Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

MAN 2 Banyuwangi Juara Lomba Karya Tulis Ilmiah

 (26/ 10) madrasah Aliyah Negri( Man) 2 Banyuwangi telah mengikuti kegiatan perlombaan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. kegiatan perlombaan tersebut dilaksanakan dengan standar nasional dan  berbasis virtual. perlombaan ini diikuti oleh 3 siswa siswi dalam bentuk tim. perwakilan tersebut gabungan dari dua jurusan yang ada di  Man 2 Banyuwangi.Judul lktinya adalah S²WEf (shoes sole with Eviromentally Frendly) inovasi pelestarian lingkungan berlandaskan surat Al-zalzalah ayat 7-8 dan Surat Al-Baqarah ayat 80.Man 2 Banyuwangi sendiri telah menjadi juara 1 dalam perlombaan ini. banyak sekali kendala yang  dihadapi mulai deadline-nya yang tidak menentu dari panitia.memang tidak bisa di pungkiri kesalahan seperti ini karna dilaksanakan secara virtual kami memakluminya.penyusunan KTI ini dilakukan secara bertahap oleh para peserta  mulai dari penyusunan ide dari lkti mereka sampai dengan prose...

Pesantren Pencetak Jiwa Enterpreneur

  Pesantren Pencetak Jiwa Enterpreneur Oleh : Rohimah Beberapa orang menganggap bahwa enterpreanur sama dengan pengusaha, sekilas terlihat sama namun berbeda, meskipun sama sama mempunyai usaha. Dwi Larso, Ph.d, seorang pengajar di  School of Business Management , Institut Teknologi Bandung mengatakan bahwa pengusaha adalah orang yang memiliki bisnis skala besar maupun kecil dan tidak semua pengusaha memiliki jiwa  entrepreneur . Sedangkan seorang  entrepreneur  pasti memiliki jiwa pengusaha, di mana mereka dapat memanfaatkan peluang dari setiap bisnisnya atau orang yang terjun ke dalam suatu bisnis. Di mana, jika kita memiliki jiwa  entrepreneur , dapat dipastikan bisnis yang akan dijalani akan dapat terus bertahan. Seorang santri di pondok pesantren telah dilatih untuk hidup mandiri, santri adalah pengambil resiko ( risk taker ). mereka telah berpindah dari zona nyaman berkumpul dengan keluarganya. dan tinggal di pesantren yang fasilitasnya seada...

Pesantren dan Pendidikan TPQ

  Pesantren dan Pendidikan TPQ Oleh : Tria Aini Wulandari   Pendidikan pesantren dan Taman Pendidikan Alqur’an tidak termasuk materi dalam Omnibuslaw atau undang undang Ciptaker, sehingga yang berlaku dalam perraturan perundang undangan masalah Pesantren adalah Undang Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren yang disahkan tanggal 21 Oktober 2019 sebagai kado istimewa Hari santri Nasional. Pendidikan Pesantren pada umumnya diselenggarakan oleh masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Jauh sebelum Indonesia merdeka, pendidikan yang diselenggarakan oleh Pesantren sudah lebih dahulu berkembang. Selain menjadi akar budaya bangsa, nilai agama disadari merupakan bagian tidak terpisahkan dalam pendidikan . Secara historis, keberadaan Pesantren menjadi sangat penting dalam upaya pembangunan masyarakat, terlebih lagi karena Pesantren bersumber dari aspirasi masyarakat yang sekaligus mencerminkan kebutuhan masyarakat sesungguhnya akan jenis l...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...

LOLOS YANG TAK TERDUGA

  LOLOS YANG TAK TERDUGA Kamis, 15 Oktober 2020            Banyuwangi, News Mandawangi (15/10/2020)-Madrasah Aliyah Negeri 2 Banyuwangi mendapat kabar gembira yang kali ini datang dari ajang MYRES (Madrasah Young Researcher Super Camp) yang sedang berlangsung sejak bulan Agustus hingga saat ini tahap satu telah selesai dan hasil pengumuman yang keluar pada senin, 12 Oktober. Dari hasil pengumuman tahap satu tersebut, salah satu tim dibidang riset keagamaan dimana dibawah bimbingan Agus Novel Mukholis S.Psi.I yang juga merupakan guru Man 2 Banyuwangi dengan beranggotakan Alfina Dhiya Puspita dan Fitrohul Illyiin dari Man 2 Banyuwangi berhasil lolos ke tahap berikutnya.            Dibalik kabar baik tersebut ternyata terdapat kisah unik dari tim yang lolos ini, dimana mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah menduga proposal mereka   akan berhasil lolos ke tahap selanjutnya, se...

