Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

BERKIBARLAH NAMA MU

 BERKIBARLAH NAMA MU oleh : Faiz Abadi Berkibarlah namaMu dalam hati seluruh penduduk negeri Tak terpisahkan dalam setiap derap langkah Tak terputus dari segenap gerak kehidupan Tak terlepas dari derap-derap roda pembangunan Segenap pembangunan fisik Segenap pembangunan pemikiran bangsa Segenap pembangunan mental spiritual bangsa Segenap persatuan kesatuan hati penduduk negeri Selalu terkait dan terikat harmoni ketetapan serta hukum-hukum tuhan Berkibarlah keAgungan namaMu

TERBANGLAH SEBELUM HINGGAP

 TERBANGLAH SEBELUM HINGGAP oleh ; Faiz Abadi Manakala jiwa telah memandang jasad Lebih banyak ungkap penyesalan Syariat jasmani mengapa terus diperdebatkan Hingga ego lebih besar dari kepala Hasrat hati terkubur di meja panas Mana mungkin makrifat  Hakekat lentera pada hati selalu padam Setelah puas mendengkur tidur Masihkah lampu menyala terang Sedang nelangsa terus mendera Tatkala nama tuhan tak bersemayam Apakah hingga tubuh hancur binasa Takkan bisa terjawab Semua nyanyi rindu sebenarnya Menari Menarilah hingga petang hari Tetapi tarian itu bernama harmoni semesta Setelah itu marilah terbang  Jangan hentikan sebelum sholawat belum bersemayam Terus berlari genggam sari Al Ikhlas Yakinlah kelak Firman akan Hinggap Sebelum terbit fajar tinggalkan subuh Matahari bersama bulan tetap setia pada perhitungan

BENARKAH HAM

 BENARKAH HAM oleh : Faiz Abadi Kita dengar teriakan nyaring Dari tuan pemilik veto Atas tragedi pelanggaran Namun bila mereka sekutu Kalian berikan veto perlindungan Apa bedanya dengan diskriminasi Si kecil terjepit di tengah ketiak Terinjak di telapak saat berteriak Tutup mata ketika tragedi kemanusiaan melanda  Tutup telinga padahal warga juga ;menjadi korban di Gaza Rachel Aliene Corrie terkubur bersama angan perdamaian Negeri kelahiran sudah tak berarti lagi Suara tuhan telah hinggap Pada kepak sayap nurani Terbang bersama kebebasan jiwa Tinggalkan jasad-jasad penuh diplomasi Di balik kepentingan-kepentingan bertopeng Tuan-tuan besar pemilik veto Segenap tragedi timbulkan kematian Setiap kematian wariskan dendam Apakah masih bicarakan HAM

BERIKAN BUKAN MILIKMU

 BERIKAN BUKAN MILIKMU oleh : Faiz Abadi Segeralah kembalikan  Semua bukan milikmu Apabila petang datang membayang Gelisah datang mendera Teringat kala pagi hingga senja Sekujur badan tersia-sia Hingga jiwa sangat lapar Sedangkan tubuh terlalu kenyang Tak peduli berbagi pada kelaparan sekitarnya Kadang terlalu sedikit Untuk disebut dermawan Terjebak pada hasrat sifat Sedangkan pemilik sifat terlupakan Masihkah terbiarkan nurani kehausan Setelah petang hilang Bergantian lahir raga baru Ibu baru melahirkan raga baru Ayah baru titipkan warna baru Alangkah rasa memiliki sangat menyiksa Menghimpit dada ketika harus kembali Apalagi harta tersisa berjalan sia Kadang saling bunuh antar saudara Terkadang anak-anak baru juga lupa Siapa pemilik sebenarnya Mengapa tidak lebih cerdas dari sang mualaf Nol kan semuanya Berikan segenap harta benda Pada segenap ladang jariyah Tempat-tempat ibadah Tempat-tempat menuntut ilmu Tempat-tempat kebaikan Di mana pemilik sifat terus di Agung kan

CEMBURU TAK BERUJUNG

 CEMBURU TAK BERUJUNG Oleh : Faiz Abadi Cemburu menyelinap begitu saja Pada raga- raga di sekitar Bahkan terlalu membakar hati Ketika rasa iri datang Ketika hasad menghampiri Hasutpun mulai tebarkan kata-kata Hinggap kesana kemari Hingga tempat terendah  Dibakar api cemburu Padahal hanya pada jasmani tidak sama Mengapa bila warna tidak sama Mungkin terlihat lebih mengkilap Mestinya semua mengerti Mereka terkadang membandingkan juga Sehingga juga cemburu Terkadang terlalu bangga  Lahirlah diskriminasi warna Bahkan membunuh lainnya Seperti pembantaian Yahudi oleh Hitler Lahirkan dendam berkepanjangan Di tanah perebutan terus membara Dunia pun terbelah Terbakar rasa empati Lahirlah simpati-simpati untuk ketidak adilan Sedangkan cemburu terus memburu Dirikan pemukiman baru Terus merampas tanah tersisa Diklaim milik nenek moyangnya Tak pedulikan nyawa anak bahkan sang bunda

