan bagi generasi milenial untuk kehidupan mereka dimasa mendatang. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu mencetak sebanyak mungkin generasi entrepreneur didalam proses edukasinya sehingga sesorang akan memiliki kreativitas serta inovasi melihat kondisi masyarakat sekitarnya. Terkait dengan hal tersebut, madrasah yang selama ini bergerak dibidang edukasi perlu melihat tantangan Revolusi Industri 4.0 sebagai alat untuk memperkuat madrasah. Inovasi yang diambil dalam menjawab tantangan tersebut tak lain adalah pengembangan jiwa entrepreneur yang berdasar pada akhlaqul karimah. Inovasi ini sekaligus meningkatkan daya saing madrasah terhadap kompetensi dunia pendidikan yang bertumpu pada pengembangan karakter dan pembelajaran berbasis kecakapan hidup (life ski...

Kopi itu Digiling dan Bukan Digunting

  Kopi itu Digiling dan Bukan Digunting Oleh : Syafaat "Apa kabar cinta?" Seminggu ini kupersiapkan jiwa untuk mendapatkan hatimu. Perkara kau mengerti atau tidak aku tak peduli. Sengaja kubeli kopi dan karbit di pasar kota. Kau tahu kopi ini kupesan mendadak, agar dapat kopi  fresh  sangrai yang digiling halus ketika pembeli datang. Aku mengalah dalam antrean penggemar kopi. Aneh mungkin bagi mereka mengapa aku ikut rapi dalam barisan dengan baju pink fanta. Ekor mata mereka mengawasiku. (Penggalan Cerpen Kopi dan Karbit karya Nurul Ludfia Rochmah). Sore itu saya diajak Ngopi Mbak Iva, Kepala Desa Cantik, kreatif dan Enerjik di salah datu Desa di Kabupaten Banyuwangi. Kita ngopi bukan di kedai kopi biasa, tetapi di sebuah kedai kopi yang luar biasa. Dan menurut saya kedai dengan nama Kopi Lego inilah yang benar-benar kedai kopi, karena benar benar berada di kebun kopi, setidaknya saya benar-benar yakin bahwa kopi yang disuguhkan merupakan kopi asli yang nyaris tan...

GONDO ARUM RAMBUT KEBESNO URUP GENI

 GONDO ARUM RAMBUT KEBESNO URUP GENI oleh : Faiz Abadi Serto wis lawas Buru sun sadari pengeran nguweni gondho sejati Dudu amergo kulit mulus riko Kekarepan bengen biso o pitung daratan sun sebrangi Kanggo urip mulyo Ngaru-ara ring pengeran Hing kiro rabi kadung durung sugih bondo Sampek megab-megab ulih e nglakoni lakon urip Jug koyo njuger lemah watu Kejuluk jaman jumput ati kang nelongso Kejungkel roso ring kabur kanginan Riko teko madangi ati Kadheman kacir ngadoh Buru sun sadari Urip cukup sak majase Kadhung nggayuh lintang kadohan Temebluk dadi paran

TITIAN MENUJU KESEMPURNAAN

 TITIAN MENUJU KESEMPURNAAN oleh : Faiz Abadi Kita bukan melukis di atas air Namun membasuh muka di dada  Penuh debu karena telah tertipu Kita terus bercermin Namun bukan pada kaca Ada pada diri Bernama nurani Kita dahaga tapi bukan kehendaki air Haus tentang suatu kerinduan Mimpi-mimpi kedamaian abadi Datang ketika NamaMu kusebut Tapi sering timbul tenggelam pada danau talas Saat si kecil merengek minta roti  Seharian dapur belum mengepul Saat kekasih minta terbang ke angkasa Sedangkan rumah kita belantara hutan Kadang harus berpindah ke kota Sedangkan hutan telah berubah aroma amis Dengus liar Membuat batu pertapaan terbakar Mana mungkin bicara keabadian Tanpa melalui kefanaan Menyebut keAgungan-Mu Seperti memintal kain sutra tercabik-cabik Karena kita terlahir bukan sebagai kekasih yang hilang Melainkan pengembara Menuju sempurna sebenarnya semua tahu Sebenarnya semua menyadari itu Harus temukan titian misteri Siapapun bisa terjatuh Terbenam di dasar penyesalan kekal B...

DATANG DI RUMAH KEMARAU

 DATANG DI RUMAH KEMARAU hari ini, hujan turun tak begitu lebat mereka tahu air mataku membuat bumi sudah terlalu basah hari ini, hujan turun membawa selendang bidadari mereka tahu hanya pelangi yang bisa menghapus dukaku hari ini, hujan berbisik lirih di telingaku: demi kamu aku rela datang di rumah kemarau. /sunsrise of java/ /2021/

SIBAKKAN TIRAI

 SIBAKKAN TIRAI oleh : Faiz Abadi Walau lebih dekat dari urat leher Namun hingga kini masih misteri Hanya satu keyakinan Sebelum maut menjemput Engkau sendiri sibakkan tirai penghalang Seandainya Seandainya Seandainya Satu pengharapan menggoda kegigihan Menghancurkan batu karang penghalang Dinding tebal Hijab tutupi pandangan luas tak terhingga Apalah artinya hamba biasa Mudah alpa Mudah berbuat dosa Mudah mendustai diri sendiri Daging membungkus tulang Dari waktu ke waktu semakin berlemak Semakin tinggi kadar gula, kolesterol, asam urat Hidup untuk makan Atau makan untuk sekedar hidup Manakah bisa dibedakan Menghitung bintang Menabur benih rasa ingin tahu Namun hingga masih belum bisa leburkan dinding karang Pada diri sendiri