Langsung ke konten utama

Sambut Ramadlan, Takmir Masjid Jamik Baiturrahim Kepanjen Bina 100 lebih Imam Masjid & Mushola

Rabu, 06 Maret 2024- 22:21 Jelang datangnya bulan Suci Ramadan, Takmir Masjid Baiturrahim di Desa Curungrejo, Kepanjen, Kabupaten Malang, telah memberikan pembinaan terhadap para imam masjid dan mushola. Pemberian pembinaan ini bertujuan memberikan pembekalan kepada imam rowatib di masing-masing mushola dan masjid, yang akan memimpin/menjadi imam sholat rowatib dan taraweh selama bulan Ramadan. Ketua Takmir Masjid Baiturrahim, H.Mohamad Iksan mengatakan, terdapat 100 lebih orang Imam yang terdiri dari lima masjid dan 33 musola mengikuti pembekalan serta pembinaan tersebut. "Pada kegiatan pembinaan ini kami menghadirkan pengasuh utama Gus Athoillah Mursyid salah satu pengasuh PPAI Al-Karomah," Lebih lanjut dia mengatakan, Kegiatan tersebut merupakan bagian dari salah satu pelaksanan "Program Menyambut dan Menjemput Berkah Ramadan 1445H/2024M" yang diadakan oleh Masjid Jamik Baiturrahim Curungrejo Kepanjen. "Secara keseluruhan rangkaian kegiatan Ramadhan ada 10 Program unggulan. Rangkaian program ini diawali dengan pembinaan terhadap Imam Masjid serta Mushola," ucapnya. Sedangkan sepuluh program unggulan itu disebutkannya, Buka Puasa Gratis, Pesantren Ramadhan, Nuzulul Qur'an, Kuliah Subuh, tausiyah dan sebagainya. Sedangkan khusus untuk pembekalan terhadap Imam tersebut, sebagai bentuk penyegaran agar dapat menjalankan tugasnya sebagai imam dengan sebaik mungkin sesuai kaidah ilmu tajwid terutama dalam hal bacaan surat Al-Fatihah, Surat-surat pendek dan syarat rukun sholat "Ini sebagai bentuk penyegaran tentang tata cara salat terutama bacaan surat Al-Fatihah sebagai salah satu syarat dan rukun salat," urainya. Melalui pelatihan yang digelar Takmir Masjid Baiturrahim Curungrejo-Kepanjen ini diharapkan saat Ramadlan dengan sebaik mungkin dan sesuai tuntutan. (*) 

Komentar

  1. Alhamdulillah...
    Mudah²an menambah bekal ilmu yg bermanfaat..

    BalasHapus

Posting Komentar

Jaga kesopanan dalam komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Registrasi PTK Baru di Simpatika

Syarat Registrasi PTK Baru Persyaratan untuk melakukan registrasi PTK baru adalah sebagai berikut. 1. Belum memiliki PegID ataupun NUPTK 2.     Menjadi PTK di Madrasah/Sekolah yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan  3.     Mengisi Formulir A05 Formulir tersebut diisi kemudian serahkan kepada Admin Madrasah atau Kepala Madrasah, dengan dilampiri: Pas photo berwana ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar (Plus siapkan File Foto ukuran Maksimal 100 kb) 2.     Copy Kartu Keluarga 3.     Copy Ijazah SD (Terendah) 4.     Copy Ijazah Pendidikan Tertinggi 5.     Copy SK Pengangkatan sebagai PTK di madrasah tersebut Formulir A05  beserta lampirannya tersebut diserahkan kepada  Admin Madrasah  atau Kepala Madrasah untuk dimasukkan ke dalam sistem melalui "Registrasi PTK" di menu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Simpatika. Langkah bagi Operator atau K...

Kabar dari Armuzna

Kabar dari Armuzna Oleh: Petugas PPIH 2024 Sudah beberapa kali saya membaca kabar dari Armuzna—Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Setiap kali membaca, dada saya bergemuruh. Seperti aroma mesiu yang menggantung di udara, meletup-letup dalam kata, siap meledak dalam telunjuk jari. Tetapi saya tahan. Karena saya tahu, ini bukan hanya tentang pelayanan. Ini bukan sekadar soal logistik. Ini tentang kesabaran. Tentang mereka yang menggadaikan sebagian usia dan harta demi sebuah kata yang belum tentu bisa dibawa pulang: mabrur. Banyak yang pesimis pelaksanaan haji berjalan lancar seperti tahun 2024, pemerintah kerajaan Saudi Arabia memangkas petugas haji Indonesia, mereka yakin dengan sistem baru tidak perlu petugas terlalu banyak dari Indonesia. Awalnya kita percaya sampai pada akhirnya serumit ini kenyataannya.  Saya tahu, tidak mudah mengatur dua ratus ribu lebih jamaah Indonesia yang menyemut di tiga titik genting itu: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ba...

Santri Pekok

  Santri Pekok Oleh : Syafaat   Dalam Kamus Besar Bahasa Indoneai (KBBI) “pekok” artinya bodoh, bisa juga diartikan gokil, aneh atau nyleneh, bisa juga istiahnya gila/sesuatu yang tidak wajar tapi masih dalam batas garis, susah diberitahu,   berbeda dengan bodoh yang memang belum tahu. Sedangkan kata “santri” menurut wikipedia adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Menurut bahasa istilah santri berasal dari bahasa Sangsekerta, “Shastri” yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan,. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata “cantrik” yang berarti para pembantu begawan atau resi. Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut. Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekwensinya pengasuh pondok pesantren memberikan ilmu pengetahuan ...