Langsung ke konten utama

Sebanyak 376 Jamaah Haji Kloter Sub-44 Banyuwangi Dilepas Bupati Banyuwangi

Banyuwangi (Warta Blambangan) Sebanyak 376 jamaah haji asal Banyuwangi yang tergabung dalam Kloter Sub-44 diberangkatkan ke Asrama Haji Surabaya pada Selasa pagi, 13 Mei 2025. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melepas secara langsung para tamu Allah di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.



Dalam sambutannya, Bupati Ipuk menyampaikan harapan agar para jamaah senantiasa menjaga sikap dan menjadi duta bangsa yang membawa nama baik Indonesia, khususnya Banyuwangi.



"Bapak-Ibu adalah duta bangsa. Jaga sikap, jaga kekompakan, mari kita manfaatkan undangan dari Allah ini dengan sebaik-baiknya. Kita umat Nabi Muhammad saling kuatkan persaudaraan," ujar Ipuk di hadapan ratusan jamaah dan keluarga yang mengantar.


Ipuk juga menitipkan doa kepada para jamaah agar memohonkan kebaikan dan keberkahan bagi Banyuwangi.


"Titip doa untuk Banyuwangi agar selalu dalam lindungan Allah, diberi keberkahan, dijauhkan dari hal-hal buruk," tambahnya.


Pagi itu, sebanyak sembilan rombongan dari Kloter Sub-44 menaiki armada bus yang telah disiapkan. Sebelum keberangkatan, Bupati Ipuk turut menyapa dan mendoakan jamaah langsung di dalam bus, satu per satu, memberikan semangat dan doa agar perjalanan ibadah haji berjalan lancar dan selamat hingga kembali ke tanah air.


Suasana haru dan khidmat menyelimuti proses pemberangkatan, diiringi lantunan salawat dan doa dari para petugas serta keluarga yang mengantar.


Jamaah haji Kloter Sub-44 ini dijadwalkan tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya siang hari dan akan diterbangkan menuju Tanah Suci pada jadwal yang telah ditentukan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Pemerintah Kabupaten bersama Kantor Kementerian Agama Banyuwangi memastikan seluruh layanan keberangkatan berjalan lancar dan tertib.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...