Langsung ke konten utama

Postingan

Perempuan Pematah Jalanan

  Perempuan Pematah Jalanan Oleh : Tria Aini Wulandari   Karena aku perempuan Manis sepagi ini Sudah kulampaui berpetak jarak Mengendus jalan kering Mencecap kidung patahnya reranting Hangat menyapa kota Apa kabar sibuk? Kali ini seperti biasa Kau melambai, aku mengangguk Langit siap menabur benih Sedia bumi menanda sesiapa Yang tak kenal takluk Menjadi bagian hiruk pikuk Langkah berayun. Mengepal jemari menyumpal lamun. Terimalah, segenap cinta perempuan pematah jalanan (Puisi Nurul Ludfia Rochmah)   April identik dengan Kartini, sebuah kegiatan sebagai salah satu peringatan terhadap perjuangan seorang perempuan yang sedikit mengharap persamaan dalam hal pendidikan bagi seorang perempuan agar lebih mampu untuk mendidik putra putrinya menjadi lebih baik, menjadi seorang isteri yang tidak mengecewakan ketika mendampingi suami dalam menjalankan kewajibannya, terlebih jika seorang suami yang didampinginya merupakan seorang pemimpin...

ESAKANMU

 ESAKANMU Oleh : Faiz Abadi EsakanMu setiap waktu belum mampu Pada tiap rakaat saja timbul tenggelam Ketika sadar kusebut kembali Kadang keadaan memaksa Ketika datang sengsara Ku panggil namaMu Agar datang sebuah pertolongan Ketika petir menggelegar nyaliku ciut Berulang kali namaMu ku sebut Sebenarnya aku tahu Pada generasi yang ku besarkan Pada gadis cantik telah kau berikan Pada kedudukanku kini Pada semua isi rumah  Pada segala yang ada Pada setiap nafasku Pada setiap kepentingan Harusnya namaMu tetap Esa

TIADA BANDING

 TIADA BANDING oleh : Faiz Abadi Adakah cinta melebihi  beliau? Sang utusan penutup zaman Sudah tiada masih bisa memberikan syafaat 50 rakaat shalat dimintakan 17 saja Bahkan sungguh terlalu cintanya Untuk umatnya punya kesempatan taubat Ketika ajal sudah sangat dekat Apakah mau mencoba Silahkan saja Habiskan seluruh hidup bermaksiat Sisakan sedikit saja Untuk kembali pada jalanNya Atau dari waktu ke waktu terus kumpulkan harta Sedikit saja berikan pada Si papa Biarkan Si Yatim bersama anak-anak jalanan diurus mereka Bila nafas sudah tersengal-sengal  Segeralah mohon ampunan Wahai semuanya Lupakah kesederhanaan beliau ajarkan Hanya satu- dua butir kurma untuk mengganjal perutnya Itupun kadang dalam dua hari Khadijah belahan hatinya Seorang saudagar kaya raya Mewariskan satu baju tersisa Melekat pada tubuhnya Sebelum menghadap kepadaNya Masih adakah pembanding Darma bakti pada kehidupan untuk seluruh umat manusia Apabila tersisa rasa malu  Tidak perlu gelisah Ambil ta...

Kartini Baru di Era Pandemi

  Kartini Baru di Era Pandemi Oleh : Annisa Vika Syah Maharani Perempuan merupakan   seorang ibu, sebagai madrasah pertama yang dikenal anak dan merupakan tempat utama dalam pembentukan kepribadian seorang anak. Peran perempuan sebagai seorang ibu merupakan figure yang dicontoh dan diteladani dalam perilaku, moralitas dan perannya di mata seorang anak. Disamping peran kodrati yang nyaris tidak tergantikan tersebut perempuan juga mempunyai peran sosial yang dapat dijadikan salah satu parameter moralitas sebuah bangsa. Perempuan juga dapat berperan aktif diberbagai sektor tanpa menanggalkan kodratnya, tidak jarang perempuan yang diibaratkan tulang rusuk tersebut berubah fungsi menjadi tulang punggung.April selalu ditandai sebagai momen untuk mengenang sang pejuang hak-hak perempuan di zamannya. Peringatan hari lahir   salah satu pejuang perempuan yang mewarnai sejarah bangsa Indonesia. Dialah Raden Ajeng Kartini yang biasa dipanggil Kartini, sudah di depan mata tepatnya...

Remaja dan Generalized Anxiety Disorder

  Remaja dan Generalized Anxiety Disorder Oleh : Maula Aisyah Haidaril Mujahidah Azzahra   Apa yang terlintas di pikiran ketika mendengar kata Anxiety Disorder? terdengar aneh? ataukah hal tabu untuk di bicarakan ? ataukah belum pernah sama sekali mendengar atau mengetahui tentang Anxiety Disorder ? tulisan kali ini adalah cerita tentang seseorang yang baru saja di diagnosa memiliki Anxiety Disorder, lebih tepatnya Generalized Anxiety Disorder (GAD), psikolog yang menangani memberikan diagnosa setelah 3 kali pertemuan konsultasi . Sebenarnya tidak ada yang menyuruhnya untuk cerita hal ini, tetapi hanya ingin menyuarakan suara orang orang yang sama-sama berjuang dengan Generalized Anxiety Disorder, menyuarakan suara orang orang yang masih bungkam karena takut akan stigma orang-orang di sekitar mereka, menyuarakan pendapat yang sebenarnya tentang pentingnya kesehatan mental khususnya untuk remaja, menyuarakan suara yang sebenarnya tentang isu kesehatan mental bahwa itu bukanlah ...

SEPERTI PENGORBANAN SANG LEBAH?

 SEPERTI PENGORBANAN SANG LEBAH? oleh ; Faiz Abadi Bangsa lebah tidak mengenal agama Tetapi mengenal tuhan Diperkenalkan oleh tuhan Lihatlah pengorbanan lebah penjaga Ikuti perintah tuhan Engkau korbankan dirimu Demi persatuan bangsa lebah Ditentukan tuhan Kedaulatan negerimu lebih berharga Dibandingkan dengan nyawa Tak satupun boleh menginjak negeri tercinta Sebelum melangkahi para penjaga Satu sengatan satu nyawa Lalu mati sendiri Hidup bukan untuk diri sendiri Demi kejayaan bangsa lebah Kelanggengan Keberlangsungan generasi Perdamaian dimulai dari negeri sendiri Karena ini adalah koloni sendiri Tanpa mengganggu Tapi juga tidak mau diganggu Adakah untuk umat manusia di segenap belahan dunia Meninggalkan ego Demi kepentingan bangsa manusia Atau justru membentuk kelompok menjadi ego bersama Menguasai negeri Mengorbankan manusia lain Bukan demi kelangsungan bangsa manusia Tetapi hanya untuk sebuah nama Sang lebah hanya menyengat bukan membunuh Itu saja mati Satu saja Bukan beribu-ri...

KUINGIN DENGAR SUARAMU

 KUINGIN DENGAR SUARAMU oleh ; Syafaat Tarhim terdengar samar-samar 2-3 hari lagi pergulatan dmulai Peperangan paling besar Untuk manusia sadar Mendengarkan keingkaran Bagi jiwa terkapar Setelah satu bulan kelak Siapakah tak ingin dapatkan lailatul qodar Sudahi peperangan Lalu hanya satu suara saja terdengar Tetapi jelas bukan tentang kebatilan