Belajar dari Sosok Mr. Bean

  Belajar dari Sosok Mr. Bean Oleh : Mila Dewi Partikasari   Siapa sih yang tidak kenal dengan Rowan Atkinson? Seorang pelawak terkenal kelahiran Inggris pada 6 Januari 1955 yang berhasil dalam memerani serial humoris sebagai sosok tokoh dewasa yang dalam menjalani kehidupan sehari-harinya tak luput dari tingkah laku konyol, jahil dan juga lagak lucu dalam menanggapi ataupun memecahkan suatu permasalahan yang terjadi dalam kehidupannya. Karakter fiksi lawak yang sukses dibintangi oleh Rowan Atkinson ini berjudul “MR. BEAN”. Memang banyak orang yang beranggapa bahwa Mr.Bean adalah orang yang sangat aneh. Kelakuannya dinilai keluar dari batas kewajaran. Orang jawa menyebutnya “ora njalur”. Namun inilah yang menjadikan eksotisme dari sosok Mr.Bean. Dengan karakter uniknya inilah tak heran jika film ini telah sukses tersebar dan diputar di berbagai penjuru dunia. Tidak dapat dipungkiri apabila banyak orang yang menyukai akan tokoh Mr. Bean tersebut. Meskipun absurd namun fil...

Transendensi Tugas dan Kewajiban, Ikhtiyar untuk Amanah

  Transendensi Tugas dan Kewajiban, Ikhtiyar untuk Amanah Oleh : Agus Novel Mukholis, S.Psi.I (Guru MAN 2 Banyuwangi)               Menjadi seorang yang amanah dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang diemban merupakan kunci atas keberhasilan sebuah tatanan kehidupan masyarakat. Kalimat itu sangat relevan jika dilontarkan di iklim politik saat ini. Betapa tidak, saat ini sedang ramainya pemberitaan disahkannya UU Cipta Kerja atau lebih sering kita dengar dengan omnibus law . Saya sendiri tidak terlalu mengikuti perjalanan kabar omnibus law yang di awal masih menjadi RUU Cipta Lapangan Kerja. Namun dari hasil menyimak di media sosial dan televisi banyak muncul pro dan kontra terhadap omnibus law yang digadang-gadang disebut sebagai penyelamat kondisi perekonomian negara kita karena mempermudah regulasi datangnya investor asing di negara kita. Walaupun begitu, menurut beberapa pengamat juga terdapat banyak kecerobo...

Perjuangan di Tengah Pandemi Covid-19

  Perjuangan di Tengah Pandemi Covid-19 Oleh : Tria Susilowati   Pasti istilah Omnibus Law sudah tidak asing terdengar oleh telinga.   Masyarakat ada yang tidak setuju dengan disahkannya Undang-Undang ini. Sehingga terjadilah aksi demo di depan gedung DPR. Sejumlah buruh dan mahasiswa melakukan aksi demo menolak Undang Undang Cipta Kerja (Omnibus Law). Undang-Undang ini dianggap dapat merugikan para buruh. Semuanya pasti memiliki sisi baik dan buruk.   Meskioun demikian tidak semua orang memahami istilah omnibus Low, termasuk kaum terpelajar. omnibus law adalah suatu rancangan undang-undang (bill) yang mencakup lebih dari satu aspek yang digabung menjadi satu undang-undang. Omnibus law berasal dari kata Omni yang berarti segala, seperti istilah omnivora yang berarti pemakan segala, sedankan Lau berarti Hukum atau aturan. Indonesia memang negara demokrasi yang membebaskan rakyatnya dalam berpendapat. Tapi jika terjadi aksi demo yang tidak baik malah menimbulk...

Pencarian Jatidiri Masa Pubertas

  Pencarian Jatidiri Masa Pubertas Oleh : Nur Intan Kusuma Dewi   Tidak jarang, keluhan terlontar dari orang tua sendiri sebagai orang terdekat anak. Padahal orang tua seharusnya adalah orang terdekat bagi remaja yang bisa membimbingnya. Berbagai masalah yang terjadi di lingkungan keluarga menjadi penyebab utama remaja bersikap tidak selayaknya pada lingkungan. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa inilah bisanya mereka sering berbuat ulah. Dalam masa ini manusia sedang mencari jati dirinya ingin mengenal siapa dirinya sebenarnya. Dalam masa ini, seorang manusia mengalami masa yang dinamakan masa pubertas. Saat pubertas, biasanya manusia ingin mencoba segala suatu yang baru dalam hidupnya, muncul berbagai macam gejolak emosi, B anyak timbul masalah baik dalam keluarga maupun lingkungan sosialnya,bahkan biasanya pada masa ini para remaja sering berbuat kenakalan yang biasanya hanya untuk mencari perhatian ataupun sensasi. penca...