Langsung ke konten utama

Postingan

Ziarah Ke Bukit Uhud

 Ziarah Ke Bukit Uhud Peristiwa perang Uhud di zaman Nabi Muhammad Saw memberikan pelajaran penting bagi umat Islam untuk mentaati perintah pemimpin. Perang Uhud yang terjadi di sekitar gunung Uhud  pada hari Sabtu tanggal 23 Maret 625 M atau 7 Syawal 3 H antara 700 tentara Islam dari yang seharusnya 1.000 orang karena hasutan beberapa orang munafik melawan 3.000  kafir Quraisy.  Pada awalnya tentara Islam menenangkan peperangan, karena ketidaktaatan tentara pemanah yang berada di bukit Rumat atau sekarang oleh masyarakat disebut bukit pemanah, tentara Islam mengalami kekalahan, termasuk paman nabi Sayyidina Hamzah Ra. Jamaah haji ketika berada di Madinah melakukan ziarah ke Jabal Uhud untuk mengenang peristiwa Uhud, mendoakan syuhada Uhud di pemakaman syuhada Uhud yang diberi pagar besi. Sehingga jamaah dapat mendoakan dari luar pagar,  Beberapa jamaah haji juga mendaki bukit Rumat atau bukit pemanah, juga di sekitar makam dibangun monumen dalam bentuk masjid d...

Lambang Cinta di Pintu Kamar Jamaah

 Lambang Cinta di Pintu Kamar Jamaah  Masih menjadi misteri, kenapa lambang cinta itu berbentuk seperti daun waru, yang katanya itu adalah diambil dari gambar hati, dan ketika sedang jatuh cinta dilambangkan dengan lambang cinta yang terkena panah, kadang juga lambang cinta yang terkena panah tersebut digambarkan berdarah.  Mestinya jatuh cinta dapat menimbulkan ketenangan dan kenikmatan dan bukan saling menyakiti, dan saya merasa tidak nyambung jika lambang cinta itu adalah hati yang dipanah, bukankah jika hati terkena panah akan mengakibatkan luka hingga kematian?. Bukan saatnya membahas kenapa lambang cinta seperti itu, karena seakan sudah menjadi kesepakatan seperti itu, lambang cinta yang sudah menjadi kesepakatan, seperti halnya bintang yang dilambangkan segi lima, dan banyak lambang lain yang membuat kita penasaran. Beberapa pintu kamar jamaah haji ditempeli lambang cinta berwarna merah hati dengan tulisan haji sehat haji mabrur. Tidak semua kamar ditempeli lambang...

Ketika Seorang Jamaah ke Madinah Sendirian

 Ketika Seorang Jamaah ke Madinah Sendirian Idealnya sebuah kelompok akan berangkat bersama kemanapun, terutama jika membutuhkan surat khusus dalam perjalanannya, seperti perjalanan ke luar negeri, karena identitas ke luar negeri adalah paspor dan visa. Namun bisa jadi seseorang karena sebuah sebab terpisah dengan kelompok dan melakukan perjalanan sendiri, mungkin karena sakit atau terpisah dan tidak dapat menemukan kelompoknya.  Di Saudi Arabia sudah ada kereta cepat yang dapat kita gunakan untuk perjalanan jauh, seperti kereta cepat Makkah - Madinah yang dapat ditempuh 2,5 jam, padahal jika perjalanan bus bisa sampai 6 jam. Seandainya jamaah haji dapat fasilitas kereta cepat, mungkin tidak terlalu capek dalam perjalanan Makkah - Madinah, namun sampai saat ini perjalanan masih menggunakan bus. Mungkin rasanya seperti dalam film ketika kita menikmati perjalanan menggunakan kereta cepat, dan bisa jadi banyak jamaah haji yang ingin merasakannya. Sehari sebelum berangkat ke Madin...

