Langsung ke konten utama

Postingan

Preservasi Jalan Nasional Alas Gumitir: Jalur Gumitir Ditutup Total Selama Dua Bulan Demi Keselamatan dan Keandalan Infrastruktur

Banyuwangii (Warta Blambangan) Dalam rangka menjaga kesinambungan fungsi dan keamanan infrastruktur jalan nasional, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali akan melaksanakan penutupan total ruas Jalur Gumitir (KM 233+500) selama dua bulan, terhitung mulai Kamis, 24 Juli 2025 pukul 00.00 WIB hingga Rabu, 24 September 2025 pukul 24.00 WIB . Penutupan ini merupakan bagian dari kegiatan Preservasi Jalan Nasional yang berlokasi di kawasan Alas Gumitir , Kabupaten Jember. Kegiatan preservasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, keamanan, dan keberlanjutan jalur strategis nasional yang menghubungkan wilayah timur dan barat Jawa Timur. Jalur Gumitir merupakan koridor vital yang dilalui ribuan kendaraan setiap harinya, sehingga pemeliharaan berkala dengan pendekatan teknis yang komprehensif menjadi sangat krusial.  Adapun ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan meliputi: Penanganan longsor di beberapa titik rawan pergerakan tanah, sebagai respons ter...

Seorang yang Pernah Membakar Lilin-Lilin Kami

 Seorang yang Pernah Membakar Lilin-Lilin Kami Pagi itu datang dengan biasa saja. Angin berhembus lembut dari arah selatan, melewati genting-genting tua yang sudah sering mendengar nama disebut tanpa harus memanggil. Kopi di gelas masih beruap, dan orang-orang sibuk membetulkan kerah baju batik mereka. Tapi kami tahu, pagi itu akan berisi sesuatu yang tak akan biasa. Karena yang datang bukan orang sembarangan. Yang datang adalah orang yang pernah menyalakan nyala kecil di kepala kami—dan membiarkannya tumbuh menjadi lentera.  Namanya Dr. Moh. Amak Burhanuddin. Kini beliau menjabat sebagai Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam di Kanwil Kemenag Jawa Timur. Tapi bagi kami, beliau bukan hanya itu. Ia adalah api pertama yang menyalakan kayu-kayu basah kami, saat literasi di tempat ini hanyalah angan di jendela, kabur dan sering kabur pula. Beliau pernah menjadi Kepala Kemenag Kabupaten Banyuwangi. Saat itu, literasi belum menjadi kata yang sering dilafalkan. Menulis berita kegia...

Ketegangan Warnai Malam Ucapan Selamat Pelantikan Pengurus PGRI Banyuwangi

Banyuwangi, (Warta Blambangan)  Suasana di Kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyuwangi, Jalan Ahmad Yani, sedikit memanas pada Sabtu malam. Setelah siang harinya berlangsung pelantikan kepengurusan PGRI versi Ahmad Sodiq, malam harinya muncul ketegangan terkait pemasangan banner ucapan selamat dari pengurus PGRI yang masih mengacu pada Surat Keputusan (SK) sebelumnya, dengan ketua Sudarman. Peristiwa ini terjadi di lantai atas kantor PGRI. Banner ucapan selamat kepada pengurus baru yang baru saja dilantik pada siang harinya, tertutup oleh banner kegiatan yang dipasang oleh tim pengurus PGRI di bawah kepemimpinan Sudarman. Hal ini menimbulkan ketegangan, karena dua orang dari pihak pengurus baru datang dan menyatakan keberatan atas pemasangan banner tersebut.  Mereka menilai bahwa penutupan banner pelantikan yang baru berlangsung beberapa jam sebelumnya merupakan bentuk tidak menghormati proses pelantikan dan pengakuan pengurus yang sah. Namun, menurut ...

Jalur Cinta yang Tak Bisa Terulang

 *Jalur Cinta yang Tak Bisa Terulang* Sore itu selepas kerja aku membawva cinta dalam kardus kecil. Ia mengeong pelan, seperti tahu bahwa ia akan diserahkan kepada tangan lain yang lebih lembut daripada tanganku: tangan anak perempuanku, belahan jiwaku, amanah terbesar dalam hidupku. Dia, anakku, kini berada di semester terakhir kuliahnya. Usianya telah menginjak dewasa, tapi dalam benakku, ia masih bocah kecil yang dulu sering memelukku saat takut petir, tidak dapat tidur sebelum kupeluk erat-erat, Kulitnya bersih seperti lembaran pagi pertama di musim semi. Wajahnya membawa cahaya, dan setiap kali ia tersenyum, dunia seperti menunduk hormat. Sebagai ayah, aku tahu: kelak ia akan pergi. Bukan karena ia tidak cinta, tapi karena cinta yang lain akan menjemputnya, dan aku harus rela berdiri di tepi peron kehidupannya, melambaikan tangan kepada kereta yang tak lagi kutumpangi. Tapi malam ini aku masih punya alasan untuk mendekap sebentar waktu bersamanya. Kucing kecil ini, kesayangann...

Ngelukat di Banyuwangi

 *Ngelukat* Saya tidak sedang ingin menulis tentang budaya. Tapi setiap kali kata “ngelukat” muncul, saya teringat air. Dan air adalah hal paling jujur di dunia ini. Di kalangan masyarakat Osing Banyuwangi, ngelukat berarti menyucikan diri. Konon berasal dari ajaran Hindu. Tapi saya tidak tertarik dari mana asalnya. Saya lebih tertarik pada bagaimana sebuah tradisi bisa tetap hidup meski tak ada yang benar-benar mengerti maknanya secara utuh. Saya pernah diajak ngelukat. Diajak begitu saja. Tidak ada upacara. Tidak ada bendera. Tidak ada juru foto. Hanya saya, tubuh saya, dan seember air pancuran pegunungan yang dinginnya terasa seperti sisa kutukan dari masa lalu. Saya tidak tahu apakah air itu suci, tapi saya percaya air tidak pernah punya niat buruk. Saya diam, lalu menyiramkan air ke kepala. Seperti orang yang ingin memaafkan diri sendiri, padahal tahu tidak semua bisa dimaafkan. Ngelukat, di Banyuwangi, katanya bagian dari warisan budaya Osing. Tapi Banyuwangi itu sendiri adal...

Banyuwangi Siap Gelar Sekolah Rakyat: MoU antara Mensos dan Bupati Tandai Implementasi Tahap Awal

JAKARTA (Warta Blambangan)  Kabupaten Banyuwangi secara resmi memenuhi seluruh indikator kelayakan sebagai lokasi pelaksanaan Sekolah Rakyat rintisan, sebuah program strategis nasional yang diinisiasi oleh Presiden Republik Indonesia dalam rangka pengentasan kemiskinan ekstrem dan pemerataan akses pendidikan. Kelayakan ini ditetapkan setelah hasil asesmen menyeluruh oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU), dan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Sosial Dr. (H.C.) Saifullah Yusuf dan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, pada Kamis (10/7/2025) di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial RI, Jakarta. Program Sekolah Rakyat merupakan bagian integral dari Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini dirancang untuk menjawab persoalan ketimpangan pendidikan dengan pendekatan terstruktur, berbasis komunitas, d...

Putri Indonesia Hadir, Banyuwangi Menyulam Mimpi dalam Ethno Carnival

BANYUWANGI (Warta Blambangan) A ngin musim kemarau membawa kabar dari timur. Sebuah perhelatan budaya akan digelar kembali di bumi yang diberkahi matahari pagi pertama: Banyuwangi. Sabtu, 12 Juli 2025, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) kembali melangkah di jalan raya kota, menyulam mitos dan warisan menjadi busana, gerak, dan rupa yang memukau. Tahun ini, BEC bukan sekadar arak-arakan kostum megah—ia adalah nyanyian tentang akar dan angin, tentang tubuh yang dilahirkan oleh tradisi. Dalam helatan yang masuk kalender Karisma Event Nusantara (KEN) ini, satu nama yang kini memancarkan cahaya dari pentas dunia akan turut hadir: Firsta Yufi Amarta Putri . Putri Indonesia 2025 yang juga menyandang gelar Miss Supranational Asia dan Oceania 2025, akan berjalan di antara gemuruh tepuk tangan, menyapa tanah kelahirannya—sebuah panggung tempat jati diri ditenun kembali.v Firsta bukan hanya membawa mahkota; ia membawa cerita. Cerita tentang anak muda Indonesia yang lahir dari pergelangan kampung,...