Langsung ke konten utama

AMPUNILAH KEPALSUANKU

 AMPUNILAH KEPALSUANKU

Oleh : Faiz Abadi

Kami katakan sudah berjuang 

Pada setiap penjuru dunia hingga paling ujung

Pada setiap waktu paling penghujung

Tetapi tetap saja musibah di mana mana

Mendera seperti tak pernah lelah

Semakin hari semakin bertambah

Belum habis covid 19

Jerit tangis kembali memelas

Nyawa seperti pepes udang saja

Belum lagi pertikaian antar sesama

Korban nafsu birahi

Korban nafsu angkara

Menambah daftar nestapa

Tuhan apakah kami hendak demo padamu

Membawa pamflet kalimat unjuk rasa

Alangkah nyawa tidak berharga

Tak mungkin 

Tak mungkin Engkau lakukan tanpa sebab

Karena peringatan telah berulang kali

Pada setiap ayat ayat Al kitab

Pada setiap ayat ayat tertulis di bumi  dan langit

Hingga berganti ganti utusan tiap jaman

Tiada bosan Engkau ingatkan

Sebenarnya kebosanan pada siapa

Nina bobok kekayaan

Keputus asaan segenap kemelaratan

Kebutaan nurani di ujung derita, kekuasaan, kedengkian, kealpaan

Ya Allah segenap kebajikan sudah kami tebarkan

Di radio, televisi, segenap media bahkan sampai satelit satelit pemancar

Kosongkah semua

Melompong pada segenap catatan kebaikan

Terbunuh di ujung pedang pencitraan

Antara kesadaran dan kepasrahan

Harus katakan kami ini siapa?

Mau berbuat apa?

Kecuali menerima saja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...