Langsung ke konten utama

Sayangku Tak Terbatas Jarak Untukmu


Sayangku Tak Terbatas Jarak Untukmu
Oleh :Eny Susiani
Dirumah saja, Phisical Distancing, WFH, belajar di rumah buat jaga jarak,dengann kerabat dan sahabat bukan berarti menjauh, sejenak kita memberi ruang untuk bumi agar bisa bernafas lebih lega kembali. Jarak tak berarti kita jauh mari kita lewati ini semua agar bumi segera pulih kembali untuk memulai asa kita kembali. Hati kita masih terikat dalam satu ikat, setiap nafasku selalu teringat dirimu, meskipun jauh, di dunia maya setiap saat kita bisa bertemu. Berat memang karena kita adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain, yang selalu butuh untuk aktualisasi diri bersama orang lain.Tapi diam di rumah bukan berarti kita terpisah dari komunitas kita, bukan berarti kita tidak bisa aktualisasi diri, kita tetap bisa bersama walau jarak memisahkan kita, kita juga tetap bisa berkarya untuk masa depan kita dan Indonesia kedepan.
Tetap semangat anak anakku, bukan hanya kamu yang rindu untuk sekolah kamipun sangat rindu anda semua, rindu senyum, tawa, dan candaan di sela sela jam belajar kita, rindu ketika ada yang bertanya denga pertanyaan jahil kalian,ketika ada yang mengacungkan jari dan bertanya, yang saya kira bertanya tentang materi ternyata," bu ibu sudah move on" Astaqfirulloh dasar generasi milenial dimana guru sering diangap teman. Dan banyak pertanyaan lain yang sekarang bikin ibu rindu kalian semua, rindu menderu, tapi kita tetap harus berusaha, berpikir positif bahwa wabah ini akan segera berakhir dan mari kita bersama tetap belajar dan berkarya untuk negeri kita tetap bisa bersama saling menyapa saling mendukung dan belajar melalui media online yang ada.
Bu kapan perpisahan? Kami ingin tampil cantik bu, kami ingin punya photo kenangan, kami ingin sungkem dengan orang tua di hari wisuda, kami sudah beli baju wisuda bu. Anak anaku Ibupun ingin hal yang sama tapi keadaan yang membuat  semua ini terjadi, ingat tidak Wisuda bukan berarti tidak punya kenangan justru inilah nanti yang akan menjadi kenangan yang bisa anda ceritakan pada anak cucu anda generasi covid, generasi lulus tanpa UN, generasi yang lulus tanpa wisuda dan masuk sekolah baru tanpa disambut, generasi yang merdeka belajar, belajar melalui banyak media online yang menghabiskan banyak paket data, generasi  yang diam dirumah justru menjadi pahlawan, kita bisa merayakan kelulusan didunia maya dengan berbagai aplikasi yang adaengkau masih bisa menggunakan baju yang didisain khusus untuk merayakan kelulusan dan membagikannya kepada kita. Agar Ibu tahu bahwa engkau benar benar pantas disebut dewasa.
Banyak keluhan paket data habis dan dengan tersenyum Ibu jawab minta uang saku ke ortu karena kamu tetap sekolah dan ada yang menjawab ortu tidak punya uang bu, Ibu jawab ganti baju, pakai jilbab topi dan jangan lupa pakai masker kemudian pergi ke Kantor Desa atau Kecamatan terdekat jangan lupa tetap jaga jarak dan jaga kebersihan, kita tertawa bersama, dan kalian tetap bisa belajar bersama. Menggunakan jaringan gratis yang tersedia. Bagaimanapun tetap saja muncul kebosanan dan ketika pembelajaran dengan zoomeeting kalian bersorak riang sekali karena bisa bertemu dengan guru dan teman walau jarak memisahkan kita, sunguh sesuatu banget ini juga kenangan anak anaku, kenangan kita pernah berperang dengan monster kecil yang tidak kasat mata tapi bisa memporak porandakan segala lini kehidupan manusia.
Tidak sekedar kenangan tapi juga pembelajaran hidup yang sebenarnya, bahwa mahkluk kecil itu bisa membuat dunia kocar kacir kalang kabut, ketakutan, kebingungan, pengalihan kebijakan, juga menumbuhkan sikap kesetiakawanan, kedermawanan, semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa kita yang lama kurang terlihat, semua ini tentu sesuai rencana Allah yang menguasai kehidupan, bahkan ilmu pengetahuanpun tidak berdaya menghadapinya,arogansi seakan hilang  Seiring harapan semoga pandemi segera berakhir dan kita bisa bertemu kembali diruang kelas nyata tanpa sekat dan tidak lagi kami dapati ruang dan bangku kosong  yang membuat dada sesak dan nafas panjang. Tetap semangat anak anaku, kita tetap patuhi himbauan pemerintah jadilah warga negara yang cerdas dan baik smart and good civics seperti slogan dan yel yel  pembelajaran PPKn kita dalam.menghadapi ancaman tidak nyata terhadap NKRI jangan lupa tetap jaga kepedulian dengan sesama.
Belum lagi ada peryataan teman tetangga dan lain lain yang mengatakan enak jadi PNS diam dirumah ndak kerja tetap di bayar, bahkan ada yang mengatakan makan gaji buta, ah biarlah mereka tidak tahu apa yang kami lakukan, kami tetap mengajar dari rumah koreksi tugas dan menagih tugas sampai malam, menyiapkan mental dan materi agar siswa kami tetap semangat belajar, karena menjadi guru adalah pilihan, bahkan nafas kami dan separuh hidup dan cinta kami untuk siswa siswi kami, kami ingin memberikan yang terbaik untuk anak dan siswa kami karena negeri ini suatu saat akan berada dalam kendali mereka, tentu tangung jawab moral yang tidak main main. Kebahagiaan seorang guru adalah bila siswa atau muridnya sukses sesuai kemampuan masing masing.
Marilah kita bersama bergotong royong bersama agar pandemi segera berakhir,tetep jaga jarak,jaga kebersihan untuk Indonesia tercinta, dan jangan lupa berdoa dan percaya semua akan segera berakhir dan kita akan bertemu kembali manjadi insan yang lebih baik.

Penulis Guru PPKn MAN 3 Banyuwangi di Srono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...