Langsung ke konten utama

Doa Bersama 77 Tokoh Agama di Pura Agung Blambangan

Banyuwanggi (Warta Syafaat). Doa Bersama 77 Tokoh Agama Hindu di Pura Agung Blambangan. 


Puncak kegiatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 77 Kementerian Agama, Sabtu (14/01/23) dilakukan oleh Pemuka Agama serentak di Kabupaten Banyuwangi. Umat Hindu melaksanakan doa bersama sebelum kegiatan Hari Raya Kuningan dan Puja Wali. 

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Dr Moh Amak Burhanudin diwakili Penyelenggara Hindu Marjuki menyampaikan bahwa Doa bersama merupakan rangkaian acara penutup HAB ke  77 yang dilaksanakan Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. 

Dikesempatan terpisah, Amak menyampaikan bahwa Kementerian Agama merupakan Kementerian untuk semua umat beragama, 
"Berdoa dengan cara berbeda ditempat berbveda dalam waktu yang sama untuk tujuan yang sama" ungkapnya.
Lebih lanjut Amak menyampaikan bahwa ini merupakan salah satu wujut Moderasi Beragama, karena dalam ritual keagamaan tidak dapat dicamput  adukkan. 


Dirinya juga menyampaikan bahwa, kegiatan doa bersama lintas agama merupakan bentuk ikhtiar kapada Tuhan yang mahas kuasa, seluruh kegiatan dilengkapi dengan doa bersama. Dimana doa bersama ini diikuti oleh 77 orang dari setiap agama. 

“Doa Bersama lintas Agama, yang kita laksanakan dengan tetap mengedepankan toleransi dan persatuan, yang kita tujukan kepada perintis, para pemimpin dan pendahulu kita, baik di daerah maupun di pusat”, pungkasnya 

Doa Bersama ini diikuti oleh KKG Agama Hindu dan para Penyuluh Agama Hindu se-Kabupaten Banyuwangi.
Setelah Doa bersama dalam rangka HAB ke 77, peserta berbaur mengikuti rangkaian kegiatan Hari Raya Kuningan dan Puja Wali. 

Dalam rangkaian upacara ini, umat Hindu mengadakan prosesi arak tirta berkeliling desa. Dihadiri oleh ribuan umat Hindu dari berbagai daerah dan kecamatan di Banyuwangi, termasuk dari Bali. 


Sementara persiapan acara sudah dilaksanakan sejak hari Selasa 10 Januari 2023 dan berakhir pada tanggal 17 Januari 2023. 

“Upacara hari ini dua kali acara, satu adalah Perayaan Kuningan dan kedua Pujawali. Yang mana Pujawali adalah ulang tahun Pura Agung Blambangan” kata Ketua Penasehat Perayaan Kuningan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2023, Drs. Maseri.111 

Salah satu rangkaian dalam upacara ini adalah arak tirta, yaitu mengiring tirta berkeliling desa untuk selanjutnya tirta tersebut digunakan untuk melukat umat, yaitu untuk mensucikan diri secara lahir dan batin. Dalam mengarak tirta umat Hindu memainkan berbagai alat musik gamelan Saka Gong Balaganjur.
Rangkaian acaranya nanti adalah dimulai dengan ngaturan banten Pujawali dan Kuningan, ngajum tirta, selanjutnya arak tirta, pembukaan, sloka wedha, kata sambutan, darma wacana, persembahyangan HR Kuningan dan penutupan. Tirta yang diiring keliling desa nantinya diguna untuk melukat, menyucikan umat lahir dan batin”, terang Drs. Maseri. 

“Selain dihadiri oleh seluruh umat dan romo mangku serta undangan dari PHDI Provinsi Bali, acara sedianya akan dihadiri juga oleh Koordinator Staf Khusus Presidenan RI, yaitu Dr. Anak Agung Ari Dwi Payana yang menyampaikan darma wacana” jelasnya.
Pagelaran dilaksanakan dengan meriah, tertib dan aman, pihak panitia bersama-sama Pihak TNI Koramil 0825-17 Muncar dan Polisi Sektor Muncar dibantu oleh Pecalang Banyuwangi dan Linmas Desa Tembokrejo turut mengamankan dan mengatur ketertiban jalannya upacara. 

“Perayaan Kuningan sebagai penutup dari Hari Raya Galungan, semoga pelaksanaan upacara ini berjalan lancar dan tertib hingga akhir”, tutup Drs. Maseri. (syaf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...