Langsung ke konten utama

Ziarah Ke Bukit Uhud

 Ziarah Ke Bukit Uhud


Peristiwa perang Uhud di zaman Nabi Muhammad Saw memberikan pelajaran penting bagi umat Islam untuk mentaati perintah pemimpin. Perang Uhud yang terjadi di sekitar gunung Uhud  pada hari Sabtu tanggal 23 Maret 625 M atau 7 Syawal 3 H antara 700 tentara Islam dari yang seharusnya 1.000 orang karena hasutan beberapa orang munafik melawan 3.000  kafir Quraisy. 


Pada awalnya tentara Islam menenangkan peperangan, karena ketidaktaatan tentara pemanah yang berada di bukit Rumat atau sekarang oleh masyarakat disebut bukit pemanah, tentara Islam mengalami kekalahan, termasuk paman nabi Sayyidina Hamzah Ra.

Jamaah haji ketika berada di Madinah melakukan ziarah ke Jabal Uhud untuk mengenang peristiwa Uhud, mendoakan syuhada Uhud di pemakaman syuhada Uhud yang diberi pagar besi. Sehingga jamaah dapat mendoakan dari luar pagar, 

Beberapa jamaah haji juga mendaki bukit Rumat atau bukit pemanah, juga di sekitar makam dibangun monumen dalam bentuk masjid dengan nama Masjid Syuhada.

Banyak pedagang membuka lapak di areal parkir bukit Uhud, beberapa jamaah juga menyempatkan diri membeli barang sebagai cinderamata untuk dibawa ke tanah air.

Dari segi jumlah pasukan, tentara kafir jauh lebih besar dibandingkan dengan tentara Islam, namun demikian pada awalnya tentara Islam dapat menenangkan pertempuran yang tidak berimbang tersebut, pertempuran yang dilakukan beberapa kilo dari pusat kota Madinah sebagai bukti bahwa umat Islam sebagai umat yang diserang.

Ziarah ke Jabal Uhud selain untuk mendoakan para Syuhada yang gugur para perang Uhud, juga sebagai pengingat bagi umat Islam saat ini agar mentaati perintah pimpinan, memegang teguh rasa percaya terhadap sesama umat Islam, karena kekalahan umat Islam bukan karena jumlahnya sedikit, tetapi lebih pada ketidak patuhan terhadap para pemimpinnya.

Ziarah ke Jabal Uhud merupakan paket ziarah yang disediakan pihak pelaksana di Madinah, jamaah tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk mengikuti ziarah tersebut, karena ziarah disekitar kota Madinah diberi kesempatan satu hari dengan menggunakan bus yang disediakan pihak hotel, adapun jika ingin ziarah pada hari berikutnya ketempat yang belum dikunjungi pada hari pertama, dapat ziarah dengan biaya sendiri.


Madinah, 04/07/2024


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...