TERHENYAK

 TERHENYAK Oleh : Faiz Abadi Bom-bom berjatuhan di Gaza Tembakan roket balasan dari pejuang Palestina Belum cukupkah Menghenyakkan semuanya Dibalik kelemahan selalu ada penindasan Di atas kekuasaan sering terselip kesewenang-wenangan Di antara derap kehidupan selalu ada persaingan Terlepas sehat atau tidak Bergantung Siapa dirinya Pagi cerah di atas langit megah Pelan-pelan berganti terik mentari Perlahan senja membayang Malam pun segera tiba Terus berganti siang dan malam Cerita manusia tidaklah terlalu berbeda Makan, minum, tidur, perjuangan,  eksistensi, eksploitasi Lalu tercermin lewat mimpi Terlintas seperti apa Dalam dengkur semalam semua manusia angankan apa? Gelegak gelombak ombak Pendam geram magma bumi Seolah menunggu muntahkan marahnya Mengapa masih ada terjebak pada lubang sama Apakah karena kita masih bangsa manusia Apabila malapetaka datang Barulah semuanya terhenyak

Gesah Lentera Sastra

  Gesah Lentera Sastra Bertempat di Pringsewu Osing Resto Rogojampi, Lentera Sastra (Terminal Literasi Pegawai Kementerian Agama) Kabupaten Banyuwangi mengadakan gesah sastra  secara online dan offline, Jumat (7/5). Pertemuan yang dilakukan dengan judul Buka bersama semi online tersebut membahas perkembangan karya tulis dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. Ketua Lentera Sastra H.Syafaat menyampaikan bahwa komunitas Lentera Sastra tidak mengadakan pertemuan dengan menghadirkan seluruh anggota secara bersama, hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan guna mencegah penularan covid-19. "Buka bersama tidak harus di tempat yang sama, yang penting waktunya bersama dan ada kebersamaan" ungkapnya. Dalam kesempatan tersebut gesah sastra disamping membahas berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan seperti Lounching buku "Pojok Romanza", sebuah buku Antologi puisi untuk mengenang almarhum Achlis Yusrianto secara virtual, juga menyempurnakan kepengurusa...

Bagi Takjil dan Santunan Yatim Kemenag Rider Comutity

  Bagi Takjil dan Santunan Yatim Kemenag Rider Comutity Kemenag Rider Comutity, sebuah club rider karyawan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi melakukan kegiatan bagi bagi takjil dan santunan kepada anak yatim di jalan MIN 2 Banyuwangi di Kecamatan Songgon, Sabtu (8/5). Sebagian besar yang disantuni juga merupakan siswa MIN 2. Sengaja kegiatan dilaksanakan diwilayah Kecamatan Songgon yang relatif sepi agar terhindar dari kerumunan, dan bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran. Ketua rombongan Yusuf menyampaikan bahwa sengaja kegiatan tidak mendatangkan banyak orang, tidak ada acara buka bersama yang dapat mendatangkan kerumunan. 'yang penting santunan tersampaikan tepat sasaran" ungkapnya. Dana santunan didapatkan dari komunitas Rider Comutity yang anggotanya dari beberapa karyawan Kementerian Agama dan KUA Kecamatan. Acara ini disambut baik oleh masyarakat sekitar. Slamet Riyadi Ketua takmir masjid Baitul Huda mewakili masyarakat sekitar menyampaikan banyak terima kasih ...

UCAPAN `IDUL FITRI YANG SALAH KAPRAH

  UCAPAN `IDUL FITRI YANG SALAH KAPRAH Oleh : Drs. H. Abdul Azis, M.Pd.I SALAH dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tidak benar; tidak betul, kliru, luput; tidak mengenai sasaran, sedangkan  “ KAPRAH “ adalah  lazim; biasa, umum. “SALAH KAPRAH” Maksudnya adalah kesalahan yang umum sekali sehingga orang tidak merasakan sebagai kesalahan. Bahasa adalah bentuk komunikasi linguistik yang dapat diucapkan, ditulis, dan dipahami oleh sekelompok orang yang sama-sama menggunakan cara komunikasi tersebut. Sebagai orang Indonesia, tentu kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Namun, ternyata banyak kesalahpahaman yang terjadi pada saat kita berbahasa. Entah karena kita terlalu sering mendengar dan membacanya, kita justru jadi enggan untuk mengoreksinya. Inilah beberapa salah kaprah bahasa yang sering terjadi pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain.  Pada sebuah pertemuan formal sering kita temui salah kaprah yang disampaikan pembawa acara (MC),...

