Langsung ke konten utama

Napak Tilas ke Masjid Quba

 Napak Tilas ke Masjid Quba 



Menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi muslim yang telah mampu, selain menunaikan ibadah haji di Kota Makkah, jamaah juga ke Kota Madinah untuk Shalat berjalan di Masjid Nabawi serta berziarah ke tempat-tempat bersejarah disekitar kota Madinah, salah satunya adalah Masjid Quba yang mempunyai beberapa keistimewaan.

Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun 1 Hijriyah di Quba, ketika beliau pertama menginjakkan kaki hijrah di Madinah. masjid ini memiliki pesona keindahan dan nilai sejarah yang penting dalam sejarah perkembangan Islam sehingga menjadi tempat yang menarik dan bernilai ibadah untuk dikunjungi, meskipun beberapa kali mengalami renovasi, namun tetap mempertahankan ciri khas Masjid Peninggalan nabi yakni bagian tengah Masjid tanpa atap, dan untuk menghindari dari panas matahari, dipasang para-para.


Masjid tersebut menjadi titik awal sejarah kemasjidan dalam Islam. Ia berada di tepi Kota Madinah di kawasan perkampungan yang dinamai Quba, lebih kurang 4 Km di arah selatan Masjid Nabawi.

Untuk menuju ke Masjid tersebut saat ini selain jalan kaki atau mengendarai kendaraan umum, dapat menggunakan Golf Cart yang berada di belakang Masjid Ghamamah dengan tarif SAR 20 untuk pulang pergi. 


Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa Masjid Quba adalah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketaqwaan Rasullullah Saw kepada Allah SWT.


”Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).


Di kampung Quba, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam disambut meriah oleh penduduk Madinah dengan lantunan nasyid thala’al badru’alaina. Beliau singgah di Quba selama empat hari, dan beliau memerintahkan untuk membangun Masjid Quba bahkan ikut terlibat dalam proses pembangunannya.


Setelah berada di Madinah, Nabi Muhammad Saw selalu menyempatkan diri mendatangi Masjid Quba untuk melakukan salat dua rakaat, yang biasanya dilakukan pada hari sabtu.

Dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abdullah bin Umar, dia berkata. "Dahulu Nabi Muhammad Saw mendatangi Masjid Quba setiap hari Sabtu dengan berjalan kaki atau berkendaraan kemudian melaksanakan salat dua rakaat.”

Jamaah haji Indonesia ada program city tour yang salah satunya di Masjid Quba. Jamaah biasanya sudah berwudlu sebelum memasuki bus, hal ini dilakukan untuk mengikuti yang pernah dilakukan nabi, dan agar tidak  terlalu lama di Quba untuk mengambil wudlu, mereka bisa langsung shalat dua rakaat dan menikmati keindahan bangunan yang penuh sejarah itu, ada pigura foto yang dapat digunakan jamaah untuk mengabadikan kenangan dengan latar belakang Masjid Quba.

Hal ini dikarenakan masjid ini memiliki keutamaan bagi orang yang salat di dalamnya. Di antaranya salat di dalamnya bernilai seperti pahala umrah, sesuai sesuai dengan Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya kemudian mendatangi masjid ini, yakni Masjid Quba kemudian salat di dalamnya, maka pahalanya seperti ia menjalankan umrah,” (Ibnu Majah).

Masjid Quba dikelilingi oleh kebun kurma, sehingga jamaah dapat menikmati keindahan kebun kurma ketika sedang berbuah, beberapa tempat yang dapat digunakan sebagai swafoto selain pigura bertuliskan Ana (lambang cinta) Quba, juga gapura bertuliskan Masjid Quba.


Syafaat, Madinah Juli 2024


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...