Langsung ke konten utama

Lomba Baca Puisi dan Mewarnai Boneka Karakter Memaknai Bazaar UMKM Merdeka

Banyuwangi (Warta Blambangan) Kebyar Dirgahayu Kemerdekaan RI Ke-78  juga dilakukan pelaku UMKM dengan menggandeng parapihak kolaborasi bertempat di Pasar Wisata Sobo Terpadu Banyuwangi,25-27  Agustus.



Digagas Pegadaian yang menggandengan AKRAB, acara meliputi pameran,bazaar,pentas seni serta jalan sehat yang menggandeng Panitia Semarak Merah Putih Pemerintah Kelurahan Sobo Kecamatan Banyuwanngi yang dimotori Made Maharta dan Waluyo  yang diikuti lebih dari 2000 pembeli tiket seharga 5 ribu yang sediakan hadiah kulkas,sepeda gunung,kompor gas,kipas angin dan produk umkm.


Sabtu pagi 26 Agustus Pasar Wisata Sobo Terpadu yang kiosnya masih sepi penjual dan pembeli itu jadi semarak.Komunitas senam adakan gerak badan dan lomba khas agustusan.

Di pagi yang ceria itu kian bermakna kala Ownwer Ocha Floris dan asesoris menggandeng kru Sanggar Merah Putih'45 mengadakan lomba mewarnai boneka berkarakter dan baca puisi yang diikuti sekitar 45 peserta.Untuk mewarnai tembikar dengan cat tembok ini masih ajang awal yang bisa booming dalam parade menuju ke lembaga sekolah atau kala umkm car freeday gesibu Blambangan untuk songsong lomba menyemarakkan Harjaba 18 Desember  atau Peringatan Hari Anak Nasonal tahun depan."Kita target ada event mewarnai boneka desain celengan yang diikuti sewu jebeng thulik cilik!" tutur S.Rahmat Ketua Juri mewarnai yang pendiri Pakarwangi dibenarkan creator desain yang juga fasda UMKM naik kelas,Fendi Felani yang menilai kreasi peserta didukung dengan dokumentasi yang dibuatnya dari berbagai angle.

Sedang juri baca puisi Indah Catur Cahyaningtyas dari Sahabat Aura Lentera terpukau dengan penampilan segenap peserta.Semua bagus dan berkelas vokal,ekspresi dan penjiwaannya.Maka perdebatan panjang terjadi saat menentukan jawara.Pengamatan dan catatan saat apresiasi begitu hidup dengan dewan juri pemain film yang sudah 3 periode jadi pengurus Dewan Kesenian Blambangan (DKB)Pramoe Soekarno, Indah CC yang biasa mengasah talenta difabel dan santri ke Festival Anak Sholeh serta sekretaris Sanggar Merah Putih"45 Nuchbah MF,S.Pd yang mulai TK sering juara baca puisi.

Peserta memang ada yang sudah meraih prestasi di ajang Porseni MI Kemenag, Lomba Literasi Bahasa Dinas Pendidikan ataupun yang diadakan EO Senyum Agmadina Banyuwangi maupun EO Jember dan Bali.Hingga jawara dari berbagai sekolah.

Kali ini untuk baca puisi juara 1 diraih Azalea 

Zukhruflizzah dari MI Islamiyah Rogojampi,disusul MIN 1 Sobo atas nama Aura yang saat Porseni MI Di Muncar ditetapkan juara 3.Lanjut juara 3 Raeesa dari SDN 1 Rogojampi.Harapan direbut Siswi SDN 1 Klatak dan SDN 1 Kepatihan.Dalam mengisi Bulan Bahasa Oktober mereka kompetisi lagi dalam Liga Puisi yang diselenggarakan media cetak lokal terbesar Banyuwangi.


Ketua Panitia M.Zainullah pada media ini ungkapkan syukur nan puas atas animo segenap masyarakat.

"Alhamdulillah rangkaian seluruh acara sudah berjalan lancar dan berharap event mendatang lebih sukses dan berkah dengan kebersamaan,sinergi dan kolaborasi para pihak!" tutur owner Ocha yang akrab dipanggil Adam ini dengan senyum khasnya.

Hadir di pembukaan dan pamungkas acara pejabat Pegadaian,PNM Mandiri dan Dinas Koperasi,Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi.(AWN/Aguk/WB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...