PANCARONA MASA REMAJA

  PANCARONA MASA REMAJA oleh : Ana Luftiah Karomah Masa remaja merupakan masa yang penuh dengan rasa keingintahuan. Keingin tahuan ini   dapat menyebakan remaja termotivasi dalam mencari jati dirinya. Bagi orang yang mencari jati diri, tentu saja mereka akan melakukan apa saja yang membuat mereka tertarik dan mencoba hal - hal yang membuat mereka puas dalam memenuhi keingintahuannya. Rasa ingin tahu pada remaja juga merupakan bagian dari usaha untuk menjadi bermakna, tidak hanya untuk dirinya tapi juga untuk orang disekitarnya. Maka dari itu lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan keprbadian remaja dalam hal pembentukan keberanian, kejujuran, kemandirian, budi pekerti, dan sebagainya. Apalagi di era globalisasi ini pengaruh lingkungan jauh lebih terasa karena para remaja lebih mudah mengakses informasi. Kecanggihan teknologi dan kemudahan berkomunikasi serta tersedianya beragam fasilitas justru membuat para remaja mempunyai kebebasan yang melewa...

Lentera Sastra Ajarkan Merdeka Belajar yang Sesungguhnya

  Lentera Sastra Ajarkan Merdeka Belajar yang Sesungguhnya Oleh : Imtiyaza Syifa Ramadhani Risdayanti Merdeka Belajar  adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Anwar Makarim.   Esensi kemerdekaan berpikir, menurut Nadiem, harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Nadiem menyebut, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi. (wikipedia). Tentunya cara berfikir tersebut harus sesuai dengan koridor keilmuan yang harus dikuasai oleh seorang pendidik, sehingga dapat mengarahkan cara berfikir siswa dengan benar. Menulis merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan ide dan gagasan dari proses berfikir dan menganalisa dalam bentuk karya tulis, secara teoritis yang...

Nenek Moyangku Seorang Pelaut

  Nenek Moyangku Seorang Pelaut Oleh : Imtiyaza Syifa Ramadhani Risdayanti   Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarungi luas samudera, menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa , begitulah kira-kira petikan lagu anak anak yang sering kita dengarkan. Penggambaran bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut, hal ini tidaklah berlebihan dengan mengingat luas wilayah Indonesia yang sebagian besar merupakan wilayah laut. Bukti lain bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut dapat kita lihat pada relief Candi Borobudur, Candi Budha yang dibangun pada abad ke 8 masa Kerajaan Syailendra. Bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala dikenal dengan armada lautnya yang begitu besar hingga berlayar mengarungi Samudra Hindia sampai ke Madagaskar. Begitupun dengan wilayah kekuasaan dari kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara, bukan hanya wilayah Indonesia kini saja yang menjadi wilayahnya, namun wilayah di beberapa sekitar yang kini telah manjadi Negara tersen...

Jejak Syeh Siti Jenar di Bumi Blambangan

  Jejak Syeh Siti Jenar di Bumi Blambangan Oleh : Syafaat Kisah Syeh Siti Jenar tidak dapat dipisahkan dengan sejarah wali songo di Inonesia, hal ini dengan mengingat peran Syeh Siti Jenar dal;am mewarnai pemahaman yang sedikit berbeda dari yang diajarkan oleh para wali songo. Ajaran yang disampaikan dianggap belum saatnya diajarkan kepada masyarakat yang masih awam, dan dianggap membahayakan akidah. Terlepas dari bentuk pengadilan yang diterapkan saat itu, atau kematiannya yang menyimpan misteri, salah satunya adalah banyak yang meyakini tempat dimakamkannya, sehingga dipenjuru tanah jawa ditemui makam yang konon makam Syeh Siti Jenar. Di Kabupaten Banyuwangi ada dua desa di sua Kecamatan yang bertetangga dengan nama Lemahbang, Yakni Lemahbang Dewo berada di Kecamatan Rogojampi, serta Desa Lemahbang kulon Kecamatan Singojuruh. Hal ini sangat menarik untuk diteliti dengan mengingat di Tanah Jawa ini ada banyak nama Desa dengan nama Lemahbang atau Lemah Abang yang dalam Bahasa...

Perempuan Pematah Jalanan

  Perempuan Pematah Jalanan Oleh : Tria Aini Wulandari   Karena aku perempuan Manis sepagi ini Sudah kulampaui berpetak jarak Mengendus jalan kering Mencecap kidung patahnya reranting Hangat menyapa kota Apa kabar sibuk? Kali ini seperti biasa Kau melambai, aku mengangguk Langit siap menabur benih Sedia bumi menanda sesiapa Yang tak kenal takluk Menjadi bagian hiruk pikuk Langkah berayun. Mengepal jemari menyumpal lamun. Terimalah, segenap cinta perempuan pematah jalanan (Puisi Nurul Ludfia Rochmah)   April identik dengan Kartini, sebuah kegiatan sebagai salah satu peringatan terhadap perjuangan seorang perempuan yang sedikit mengharap persamaan dalam hal pendidikan bagi seorang perempuan agar lebih mampu untuk mendidik putra putrinya menjadi lebih baik, menjadi seorang isteri yang tidak mengecewakan ketika mendampingi suami dalam menjalankan kewajibannya, terlebih jika seorang suami yang didampinginya merupakan seorang pemimpin...