"Sabana 2"
Oleh : Dardiri
Aku berbicara dengan bahasa rumput,
Mengambang di padang berkabut,
Memburu pagi,
Mengejar sesiapa yang berkawan tanah,
Siapa yang mendawai kecipak air di kakiku?,
Tanah basah,
Begitu nyaris sempurna,
Membentuk jalinan rindu,
Menebar jala sutra dengan mantra manyura,
Apa yang didapatinya?,
Kijang emas dengan mutu manikam di tanduknya,
Serimpang hujan dengan catatan rindu semalam di rintiknya,
Selasar embun dengan pendar spektra di sekelilingnya,
Patahan bulan sabit dengan warna perak di ujungnya,
Sia-sia,
Tidak ada yang bisa membaca,
Perbincangan rumput dan tanah,
Hanya menyisakan cecaran basah,
Dan sedikit percik dari dulang besar merata,
Sabana,
Aku bercerita dengan bahasa rumput,
Merimbun di halaman rumahmu,
Tepat di bawah rekah mawar,
Yang selalu tersipu oleh kerling matamu,
Dan ketika kelopaknya berguguran satu persatu,
Ada pula namaku,
Di situ,-
(K G P H : 13 Februari 2021)
Komentar
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar