Langsung ke konten utama

Bunga Kupu-Kupu

 "Bunga Kupu-Kupu"

Oleh : Dardiri

Kamu menganggap kupu-kupu itu cinta,

Yang menetas dari kepompong dan lalu mengepak sayapnya pertama kali,

Kepada udara,

Angin adalah cinta pertama yang diajaknya bicara,

Tentang duga dan prasangka yang masih perjaka,

Tentang siapa yang kelak memajang gambarnya di atas meja atau memandangnya dengan curiga,

Ia belum mengenal akar, tangkai, sulur, daun, dan wangi bunga-bunga,

Sampai ia berpapasan dengan sekawanan embun yang tengah turun dari negeri nun,


Barulah ia menyadari bahwa bunga tersembul dari rumpun daun, daun menancap pada sulur dan tangkai, sulur dan tangkai ditopang oleh akar, dan tempatnya menggantung lalu menetas dari kepompong itu bernama pohon,

Iapun baru menyadari bahwa ia hidup, udara yang dicintainya itu hidup, pohon berbunga itupun hidup, dan embun yang memapas dirinya juga hidup,

Ia adalah kupu-kupu hidup dan tidak pernah bersitegang dengan udara atau bunga-bunga yang juga hidup,

Ia juga tak sekalipun menyangkal embun yang hidup pula dan senantiasa mendatanginya lalu membacakan sebuah dongeng tentang laki-laki dan wanita yang juga hidup,


Kesadaran tentang hidup itulah yang mula-mula dipahaminya tentang cinta,

Dan cinta yang hidup itu pulalah yang kemudian mengajaknya terbang,


Melayang-layang di atas kepalamu,

Hinggap di sanggul rambutmu,

Lalu masuk ke dalam hatimu,

Dan mengepak-ngepakkan sayap rindunya di sana,-


(K G P H : 11 Maret 2021)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...