Empat petugas Kloter ngawal satu jamaah

 Empat petugas Kloter ngawal satu jamaah  Dan Jamaahnya Hilang  Terdengar aneh tetapi nyata, meskipun pada akhirnya ketemu juga, namun sempat membuat kami bingung ketika jamaah haji yang baru menginjakkan kaki di Masjidil Haram belum ditemukan, dan jamaah tersebut melakukan thawaf bersama empat orang tim kloter yang melakukan thawaf di barisan paling akhir. Ritual awal yang dilakukan jamaah ketika pertama kali ke kota Makkah adalah melakukan umrah bagi yang melaksanakan haji Tamattu (Umroh dulu kemudian haji) atau Thawaf Qudum (thawaf kedatangan) bagi yang Haji Ifrot, pelaksanaan kegiatan ini untuk pertama kalinya dipandu oleh petugas PPIH Saudi Arabia, dengan mengingat hal ini merupakan pertama kalinya dilakukan jamaah haji dan bersama-sama, sehingga jika tidak diatur, dikhawatirkan terjadi masalah. Begitupun dengan jamaah haji yang memakai kursi roda juga harus diperhitungkan, dan akan dibantu oleh Satgas lansia yang berada di tiap-tiap sektor yang akan membantu dari mu...

Diskusi Pojok KJJT di Warung NKRI Bahas Peran Pers dalam Menjaga Kondusifitas Pemilu

BANYUWANGI – (Warta Blambangan) Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) wilayah Banyuwangi menggelar Diskusi Pojok KJJT dengan tema “Peran Pers Dalam Pemilu: Untuk Menjaga Transparansi, Keadilan, dan Integritas, Bukan Menjadi Humas atau Tokoh Politik”, pada Kamis (08/08/2024). Acara yang digelar di Warung NKRI Bakesbangpol Kabupaten Banyuwangi ini, dihadiri oleh rekan-rekan wartawan dari berbagai media, praktisi pers, penulis, sastrawan, serta perwakilan Humas TNI-Polri. Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyuwangi, Drs. R. Agus Mulyono, M.S,i., menyampaikan apresiasi atas inisiatif KJJT mengadakan diskusi ini sebagai wadah silaturahmi antara wartawan dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. "Kami berharap forum ini dapat menambah wawasan umum serta jurnalistik, demi menjaga kondusivitas wilayah dengan tetap mengedepankan integritas dan profesionalisme sesuai dengan UU Pers," ujar Agus Mulyono. Ketua KJJT Banyuwangi, Ricky Suliva...

Thawaf Pakai Mobil Golf

 Thawaf Pakai Mobil Golf  Dalam manasik haji, tidak banyak yang menyampaikan bagaimana jika melakukan thawaf, yakni mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dari kiri ke kanan dimulai dari Hajar Aswad dengan menggunakan mobil atau kendaraan lainnya, kalau Thawaf dengan berjalan kaki, kita tahu dengan tepat kita sudah sampai dimana? Apakah sampai makom Ibrahim ataukah Rukun Yamani. Perkembangan zaman mengakibatkan perkembangan alat transparansi yang semakin canggih, tidak hanya unta dan kuda, peralatan semakin canggih dan tanpa suara, untuk thawaf bisa menggunakan mobil golf dengan kecepatan satu kali putaran di lantai atas 2,25 menit. Banyak jamaah lansia yang melaksanakan thawaf ifadah menggunakan mobil golf, tarifnya lebih murah dibandingkan dengan di dorong menggunakan kursi roda, jamaah juga masih dapat melihat Ka'bah ketika menggunakan mobil golf di lantai tiga, namun jika di roof top, Ka'bah tidak terlihat. Menjadi tugas tim kloter untuk memfasilitasi jamaah terutama l...

Hajinya Orang Tidak Bisa Baca Al-Qur'an

 Hajinya Orang Tidak Bisa Baca Al-Qur'an  Tidak ada sarat orang berangkat haji harus bisa baca Al-Qur'an, meskipun juga agak aneh jika ada orang yang agamanya karena warisan, tidak memahami agama yang telah lama dianut oleh orang tuanya, faktanya tidak sedikit orang Islam yang tidak dapat membaca Al-Qur'an, mereka hafal bacaan-bacaan shalat dan beberapa doa, dia belajar bukan dengan cara membaca, tetapi dengan cara menghafalkannya, biasanya orang seperti ini shalatnya sering dilakukan di Masjid dan dia sebagai makmum, mengikuti gerakan Imam begitu saja.  Hal yang sering ditakutkan oleh orang yang berangkat haji adalah ketika pulang diminta doa oleh para peziarah dengan menggunakan Bahasa Arab, beberapa jamaah haji yang bisa membaca dengan cara membaca tulisan doa di handphone, ada juga yang menggunakan bahasa Indonesia, serta campuran. Biasanya yang dibaca adalah doa yang sama dibaca pada saat thawaf putaran keempat, ada juga yang hanya membaca doa sapu jagat. Ada satu ja...